I know I said goodbye and baby, you said it too
But when I touch her I feel like I'm cheating on you
I thought that I'd be better when I found someone new
But when I touch her I feel like I'm cheating on you.Lagu milik Charlie Puth sudah mengalun dua kali di bawah telinga Soobin. Setelah alunan ketiga, barulah tangan Soobin meraba bawah bantalnya, lalu meraih ponselnya dan mengangkat panggilan tanpa melihat siapa yang menelfon.
"Ya? Siapa ini?"
Tanpa membuka mata, Soobin meletakkan ponselnya dengan asal di atas telinga, lalu kembali menyamankan diri dengan selimut sambil menunggu jawaban dari seberang.
"Bin. Sudah bangun?"
"Hmm"
"Eyy, ayo ke rumah Hyunsuk"
Soobin mengerutkan kening, untuk apa Beomgyu mengajaknya merusuh ke rumah orang pagi-pagi begini?
"Untuk apa?"
"Menjenguk Dobby. Ayo Binnnnnn"
Benar, Soobin belum menjenguk bocah kecil itu sama sekali. Lembur membuat ia lupa dengan yang lain.
"Hm, tentu. Aku akan bersiap"
"Bin, aku titip buah tangan untuk kesana. Uangmu akan aku kembalikan nanti"
"Hm"
Titt
Soobin mematikan sambungan secara sepihak, masa bodo kalau nanti Beomgyu mengomelinya karna tidak mengucapkan 'bye' sebelum mematikan sambungan.
Setelah membereskan kekacauan yang di buat olehnya di tempat tidur, Soobin berjalan menuju jendela dan menggeser gorden lalu sedikit membuka jendela. Angin pagi yg cukup kencang masuk kekamarnya, tangannya kembali menutup jendela untuk menghindari angin yang semakin kencang."Hihh, dingin sekali" sambil menguap, Soobin meraih handuknya lalu melangkah masuk ke kamar mandi.
*******
Soobin berdiri didepan cermin lemarinya, menyisir rambutnya sambil sesekali menguap. Tangannya meraih ponsel dan dompet, lalu keluar dari kamar dengan mantel tebal yang melekat di tubuhnya.
Soobin keluar dari rumah atapnya, setelah memastikan semuanya terkunci, kakinya dibawa melangkah menuju tangga untuk turun.
"Oh, selamat pagi Soobin. Hari ini cukup dingin ya"
/DEG/
Soobin menghentikan langkahnya yang sebentar lagi akan menuruni tangga menuju bawah. Kepalanya yang awalnya sibuk melihat ponsel, kini beralih menatap sosok Yeonjun yang tersenyum ramah padanya sambil memegang alat menyiram bunga di tangan kanannya.
"K-kau?! Sedang. Sedang apa kau disini?"
Yeonjun meletakkan alat menyiram bunganya, sedikit mengibaskan tangannya, lalu kembali tersenyum kearah Soobin yang masih berdiri kaku menatapnya.
"Kebetulan aku juga tinggal disini, rumahku ada di sebelah rumahmu. Jadi kalau kau butuh sesuatu, jangan sungkan untuk mengetuk pintu rumahku" Soobin, tetanggamu ini sangat ramah.
Soobin menatap pintu rumahnya dan pintu rumah Yeonjun bergantian. Benar, mereka tetangga sekarang. Dan kenapa Soobin merasa itu adalah bencana?!
"Kau mau ke suatu tempat?"
"Ah i-iya, maaf aku duluan" Soobin berjalan cepat menuruni tangga, enggan menoleh ke belakang.
"Baiklah, hati-hati di jalan" di belakang, Yeonjun melambai dengan ramah walaupun tidak dilihat oleh Soobin.
Soobin sampai di parkiran rumah atapnya, tangannya mengeratkan mantel saat angin kembali berhembus kencang. Sekilas, ingatannya saat berhadapan dengan Yeonjun di atas tadi kembali terputar di otaknya.
"Ck, kenapa dia disini? Merusak mood saja. Dan sejak kapan dia tinggal disini, tidak ada niatan pindah?"
"Tunggu, kenapa aku peduli? Itu terserah dia mau tinggal dimana saja, kenapa aku repot begini!!"
Soobin menghela nafas setelah puas berceloteh melalui batinnya.
"Oke, selama dia tidak mengganggumu maka semua akan baik-baik saja. Iya kan?" Soobin memelankan suaranya di kalimat terakhir. Memilih abai lalu celingukan guna mencari mobilnya.
"Tunggu. Mobilku kan—"
"Oh, Soobin? Belum berangkat"
Soobin menoleh. Yeonjun terlihat menuruni tangga sambil menaikkan resleting jaketnya yang terlihat sangat tebal.
"H-Hah? Oh, iya aku sedang menunggu sesuatu" Soobin berdehem saat langkah Yeonjun semakin mendekat kearahnya.
"Kau sendiri mau kemana?"
Yeonjun menggaruk tengkuknya mendengar pertanyaan Soobin.
"Aku mau ke supermarket. Kulkasku kosong" Soobin mengangguk mendengar jawaban pria yang berdiri di hadapannya. Tiba-tiba sekelebat ingatan kemarin saat Yeonjun mengantarnya pulang kembali terlintas di pikirannya.
"Kalau begitu aku duluan ya" Yeonjun hendak berjalan menuju mobilnya, sebelum tiba-tiba tangannya di raih oleh Soobin.
Soobin menatap tangannya yang menggenggam tangan Yeonjun. Perlahan hidungnya kembali menarik nafas sebelum melontarkan kalimat yang sangat tidak ingin ia keluarkan dari mulutnya.
"Sial!! Aku tidak mau melakukan ini, TAPI INI HARUS!"
Sekali lagi Soobin menghela nafas, mengabaikan Yeonjun yang dengan sabar menunggu apa yang akan Soobin ucapkan.
"Mau ikut aku menemui Hyunsuk, tidak?"
Hening.
Hanya suara kendaraan yang berlalu lalang di sekitar mereka, diikuti hembusan angin yang bertiup di antara keduanya.
"Ohh. Tentu"
"YESSSSSSSSS"
TBC✨
Hai gezzz, gmna kabarnya? Maap yak udh lama ndak up, ini udh up nih sekalian double nih :)
Btw, selamat tahun baru buat kita semua!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Choi (YEONBIN) slow up
SonstigesKeseharian Soobin sebagai seorang dokter berjalan dengan baik. Melakukan jaga dengan baik, membuat semua pasiennya nyaman, dll. Sampai tiba-tiba Choi Yeonjun. Dokter anak yang baru sampai di rumah sakit tempatnya bekerja, dari saat itulah hidup Soob...