S R - 6

45 7 0
                                        

Keluarga Tevin sudah pulang beberapa menit yang lalu, kini Kevin, Yuda serta Jovan sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Van, lo serius bisa jagain anak orang? Jaga diri sendiri aja kadang ngga bener." -tanya Kevin sambil menepuk pundak Jovan.

"Jaga di sekolah doang elah, bukan berarti gue jadi bodyguard yang ngikutin kemana-mana." -jawab Jovan.

"Nanti jangan aneh-aneh ya van, dia di bully disekolah yang sekarang." -kata June yang tiba-tiba datang, Jovan heran.

"Kok Ayah tau?" -tanya Jovan bingung, "Waktu Ayah izin pergi, itu sebenernya kerumah mereka. Mereka minta tolong Ayah buat bantu daftarin Jihan ke sekolah kamu." -jelas June, Jovan mengangguk.

"Tapi serius ya van kamu bisa jaga Jihan? Cuma sebagai teman ya, jangan aneh-aneh." -June memberi peringatan kepada anak bungsunya itu.

"Kalo tiba-tiba Jovan suka sama dia gimana yah?" -tanya Jovan seperti tak sadar.

"Lo suka sama Jihan ya?" -tanya Yuda menggoda, Jovan salah tingkah sendiri.

"Apasih, biasa aja." -jawab Jovan sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Tanya bunda tuh, kamu boleh pacaran apa ngga." -kata June, membuat Rosé yang ingin ke dapur menatap Jovan.

"Kalo sama Jihan sih ngga papa, dia cantik manis." -kata Rosé membuat yang lain heran.

"Tumben bunda bolehin Jovan pacaran? Biasanya ngga boleh." -tanya Kevin

"Kan bunda bilang, kalo sama Jihan artinya selain Jihan ngga boleh." -jawab Rosé.

"Sekolah yang bener dulu van, ngga usah mikirin cinta-cintaan dulu kamu." -kata June.

"Tau lo, kaya udah bisa ngehasilin duit aja." -kata Kevin, Jovan tak terima.

"Gue juga dapet duit dari lomba-lomba yang gue ikutin, emangnya lo hasil endors." -jawab Jovan meledek.

"Yang penting dapet duit." -kata Kevin.

Anak-anak June dan Rosé memang sudah berpenghasilan. Kevin dari hasil menjadi selebgram, Yuda yang menjadi vokalis band di cafe-cafe besar, dan Jovan dari hasil ia ikut lomba-lomba debatnya.

Sesekali anak-anaknya itu memberikan hadiah untuk kedua orangtuanya dari hasil kerja mereka, padahal June dan Rosé tidak memintanya.

"Kalian mau makan malam pakai apa?" -tanya Rosé.

"Mau nasi goreng buatan Bunda." -suara Jovan memenuhi ruang keluarga.

"Brisik lo, untung tetangga kita jauh kalo ngga tiap hari kita kena demo." -kata Yuda, Jovan hanya meringis.

"Bunda, kevin mau bantu." -sang anak sulung menyusul bundanya ke dapur.

Sedangkan Yuda dan June asik karaoke. Tanpa peduli suaranya memenuhi penjuru rumah.

Jovan, anak laki-laki itu sibuk dengan handphone nya ia terlihat seperti ingin mengirimkan pesan kepada seseorang. Saat June merasa lelah ia duduk di sebelah Jovan.

"Yah, gimana cara chat cewe?" -tanya Jovan membuat Yuda tertawa.

"Lo kaya ngga pernah chat cewe aja, biasanya juga lo chat wilona." -ledek Yuda.

"Kan beda, ini mah gue kudu jaga image depan Jihan. Jangan langsung keliatan sengkleknya." -jelas Jovan, membuat Yuda meledeknya.

"Yah, tu anak bungsunya mulai jatuh cinta. Tinggal chat halo kek, selamat malam." -kata Yuda.

"Kalo pake selamat malam kaya terlalu formal ngga sih?" -tanya Jovan.

"Ya kalimat sapaan kaya halo, hai." -jelas Yuda.

2 | SUMMER RAIN [WOOHAN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang