Intro.

305 19 0
                                    

Jeon Jimin

Yaa, Taehyung-aah

Sudahkah kau memeriksa CV ku? Besok tenggat pengumpulannya kau tahu?
[18.35]

1 missed call
[18.36]

Taehyungie

Aisshh, tunggu sebentar Jimin-ah

Aku sedang di perjalanan pulang ke rumah, akan ku periksa setelah aku sampai, oke?

[18.45]

Jeon Jimin

Baiklah, hati-hati di jalan

Terimakasih, Taeee^^~

[18.45]

"Kali ini aku harus diterima, karena kesempatan seperti ini tidak akan datang dua kali, huffttt." Jimin bermonolog, menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.

Jimin telah mengirim beberapa surat lamaran pekerjaan ke berbagai tempat yang berbeda, tentu juga dengan jenis pekerjaan yang berbeda. Terhitung sejak ia mengirimkannya terakhir kali, ia telah ditolak sebanyak 4 kali.

Diumurnya yang ke 24 tahun ini ia terpaksa menganggur dikarenakan ia telah dipecat oleh perusahaan tempatnya bekerja. Penyebab Jimin dipecat adalah karena ia dijebak oleh rekan kerjanya, dengan iming-iming bonus uang tunjangan jika menjual barang lebih banyak, justru Jimin dilaporkan terkait kasus penggelapan dana dan barang. Bagai nasi yang telah menjadi bubur, ya mau diapakan lagi? Taehyung juga tidak dapat membantu Jimin karena mereka berbeda divisi, juga karena tidak ada bukti yang kuat.

Selain menjadi rekan kerja Jimin, Taehyung merupakan sahabat Jimin, mereka telah berteman sejak SMA.  Jabatan Taehyung di tempat mereka bekerja lebih tinggi daripada Jimin karena Taehyung telah menempuh kuliah terlebih dahulu, sementara Jimin tidak. Maklum, faktor finansial.

Latar belakang keluarga Jimin adalah keluarga yang sederhana juga bekecukupan, tetapi saat Jimin duduk di kelas 3 SMA orang tuanya bercerai. Beberapa bulan setelah orang tuanya bercerai, orang tuanya menikahi pasangan mereka masing-masing lalu melupakan Jimin. Pada akhirnya setelah Jimin lulus, Jimin menghidupi dirinya sendiri karena ayahnya telah berhenti membiayai hidupnya. Begitu juga dengan ibunya, ia telah kehilangan kontak kedua orang tuanya. Jimin pindah ke Seoul bersama Taehyung untuk bekerja, sesekali ibunya Taehyung mengunjungi Jimin untuk memastikan kondisi Jimin baik-baik saja.

Drrtt Drrttt

Ponsel Jimin bergetar, menandakan bahwa ada pesan masuk. Jimin segera mengecek ponselnya, ternyata notifikasi obrolan dengan Taehyung.

Taehyungie

[Sending file].

Ini sudah aku perbaiki sesuai dengan format, coba kau cek dulu Jim

Kalau ada yang kurang katakan saja padaku
[20.22]

Jeon Jimin

Taehyungie sungguh sangat baik hati, kau memang yang terbaik

Tapi menurutmu, apa aku akan diterima?

Aku jadi tidak percaya diri setelah ditolak empat kali:(
[20.24]

Taehyungie

Jangan berkecil hati Jimin-ah

Firasatku mengatakan kau akan diterima, ayo semangat!!

Kalau kau ditolak akan ku pukul Jungkookmu itu
[20.25]

Jeon Jimin

Woah, Taehyung kau sangat gentleman

Tapi apa maksudmu dengan 'Jungkookmu' ?
[20.25]

Taehyungie

Tidak ada, aku hanya sedikit menggodamu

Kkkkk~

Lagipula, nickname akunmu kan 'Jeon Jimin', uhh apakah kau sangat menyukainya?
[20.26]

Jeon Jimin

Aku tak suka margaku kau tahu

Lagipula kalau namaku Jeon Jimin cocok bukan?
[20.26]

Taehyungie

Ah, cocok, sungguh cocok

Ku doakan namamu sungguh berubah menjadi Jeon Jimin

Hahaha
[20.26]

Jeon Jimin

Yaaakk, Taehyungie apa maksudmu?!
[20.26]

Taehyungie

Tidak ada, lupakan

Wish you luck, Jeon Jungkook's no. 1 fan!

Aku akan bersih-bersih dulu, lalu istirahat
[20.26]

Jeon Jimin

Baiklah, terimakasih banyak Taehyung

Selamat istirahat dan selamat malam!
[20.26]

Taehyungie

Ya, malam juga Jim
[20.27]

Jimin berjalan menuju kasurnya sambil memainkan ponselnya. Jimin menggulirkan layar ponselnya mengecek akun instagram milik idolanya itu. Melihat-lihat postingan yang bahkan sudah lama diposting, "Ah dia tampan sekali, dan juga imut." Sesekali Jimin memperbesar gambar yang ada di layar ponselnya, menatapnya lama lalu kembali menggulirkan layar ponselnya menuju postingan Jungkook yang lainnya. Begitu terus hingga Jimin lelah dan mengantuk, sesekali Jimin kembali bergumam memuji Jungkook.

"Aku sungguh tak bisa membayangkan jika aku sungguhan menjadi manajernya, aku akan menjalani hari-hariku bersamanya, mengurusnya seperti mengurus anak kecil menggemaskan nan imut. Ah lihatlah matanya yang bulat serta hidungnya yang mancung, benar-benar mirip kelinci."

"Apa dia akan menjadi adik kecil yang penurut? Lagipula aku lebih tua darinya dua tahun, dan aku juga lebih tinggi."

Jimin terus berbicara sendirian sepanjang malam, berangan-angan menjadi manajer seorang Jeon Jungkook soloist ternama di Korea Selatan. Semoga saja angan-angannya tercapai.









HAIIIII, ini cerita pertamaku maaf bgt kalau tulisannya jelek dan juga pendek, aku harap kalian suka yaa. Jangan lupa votement all!! It'll helps me a lot✨️

Manager ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang