3. GEZANDRA

63 13 0
                                    

AWWWW, sakit

"Di novel gua ga ada alamat yah, kok tahu Lo? Dukun Lo?" Via terlihat kebingungan

"Baru saja kemarin lulus sekolah dukun di bali" balasnya santai

"Ga ga ga gau takut sama Lo, gua ga mau di anter sama Lo"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lanjut.....

"Bercanda via" balass gezan

"Coba tebak warna apa dalaman atas gua?"

"Pink?"

Via terkejut saat jawaban cowok itu benar "ihh kok tahuuuuu"

"Bener?"

"Iyah"

"Serius?"

"Iyah, Lo beneran dukun yah"

"Gua tebak asalan aja, kan biasanya cewek suka pink"

"IHHHH PERGI GAK" seru via

"bercanda tadi, kenapa sih percaya amat"

"Sekarang sekali lagi, warna dalaman bawah gua apa?" Tanya via sekali lagi

"Putih?"

Via diam

"Bener lagi?"

"Salah"

"Tuh kan, tadi kebetulan aja"

"Bener yah Lo ga bisa lihat badan orang transparan" tanya via menatap gezan

"Nggk lah, gua becanda aja"

Via masih menatap

"Ayo buru naik, gua pakein helemnya yah" gezan memakaikan helem ke kepala via namun via bergerak mundur

"Kenapa?"

"Gua bisa sendiri" ucap via meraih helem itu

"Yaudah"

Via tak ada jalan lain, dia punya firasat kalau Bima akan menjemputnya sejam lagi. Daripada tinggal kering di sini, mending dia ikut bareng gezan

"Pegangan yah"

"Tapi jangan ngebut amat, kalau Lo ngebut, gua cekek" via menatap ke arah spion

"Iyah"

Andai saja tidak terpaksa, via tak mau karena dia belum kenal dengan cowok ini. Bagaimana kalau beneran dukun.

***

Mereka tiba dengan selamat, via segera turun dan melepaskannya helemnya "helem siapa sih ini, bau"

Gezan tersenyum "ga tahu, gua lihat di dekat perpustakaan tadi, Yasuda gua ambil"

"IHH, GILA LO? KALAU ORANG NYA CARI GIMANA?"

Luka, ego dan takdir [TERBIT]✔️Where stories live. Discover now