6✨

58 7 0
                                    

Hari sudah berganti sore. Setelah seharian menghabiskan waktu dirumah Hyunsuk, kini Yeonjun, Soobin, dan Beomgyu izin untuk kembali ke rumah masing-masing.

"DADAHH DOBBY SAYANGGG" Beomgyu berteriak heboh dari dalam mobil jemputannya, tidak lupa melambaikan tangan sampai mobilnya keluar dari pekarangan rumah Hyunsuk.

"Dadah Gyu Hyung" sahut Doyoung yang berada di gendongan maminya.

"Kami juga pulang ya, Suk" ujar Soobin setelah selesai memakai sepatunya yang ia lepas sebelum masuk kerumah Hyunsuk.

"Iya hati-hati, mungkin aku akan masuk lusa nanti"

Soobin mengangguk "tidak apa-apa, kau jaga dulu ponakanku supaya lekas sembuh"

"Iya iya"

"Hyunsuk, kami pamit ya. Terimakasih untuk makan siangnya, dan maaf jika merepotkan" ujar Yeonjun sambil membungkuk sopan.

"Aihhh, lagi-lagi. Santai saja, dan berkunjunglah lain waktu"

Yeonjun mengangguk, lalu berjalan masuk kedalam mobil yang di ikuti oleh Soobin. Mobil Yeonjun melaju meninggalkan rumah Hyunsuk.

"Mami kenapa?" Doyoung menatap wajah maminya yang terkesan sedang bingung.

"Oh, tidak apa-apa sayang. Ayo masuk, kita masak makan malam untuk papi"

"Ayo!!"

Hyunsuk tersenyum menatap putranya, sekilas kepalanya menoleh kearah gerbang yang sudah tertutup rapat.

"Seingatku nama dokter baru yang datang adalah Kang Taehyun"








"Bukan Choi Yeonjun"

*******

Di dalam mobil kembali hening, si penumpang sibuk menatap jalanan dan si pengemudi fokus menyetir mobilnya. Beberapa menit berlalu, Soobin melihat sebuah supermarket yang sebentar lagi akan mereka lewati. Sekilas ia ingat kalau tujuan awal Yeonjun adalah belanja ke supermarket, bukan malah memberi tumpangan kerumah Hyunsuk.

"Emm, Yeonjun"

"Ya?" Yeonjun menjawab tanpa menoleh, masih fokus menghadap jalanan luar.

"Kau tidak jadi ke supermarket?"

Yeonjun melirik sekilas kearah penumpangnya. "Ah itu besok saja, sekarang sudah malam. Aku harus mengantarmu pulang dulu"

Mendengar itu, Soobin merasa semakin tidak enak hati. "Tidak masalah, aku juga ingin membeli sesuatu. Lagipula kita searah" padahal Soobin tidak ingin membeli apapun, itu hanya alibi karna ia merasa tidak enak hati.

Yeonjun mengangguk, membelokkan mobilnya kearah supermarket terdekat dan parkir didepan bangunan itu.
Soobin melepas sabuk pengamannya lalu turun dari mobil, menunggu pemilik mobilnya turun.

"Ayo"

"Hmm"

Keduanya masuk kedalam supermarket. Yeonjun mengambil troli untuk menaruh barangnya, sedangkan Soobin hanya mengambil keranjang untuk menaruh barang yang sebenarnya tidak ia butuhkan.

"Kita berpencar saja" Soobin melangkah meninggalkan Yeonjun yang hanya mengedikkan bahunya acuh. Melangkah kearah rak daging.

Sedangkan Soobin berakhir di rak persabunan, matanya terpejam saat harus mengambil beberapa sabun yang belum seharusnya ia beli.

"Ini namanya pemborosan!!"

Setelah mengambil dua sabun cuci, Soobin kembali melangkah tidak tentu arah. Tidak peduli dengan Yeonjun yang sedang sibuk sendiri.

Beralih kepada Yeonjun, ia sibuk memilih sayuran setelah tadi memilih daging.

"Jangan sok serius begitu, lagipula kau tidak terlalu handal memasak"

Yeonjun berdecak malas mendengar suara di sebelahnya, tanpa menoleh juga ia tau siapa itu.

"Hei, aku melihat tetanggamu tadi. Dia terlihat sangat tertekan saat mengambil beberapa barang" Yeonjun mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Taehyung. Kepalanya menoleh kesamping, menatap kakaknya yang sibuk dengan cokelat di genggamannya.

"Maksudmu?"

Taehyung mengedikkan bahunya, perlahan menghilang dengan potongan cokelat di mulutnya.
Melihat itu, Yeonjun segera memasukkan beberapa sayuran kedalam trolinya lalu kembali mendorongnya menuju rak camilan. Saat sedang memilih, tiba-tiba bahunya di tepuk dan saat menoleh ternyata itu Soobin yang menatapnya dengan wajah kusut.

"Sudah selesai?" Dan di jawab anggukan oleh Soobin. Yeonjun mengangguk lalu mengambil beberapa camilan lebih, setelah itu mereka pergi ke kasir untuk membayar.

"Tolong pisahkan yang ini dengan yang ini ya noona" Yeonjun menunjuk beberapa camilan lebih yang ia ambil tadi.

"Baik tuan"

*******

Keduanya sudah sampai di rumah atap, Soobin berjalan lebih dulu menenteng keresek belanjanya. Meninggalkan Yeonjun yang membawa kantong keresek lebih banyak.

"Soobin, tunggu sebentar" Soobin yang hampir membuka pintu  harus terhenti karna mendengar suara Yeonjun.

"Ini untukmu" tangan Yeonjun menyerahkan satu kantong keresek penuh camilan.

"Apa?" Soobin mengerutkan keningnya, menatap kantong itu dan Yeonjun secara bergantian.

"Ini untukmu, terimakasih sudah mengantarku ke supermarket" Yeonjun masih dengan sabar menunggu Soobin meraih kantong kereseknya.

Soobin menggaruk tengkuknya, semakin tidak enak dengan pemuda di hadapannya. Perlahan ia meraih kantong yang di ulurkan oleh Yeonjun.

"Terimakasih"

"Um'hum, masuklah dan istirahat. Selamat malam" Yeonjun masih tersenyum simpul, membiarkan Soobin yang masuk kedalam rumahnya.

Setelah pintu rumah itu tertutup, Yeonjun memejamkan matanya, melakukan telepati kepada kakaknya.

"Hyung"

"Oii"

"Bagaimana mobil Soobin?"

"Beresss"

"Oke, terimakasih hyung"

"Tapi..... sepertinya aku membuat kesalahan"

"Hal bodoh apa yang kau lakukan, huh?"

"Aku.... Membuat pegawai pom bensinnya pingsan, hehe"

Yeonjun kembali membuka matanya, berjalan kearah pintu rumahnya sambil memijat pangkal hidungnya. Baik, ini salahnya, ia lupa kalau kakaknya tetaplah hantu yang tidak sembarang orang bisa melihatnya.

Dan malam itu Yeonjun baru terlelap pada pukul setengah dua belas petang. Ia sibuk memikirkan nasib pegawai pom bensin yang dibuat pingsan oleh kakaknya.

"Pegawai pom bensin, tolong maafkan kakakku"















TBC✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dokter Choi (YEONBIN) slow upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang