2

753 40 1
                                    

Setelah ulangan selesai semua nya mengumpulkan kertas ulangan kepada guru, tentu saja yang mengumpulkan kertas ulangan duluan adalah solar yang disusul oleh hali. Beberapa menit kemudian pun bel istirahat berbunyi dengan nyaring

Kringg kringg

Solar bergegas untuk pergi ke kantin, tentu saja untuk membeli makanan ia duduk di salah satu meja bersama teman temannya yang mungkin disebut 'circle' sekarang ini. Disana ada gempa, taufan, blaze, thorn, ice, dan ternyata halilintar sudah datang duluan disitu, solar duduk di tengah tengah taufan dan gempa "hi solar! Lo mesen apa aja tadi? " ucap pria di samping kanan nya yaitu taufan, "gak banyak, biasa bakso sama lemon tea" jawab solar kepada taufan, taufan yang mendengar jawaban solar hanya ber oh ria.

"Eh, sumpah tadi gw ngeliat ada yang berantem cok disana" ucap blaze membuka pembicaraan agar lebih ramai "iyakah? Emang siapa yang berantem? " tanya gempa kepada blaze sambil menunggu pesanannya sama seperti yang lainnya, "gak tau gak kelihatan, rame bet jir" jawab blaze kepada gempa, gempa yang mendengar jawabannya hanya mengangguk paham dengan jawaban blaze. Semuanya sangat ramai dan saling berbicara satu sama lain.

Anehnya solar kali ini hanya melamun, ia memikirkan bagaimana caranya memberi tahu untuk menanyakan apakah mereka bisa menginap di rumahnya? Jika ia tidak memberi tahu itu pasti ia akan ketakutan di rumah nanti. Solar menyiapkan tenaga dan percaya dirinya terlebih dahulu ia tidak mau kelihatan gugup saat berbicara nanti "eh.. Guys" mendengar solar memanggil mereka semuanya melihat ke arah solar "kenapa? " tanya mereka serentak.

"Em.. Anu.. Kalian bisa gak nginap dirumahku? Soalnya.. Ortu aku lagi pergi" tanya solar dengan ragu ragu ia takut diejek oleh yang lain dan takut ditertawakan, mereka yang mendengar hal itu berpikir sejenak akhirnya gempa berbicara terlebih dahulu "em.. Maaf ya solar aku gak bisa" sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, "sama.. " ucap blaze, ice mengangguk  saat blaze mengatakan itu yang berarti mereka ber 2 tidak bisa "maaf ya solar aku harus merawat tumbuhan, hehe.. " tentu sudah tertebak siapa itu ya thorn ia sama dengan yang lainnya, taufan dan hali mengatakan secara bersama "gw bisa" ucap hali dan taufan

Solar lumayan lega karena ada 2 orang yang dapat menginap di rumah nya walau tidak banyak tetapi itu dapat menemaninya di rumah nanti apalagi mereka ber 2 ini bisa dibilang jago berkelahi, solar pun mengangguk "baiklah.. Kalian siapkan baju terlebih dahulu dan pergi kerumahku nanti aku share lock" ucap solar kepada hali dan taufan, mereka mengangguk. Tidak lama dari itu pesanan mereka semua pun datang ada 2 bakso untuk solar dan blaze, roti panggang 3 untu halilintar, gempa, dan taufan, 1 es krim untuk ice dan 1 mie ayam untuk thorn. Mereka menikmati makanannya masing masing diiringi dengan pembicaraan mereka

"Eh kalian bisa ulangannya tadi? " tanya thorn ke yang lain "menurut aku lumayan susah sih tadi" jawab taufan kepada thorn, "iya, gw juga tapi nggak untuk tu dua orang" blaze melirik solar dan halilintar "eh solar tumben banget nih gak ikut ngobrol biasanya lo yang paling banyak omong? " tanya taufan kepada solar, solar yang sedang melamun dan asyik memakan makanannya pun tersadar dengan pertanyaan taufan "em.. Ya lagi gak enak badan hehe" jawab solar kepada taufan, ya.. Itu jawaban yang logika untuk taufan saat ini "loh terus kenapa kamu sekolah? Kan lagi sakit" tanya gempa kepada solar khawatir temannya yang paling muda ini akan memparah sakitnya "gapapa sih gem, udah biasa kok ini" jawab solar dengan senyuman kecilnya

"Hm, btw tadi kalian gak ngehabisin tu makanan? " ujar ice untuk membuat mereka sadar kalau makanannya belum termakan sama sekali "oh iya lupa" ucap semuanya kecuali hali dan ice, "oh ya yang mau ke rumahku jangan sampe lupa" ucap solar yang pastinya mengarah kepada hali dan taufan, mereka yang mendengarnya hanya mengangguk. Sekarang solar merasa ada yang memperhatikannya ia melihat kedepan, tak sengaja tertangkap matanya hali sedang memperhatikannya ia segera memalingkan wajah nya ke arah gempa, solar yang menangkap kejadian tersebut hanya bingung mengapa halilintar memperhatikannya seperti itu?

My SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang