Part VI

87 11 1
                                    

The Beauty of Wife

Setelah puas menangis, Yuna memutuskan untuk bangkit kembali sembari merapikan dapur masih dengan tatapan kosongnya.

Selama 15 tahun ini, dia selalu tertekan menjadi seorang istri dari Kim Younghoon akibat perbedaan latar belakang dan kastanya. Dia hanya seorang anak gadis yang kala itu menghabiskan masa kecilnya di panti asuhan, yang mengakibatkan dia harus berlajar untuk selalu kuat di usianya yang masih cukup belia.

Karena itulah, dia tidak menginginkan Jimi terlalu manja ataupun rewel untuk hal-hal yang tidak penting. Padahal normalnya, di usia Jimin sekarang tak heran jika dia selalu memberontak untuk hal-hal yang tak ia sukai.

Berbeda dengan Younghoon. Dari kecil dia selalu mendapatkan apa pun yang dia mau. Mulai dari kemewahan, kasih sayang dan hal-hal yang tak pernah Yuna dapatkan. Akibatnya membentuk Younghoon yang sedikit arogan. Sungguh perbedaan karakter inilah yang membuat Yuna semakin 'kecil' di antara keluarganya.

Setelah membereskan bagian dapur, Yuna memutuskan untuk bersiap. Berencana untuk keluar sebentar demi menenangkan pikiran dan tubuhnya itu.

The Beauty of Wife

Jimin berjalan menuju kelasnya setelah di antar oleh ayahnya. Dia masih memasang ekspresi angkuh andalannya itu. Di sekolahnya, dia terkenal dengan sikap yang arogan dan sombong. Membuatnya dibenci oleh hampir seluruh murid di sekolahnya itu.

Sesampainya di kelas, dia langsung meletakkan tas nya dengan kasar mengakibatkan dentuman keras pada mejanya. Teman-teman sekelasnya sudah benar-benar memahami watak kasar gadis itu, hanya bisa mencibirnya dengan suara pelan.

"Kali ini apa lagi masalahmu?" tanya Hanbin sambil merapikan rambut Jimin yang sedikit berantakkan. Sung Hanbin dan Park So Eun satu-satunya teman Jimin saat ini. Mereka berdua tau jika dibalik watak kerasnya itu sebenarnya Jimin cukup lembut dan ramah.

"Bukan apa-apa. Hanya cek-cok sedikit dengan Eomma" keluh Jimin sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja. Hanbin hanya menghela nafas pelan sambil tersenyum tipis. Sudah bukan hal yang aneh jika 'temannya' ini memilik masalah dengan sang ibu.

Padahal menurut Hanbin dan So Eun, Jimin cukup beruntung memiliki ibu yang sangat perhatian kepadanya.

"Sebaiknya kamu harus sedikit memahami Eomma-mu. Walaupun keras tapi dia sayang sekali" ujar Hanbin sambil mengelus pelan kepala Jimin.

Sikap Hanbin yang terkesan romantis itu sudah diperhatikan Jaehee. Dia iri sekali dengan Jimin, entah apa nilai plus dari seorang Jimin, sehingga  Hanbin sangat menyayangi dan melindungi gadis angkuh itu. Dia sudah mencoba berbagai cara untuk menarik perhatian pria baik itu, tapi hasilnya selalu nihil.

"Capek bukan menyukai pria lembut seperti Hanbin" kekeh Yunjin.

"Aneh sekali, apa bagusnya gadis kasar itu!" ujar Jaehee sambil menahan geram melihat pemandangan itu.

"Molla. Padahal Jimin kampungan seperti ibunya itu, tapi tetap saja selalu dapat perhatian dari Hanbin" ujar Yunjin lagi. Dia cukup terkesan kalau gadis yang disukai Hanbin itu adalah yang modelan Jimin.

"Huft.. sudahlah berbicara tentang mereka hanya membuatku marah!" ujar Jaehee kesal seraya kembali fokus dengan handphone di genggamannya itu.

The Beauty of Wife

"Oppa!"

Fokus Younghon seketika teralihkan ketika mendengar sahutan dari suara Gyuri. Mendengar suara gadis itu masih saja membuat jantung Younghoon sedikit berdebar-debar.

Tanpa disadarinya, Younghoon mengukir senyum lebarnya itu. Cantik. Satu kata itu yang terbesit ketika melihat Gyuri yang berjalan menuju kearahnya.

The Beauty Of WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang