2.

141 18 0
                                    

2. Makan malam

Berakhirlah Chandra malam ini di salah satu tempat makan yang menyajikan mie godog khas jogja kesukaannya. Tempat makan itu cukup berkesan baginya. Bagaimana tidak? tempat itu adalah rumah makan yang sering ia makan bersama keluarganya sebelum mereka pindah ke Amerika.

Seharusnya Chandra ikut kesana, hanya saja Chandra bersikeras menyelesaikan pendidikan SMA nya di Jakarta sehingga ia tinggal bersama kakek dan nenek untuk sementara.

"Silahkan, mie godog nya."

Sudah dulu bercerita tentang latar belakang hidupnya, kini ada perut yang kelaparan dan harus segera diisi. Chandra meniup-niup mie godog miliknya sebelum akhirnya ia masukkan ke dalam mulut, jika tidak, mulutnya akan terasa kebas terbakar.

Tanpa Chandra sadari, ada seseorang yang sedang menatapnya dari kejauhan. Dari tenda sebelah lebih tepatnya.

Ketua Band Rascal yang tadi sempat cekcok dengannya di sekolah, kebetulan sedang menyantap sate padang di sebelah tenda mie godong tempat Chandra makan.

Jangan salah paham, memang benar Piatro menyukai Chandra, namun jika kalian berfikir Piatro membuntuti Chandra sampai kesini, itu hal gila. Sebenarnya, Piatro mampir untuk membeli sate padang titipan ibunya, tapi karena melihat Chandra sedang makan di sana, Piatro akhirnya memutuskan untuk makan sate ditempat, sekalian curi-curi pandang, haha!

Padahal tadi badannya sudah sangat lelah, ingin cepat-cepat pulang rasanya. Bahkan sebelumnya Piatro sempat mengeluh karena Ibu memintanya untuk membeli makanan. Namun, coba lihat sekarang. Bukan hanya rasa lelah nya yang hilang, tapi nafsu makannya ikut kembali!

Memang ya, kekuatan Ibu tidak pernah salah.

Ngomong-ngomong, sudah cukup lama Piatro menatap ke arah manusia di tenda sebelah. Piatro beberapa kali dibuat gemas saat Chandra kepanasan melahap mie godongnya, belum lagi pipinya yang terlihat semakin tembam saat mengunyah.

"Lucu banget gustii, orang tua nya pake apa ya biar anaknya bisa lucu kayak gini?"

Piatro menikmati pemandangan yang ada didepannya, beruntung Chandra tak menyadari kehadirannya disana.

Beberapa saat kemudian, Piatro melihat anak kecil yang sedang berjualan tisu mendatangi Chandra. Piatro tidak kaget saat Chandra memborong semua tisu yang dibawa oleh anak kecil itu, namun yang membuatnya terkesan adalah Chandra mengajak anak itu makan bersama dengannya.

Tak peduli apa yang dikatakan oleh orang-orang di meja lain, Chandra tanpa malu meminta anak itu memesan dan duduk bersamanya.

Piatro tidak akan berfikir dua kali untuk menyukai Chandra, tak ada alasan untuk berhenti mengagumi nya kan?

Tunggu, Piatro punya ide bagus. Piatro tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. "Mas, pesen sate satu porsi lagi ya, bawang gorengnya banyakin sama lontongnya setengah aja. Nanti tolong anter kemeja itu tuh." Piatro melirik ke meja yang diduduki Chandra.

"Oke mas, siaap!"

Tak butuh waktu lama untuk menyiapkan satu porsi sate, penjual sate padang itu segera mengantarkan pesanan Piatro ke meja Chandra. Membuat Chandra kebingungan dibuatnya.

"Ini bang, sate padangnya."

"Sate padang?" Chandra melirik adik penjual tisu yang ada didepannya. "Dek, kamu pesen sate padang?"

GEBETAN MASA GITU? ; perthchimonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang