1. KEISYA & DAMIAN

20.5K 443 115
                                    

Hallo semua, jumpa lagi sama Author pecinta sad ending 😉 enggak kok bohong :-)

Absen dulu disini

Dari mana kalian menemukan cerita ini? Dari tiktok, rekomendasi temen, atau jalur mandiri?

Asal Kota kalian apa?

Sebelum membaca, vote dulu maniezz😉

Kalau boleh meminta komennya sekalian juga dong, hehehe 🙏😂 (nyengir lu)

Untuk sekarang part diisi oleh yang hepi dulu 😉

Happy Reading readers tercinta, semoga suka ya🌷

°°°°°°

"Sampai kapan kamu mandangi aku terus?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sampai kapan kamu mandangi aku terus?"

Gadis yang telah tertangkap basah itu terkejut. Ia memalingkan wajahnya, menyembunyikan rona merah yang menyembul di pipi. "Kamu sih ganteng," balasnya sembari terkekeh malu.

"Baru sadar kamu, Kei? Aku memang ganteng dari dulu. Makanya kamu jatuh cinta 'kan? Hahaha."

"Ihh, resek banget sih." Lantaran kesal dengan kepercayaan diri pacarnya yang tinggi, Keisya mencubit pinggang Damian hingga membuat cowok itu tersentak dan terpekik.

"Kok dicubit cowonya?" bibir Damian mengerucut sebal, seperti anak kecil yang merajuk. Keisya pun kembali mencubit Damian, kali ini sasarannya bibir manyun cowok itu.

"Aw."

"Makanya jangan pede."

"Tapi bener, kan ... Aku ganteng?" Mata Damian berbinar menunggu jawabannya.

Keisya menelisik wajah Damian yang sialnya memang ganteng, seperti manusia dari dimensi lain. Bibir tebal berwarna merah muda yang jika tersenyum, manisnya mengalahkan gula jenis apapun. Kedua mata yang indah dan selalu menyorot teduh, alis yang menukik tajam, disertai hidung mancung bak perosotan.

"Iya kamu ganteng."

Jawaban dari Keisya, sukses membuat Damian salah tingkah. Ia tersenyum riang karena kesenangan.

Senyuman manis tercetak dibibir indah milik Keisya. Tangan gadis itu tergerak mengusap kepala Damian bak mengusap kepala kucing. Damian dibuat melayang karena usapan itu. Persis sekali seperti anak kucing kurang belaian.

"Usap kepala aku yang lama, Kei," pintanya. Keisya hanya tertawa kecil mendengar itu. Ah, Damian memang seperti anak kecil. Keisya tidak heran jika lelaki itu menyukai usapannya, karena dirinya sendiri juga suka dielus seperti itu.

"Aku bersyukur banget bisa memiliki kamu," ucap Damian memulai pembicaraan, sembari menikmati usapan dikepalanya. "Kadang aku mikir, jika kita menikah nanti, apakah aku bisa membahagiakanmu ..."

DAMIAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang