~Sesilion Brigita Widjaja~
Aku terbangun karena suara ketukan pintu, dan ternyata Dokter Mario yang datang dan mengecek keadaanku.
"Setelah infusnya habis, kamu sudah bisa pulang ya Sil" ucap Dokter Mario kepadaku setelah selesai memeriksaku.
"Baik Dok, terima kasih banyak atas semuanya." Ucapku sambil tersenyum kearah Dokter mario.
"Sudah tanggung jawab saya melakukan yang terbaik untuk kesembuhanmu." Ucap Dokter Mario dengan tegas sambil berpamitan kepadaku untuk melanjutkan pekerjaannya.
Setelah Dokter Mario menghilang dari hadapanku, aku merasa sepi karena tidak ada siapa-siapa di sini.
Agar aku tidak memikirkan yang aneh aneh, aku memutuskan untuk bangun dari bedku dan berjalan ke luar kamar rawatku untuk sekedar mencari udara segar.
Namun satu hal yang tidak terpikir olehku, keputusanku untuk jalan jalan malah membuat orang orang panik.
"Astaga ku pikir kau menghilang kemana Sil." Ujar Kristal dengan nafas tersendat sendat.
"Aku cuma mau cari udara segar kok kak, di dalem sepi jadi aku kesini." Ujarku lirih.
"Paling gak kamu bilang ke perawat jaga yang kamu temui di sekitar sana jangan menghilang seperti ini." Ujar Kristal dengan emosi yang sudah tak terkontrol lagi.
"Maaf kak.." ujarku karena tak tahu apa harus membalas apa lagi.
"Yaudah ayo balik sebelum nenekmu ikut panik cucu kesayangannya tak ada di ruangan." Ujar Kristal sambil membantuku menarik tiang infus yang dari tadi ku pegang.
Sesampainya diruangan aku langsung kembali berbaring di bed ku, dan menunggu kak Kristal yang sedang pergi entah kemana.
"Mikirin apa si sampai gak sadar aku uda duduk di sini?" Tanya kak Kristal saat melihatku melamun tanpa menghiraukan panggilannya tadi.
"Gak papa kok kak, tadi cuma mikir kakak mau kemana aja." Jawabku jujur karena memang aku hanya memikirkan itu.
"Oo gitu, yaudah kakak mau cerita dikit ni sama kamu, mau denger gak?" Ujar kak Kristal.
"Cerita apaan kak?" Tanyaku mulai penasaran dengan apa yang akan di ceritakan oleh nya.
"Tapi sebelum itu kakak mau bilang kalau masa magang kakak selesai hari ini dan nanti siang kakak bakal balik ke Indonesia." Ujar kak Kristal.
Sebenarnya aku kaget tapi aku sedikit menyembunyikannya.
"Oo gitu kak, aku juga bakal ikut nenek ke Indonesia setelah di boleh kan pulang dari sini, tapi gak tau keberangkatannya kapan." Ujarku yang membuat kak Kristal benar-benar kaget.
"Kamu serius bakal pindah ke Indonesia?" Tanya kak Kristal.
"Iya kak, nenek ngajak aku tinggal di rumah nya." Jawabku sambil lalu.
"Stopppp, katanya mau cerita kok jadi bahas pindah ke Indonesia si kak, kebiasaan deh." Ucapku saat ingat tadi kak Kristal ingin menceritakan sesuatu.
"Astaga maaf kakak lupa tadi" ucapnya diiringi dengan tawa kerasnya itu.
"Jadi apa?" Tanyaku mulai malas dengan nya yang sangat berisik ini.
"Jadi kemarin pas kakak keluar dari kamar ini..." kak Kristal menjeda ceritanya hal itu membuatku benar-benar kesal dan memukul pelan tangannya yang ada di dekatku.
"Astaga kenapa kakak di pukul coba Sil?" Tanya kak Kristal sambil menyentuh tangannya yang tadi ku pukul.
"Ya, kalau cerita jangan setengah-setengah kali kak kan nyebelin ihhh." Ujarku sambil membuang wajah ku kearah pemandangan taman di luar jendela kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me [HIATUS]
FanfictionFanfiction pertama aku tentang E-Sport, semua ceritanya gak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli, hanya untu hiburan semata, jangan dianggap serius karena aku sendiri gak terlalu paham tentang e-sport dan cuma coba menuangkan ide ku ke cerita i...