Sudah satu minggu berlalu sejak Jimin mengirimkan CV nya melalui electronic mail tetapi belum ada balasan dari pihak agensi Jungkook. Harapan Jimin kandas sudah, angan-angan hidup bahagia bersama Jungkook sang idolanya yang tampan. Lagipula, kalau Jimin pikir-pikir, ia memang seharusnya tidak banyak berharap karena ia juga telah ditolak sebanyak empat kali sebelumnya.
Dengan ini ia menyatakan dengan resmi bahwa dirinya tertolak pekerjaan sebanyak lima kali. Ah, sepertinya tertolak cinta tak seburuk tertolak melamar pekerjaan. Jimin menjadi sedikit gelisah karena ia bingung harus melamar kerja kemana lagi, bagaimana ia akan menjalani hidupnya kedepannya, ia sungguh membutuhkan uang.
---
Hari-hari terus berganti Jimin sudah benar-benar putus asa, ini sudah memasuki hari ke-6 setelah tanggal pengumuman e-mail Jimin masih bekum dibalas juga.
Sore ini Jimin berencana untuk berkeliling kota menggunakan sepeda, tetapi cuaca mendung. Semendung suasana hatinya, ah sudahlah ia mengurungkan niatnya. Jimin berjalan lemas dan menjatuhkan dirinya di kasur. Jimin menggapai ponselnya yang terletak di nakas, ia mencari kontak Taehyung hendak menghubunginya. Hari ini adalah hari Sabtu seharusnya Taehyung sudah pulang karena hanya bekerja setengah hari.
Taehyungie
Ringing..."Yeoboseyo?"
"Yeoboseyo, Taehyung-ah,
bisa kah kau ke tempatku?""Tentu, ada apa Jimin?"
"Aku sedang tidak mood, bisa kau temani aku?"
"Aku segera kesana."
"Hati-hati dijalan."
"Ya."
Bip.
30 menit berlalu akhirnya Taehyung tiba di kos Jimin. Taehyung melepaskan sepatu dan coatnya bergegas menuju kamar Jimin. Disana Jimin sudah tergeletak lemas tak berdaya.
"Apa ada yang ingin kau ceritakan?" Taehyung mendudukan dirinya dipinggir ranjang Jimin.
"Aku hanya sedikit down karena belum ada balasan e-mail dari pihak agensi."
"Berikan aku ponselmu, aku akan memeriksanya."
Drrtt drrttt
Baru saja Taehyung memegang ponsel Jimin, notifikasi e-mail langsung muncul. Jimin yang terfokus pada pikirannya acuh tak meilirik ponselnya sedikitpun.
Taehyung membuka pesan di e-mail Jimin yang baru saja masuk. Itu adalah pesan dari Hybe Entertaiment, agensi Jungkook. Taehyung sedikit terkejut, ia melanjutkan membaca seluruh isi dari pesan tersebut.
"Oh,"
"Apa?" Jimin masi dalam posisi berbaring, sebelah punggung tangannya menutup matanya yang terpejam.
"Huh, Jeon Pabo Jimin."
"Hei, apa maksudmu?!" Jimin sontak terbangun karena merasa sebal, sudah tahu temannya sedang merasa sedih malah dimaki.
"Besok kau ikut denganku." Taehyung berjalan menuju jendela membukanya sedikit karena diluar sudah mulai gerimis.
"Kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager Park
FanfictionDecember 25th, 2023. Bagaimana rasanya menjadi manajer dari idolamu sendiri? [Warn‼️: Kookmin area]