bagian 6

69 5 0
                                    

~🦋assalamualaikum jangan lupa vote sama komen ya teman teman:)

.

.

.

بسم الله الرحمن الرحيم

°°kehancuran terdalam adalah ketika maksiat telah menjadi rutinitas,terasa ringan dilakukan bahkan tanpa rasa bersalah.

Hati tidak lagi merasakan beban dosa, tidak lagi terpanggil untuk memperbaiki diri, bahkan telah dianggap sebagai sesuatu yang hala.°°

~Admire~

...

Saat ini pada pukul 21.00 Wib Alzena merasa kalau mata nya sangatlah berat seusai ia lama menangis, sehingga dengan berlahan mata indah milik Alzena mulai terpejam, kemudian ia terlelap ke alam mimpi.

Kenapa lepas nangis rasa ngantuk?
rupanya sudah tertulis dalam Al-Qur'an surah Ali- Imran Ayat 154 :

"Kemudia setelah kamu ditimpa kesedihan. Dia menurunkan rasa aman kepadamu berupa kantuk yang meliputi segolongan dari kamu."

(QS. Ali- Imran :154)

.
.
.

Sekitar pukul 3 dini hari Alzena bangun dari tidurNya, ia berlaksanakan sholat sunnah Tahajud seorang diri. Tiga rakaat witir menjadi penutup sholatnya. Sujudnya begitu lama, entah apa yang tengah ia perbincangkan dihadapan rabb Nya, rasanya Alzena enggan mengakhiri perbincangan ini.


"Yaa robb.."

"Hamba yakin engkau tau rasa sakit itu,tahu betapa seringnya aku menangis dalam sujudku. dan tau betapa lelahNya aku melewati semua, hambaku percaya tidak ada satupun doa doaku yang terlewatkan untuk didengar. ya allah...jika aku mulai kehilangan arah tolong tuntun hatiku untuk kembali, jika aku ingin menyerah tolong beri aku kekuatan. Janganlah tinggalkan aku seorang diri, karena jika bukan ke pada mu ke pada siapa lagi aku harus meminta dan mengadu.."

Alzena berusaha untuk menyeka air matanya agar ia tidak kembali menangis lagi, namun tetap saja bulir bening kembali membasahi pipiNya.

Ia membuka mushaf Al-Qur'an untuk me nenangkan suasana hati Nya yang saat ini sedang tidak baik baik saja, ia membaca ayat-Ayat suci allah dengan suara yang bergetar menahan hisak tangis agar suara tangisNya tidak di dengar oleh keluargaNya.

بسم الله الرحمن الرحيم
{"Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang."}

يَأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
Ya ayyatuhan-nafsul-mutma innah
{ "wahai jiwa yang tenang."}

ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
irji'ī ilā rabbiki rādiyatam mardiyyah
{"Kembilah pada tuhanmu dengan hati yang yang ridha dan diridhai-nya."}

Suara yang mengalun merdu itu mulai terdengar dengan air mata yang kembali turun saat melantunkan ayat-ayat allah.

. فَادْخُلِي فِي عِبْدِي
fadkhuli fi 'ibādī
{"Maka masuklah ke dalam golongan hamba- hamba ku."}

وَادْخُلِي جَنَّتِي
wadkhulī jannatī
{"Dan masuklah ke dalam surga-ku."}

Seusai Alzena melantunkan ayat-Ayat suci allah, Alzena mulai terlelap sehingga ia tertidur diatas sajadah dengan mukenah yang masih melekat pada diriNya, jika tidurnya sudah diatas sajadah maka yang butuh istirahat bukan lagi fisik Nya, melainkan hati Nya.

...
When pas kamu tidur diatas sajadah terus allah said :

Malaikat sini lihat, jika hambaku yang sangat aku cinta, dia sangat membutuhkanku padahal dia tidak pernah melihatku, tapi dia percaya kalau aku tuhan yang sesungguhnya.

Dia sering banget nangis di atas sajadah,saya kasian melihatNya, tapi saya ingin menaikkan derajatNya, makaNya saya kasih ujian yang amat berat untuk menguji imanNya, lihat itu malaikat, nangis aja cantik apa lagi pas senyum.

.
.
.

~~~~🦋🦋🦋~~~~

" Tidak semua orang memiliki bahu untuk bersandar, tidak semua orang memiliki pendengar untuk ceritaNya. Tapi aku memiliki allah, yang selalu mendengar keluhan dan doa Hamba-Nya."

~Alzena Ayesha Humeyra~

~~~~🦋🦋🦋~~~~

AdmireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang