Kairi Ygnacio Rayosdelsol POV
~Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina~
Akhirnya aku berhasil mencapai Grand Finals M5. Salah satu dari sekian banyaknya tournament yang ku ikuti setelah bergabung dengan Onic, piala M5 merupakan salah satu piala yang sangat ingin ku bawa kembali ke Indonesia. Tapi hal itu pastinya tidak mudah ku dapatkan, Tim ku harus melawan banyak lawan sebelum bisa berada di laga puncak ini.
Tapi di match ku kali ini, aku jelas akan menghadapi lawan yang tidak mudah. Rasa gugup pasti ada, apa lagi hari ini aku harus berhadapan dengan lawan yang berasal dari Filipina dan hal ini jelas menimbulkan beberapa pro dan kontra dikalangan penggemar.
Karenanya hal itu menjadi sebuah tekanan tersendiri bagiku karena disatu sisi pendukung Indonesia jelas ingin tim ku menang tapi di sisi lainnya ada beberapa penggemar yang menganggapku akan mengkhianati timku dan dengan sengaja mengalah agar tim Filipina menang, hal itu sebenarnya membuatku menjadi tidak percaya diri tapi jujur saja aku tidak ingin mengalah walau lawan ku nanti berasal dari Filipina sekalipun, karena walau bagaimanapun aku akan tetap memberikan yang terbaik untuk tim ku.
Maka dari itu aku hanya dapat mengharapkan yang terbaik karena aku bahkan tim ku tidak dapat memprediksi apakah kami dapat memenangkannya atau harus pulang dengan gelar runner up, selama kami melakukan yang terbaik itu sudah cukup bukan?.
Akhirnya Match pun dimulai.
Game pertama berlangsung selama 14 menit 19 detik yang dimenangkan oleh AP.Bren.
Dilanjutkan dengan game kedua yang berlangsung selama 22 menit 50 detik dimana Onic berhasil menyamakan kedudukan dengan AP.Bren.
Digame ketiga Onic harus kembali tertinggal atas AP.Bren setelah melalui laga selama 14 menit 42 detik.
Digame keempat Onic gagal menyamai kedudukan setelah berlaga selama 14 menit 51 detik.
Di game kelima Onic berhasil menambah poin walau AP.Bren masih unggul 1 poin setelah berlaga selama 27 menit.
Di game ke enam Onic kembali menyamakan kedudukan setelah berlaga selama 15 menit.
Namun saat digame penentu Onic banyak melakukan miss communication yang menyebabkan pecahnya pertahanan mereka dan berakhir harus mengakui kekalahan atas AP.Bren dimenit ke 14.
Setelah match berakhir kulihat Sanz dan Kiboy sangat kecewa atas kekalahan kami tapi mereka sama sekali tidak mengatakan apapun bahkan tidak mau menyalahkan siapa pun.
Tapi hanya dengan melihat hal itu saja malah membuatku semakin tidak tenang dan merasa sangat bersalah kepada mereka semua, karena tadi aku melakukan kesalahan yang sangat fatal hingga membuat semuanya berantakan.
Bahkan saat ini aku tidak berani untuk sekedar menatap mereka semua dan juga para penonton yang mengusahakan untuk hadir ke tempat ini.
Coach Yeb yang menyadari perilaku ku langsung menepuk perutku pelan agar aku tidak terus menerus menundukan kepalaku dan menyuruhku untuk ikut memberikan bow terakhir sebagai ucapan terima kasih kepada penggemar yang telah hadir.
Semua itu ku lakukan tapi tidak lama setelahnya air mata ku tiba-tiba saja mengalir dengan derasnya yang membuatku kembali menundukan kepalaku lalu membalikan badanku.
Coach Yeb yang melihatku langsung menghampiriku dan berusaha untuk menenangku tapi sungguh susah untukku menahan air mataku agar tidak terjatuh, bahkan MC acara ini menghampiri kami dan ikut berusaha untuk menenangkanku lalu para penonton pun terus berusaha memberikan dukungan kepada ku tapi itu tetap tidak berhasil dan malah membuat ku semakin merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me [HIATUS]
FanfictionFanfiction pertama aku tentang E-Sport, semua ceritanya gak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli, hanya untu hiburan semata, jangan dianggap serius karena aku sendiri gak terlalu paham tentang e-sport dan cuma coba menuangkan ide ku ke cerita i...