16th

3.3K 34 3
                                    

Saat itu hari Minggu
Aku sedang santai di teras rumah
Dan meminum segelas teh

Karena tidak ada job aku bersantai untuk satu hari memandangi depan rumah yang sedang musim panen

Tiba-tiba Datang Seorang Anak remaja yang masih memakai seragam SMA datang ke rumah dan menanyakan soal tukang khitan di daerah sini aku dengan santai menjawab bahwa aku tukang khitan nya

Dia langsung mengutarakan bahwa ada yang mau Disunat Hari itu tapi minta di sunat di sini saja aku meng iya kan dikarenakan rumah sedang tidak ramai orang dan adik adik ku sedang sekolah

Akupun menyuruh pemuda itu untuk memanggil siapa yang mau disunat
Akhirnya dia memanggil adiknya yang sudah SMP aku bertanya berapa umurnya

Dia menjawab dengan santai 14 aku pun memberitahu bahwa sunat disini caranya tradisional jadi mungkin akan sedikit perih apalagi dia sudah 14 tahun

Dia menganggukan kepala nya dan aku masuk untuk menyiapkan alat dan perlengkapan nya aku menyuruhnya bersiap saja diruang tamu dia mengeluarkan sarung dari tas nya dan bersiap

Setelah alat sudah siap aku pun menyuruh adik itu masuk dengan keadaan masih memakai seragam biru putih dia melepas celana biru nya aku melihat kemaluan yang sudah lumayan besar

Aku bilang jangan pakai sarung nya dahulu nanti saja setelah selesai dikhitan, dia duduk di depan ku

Aku mendorong kulup nya Agar memastikan dia tidak phimosis
Sembari aku bertanya kenapa dia memilih di khitan saat sudah SMP apalagi mau kelas 3

Dia menjawab dulunya dia gamau sunat Karena melihat bahwa sunat itu sakit dan akhirnya dia tidak mau disunat sampai pada akhirnya di SMP nya dia masuk sekolah religi di situ dia saat masuk dilihat burung nya ternyata belum di sunat

Dia katanya diancam tidak lulus bila belum melakukan Khitan akhirnya setelah ujian dia datang kesini untuk di khitan dia bilang bahwa Sebenarnya dia takut dibully juga di sekolah karena belum di khitan

Dia sudah mencoba di paksa oleh pihak sekolah di khitan kan massal tapi menolak namun baru mau di khitan sekarang

Penjepit sudah terpasang aku menyuruhnya menutup mata karena ini agak sakit, aku tidak melarang bila dia mau menangis karena memang ini sakit sekali...

Kulup nya terlalu tebal jadi butuh sedikit tenaga untuk memotong nya karena pemotongan paksa dilakukan tadi rasa sakit nya luar biasa untuk di adik itu dia menjerit kesakitan

Namun tidak sampai menangis hanya kaget dengan cara mengirisnya yang ekstrim, akhirnya ku bungkus dengan tisu dan kapas dan di pakaikan sarung

Aku bilang kepada kakaknya bahwa sudah selesai aku kira sudah itu saja yang dikhitan namun ternyata kakanya yang SMA tadi juga mau di dikhitan

Saat celana abu abu itu di buka rupanya hasil sunat nya itu masih kurang akhirnya aku mengiyakan cuma ini bakal sangat sakit kalo memang benar benar nekat di sunat ya harus siap konsekuensi rasa sakit nya

Dia pun mengiyakan, aku menyuruhnya duduk dan mulai memasang penjepit di kulup yang tersisa tidak banyak itu

Meski kulup nya sedikit tapi ukuran nya itu luar biasa untuk anak SMA hingga aku ragu dengan ketajaman pisau ku sendiri disitu aku langsung mengiris kulup nya namun sangat keras saat sudah terpotong separuh

Si kakak menggigit dasi abu abu nya mungkin karena rasa sakit nya yang luar biasa hingga seperti itu

Setelah selesai terpotong kemaluan itu kubungkus tisu seperti biasa
Namun dia ingin menyembunyikan sunat kedua nya dari orang lain karena malu jadi dia langsung memakai CD Dan celana abu-abu nya

Setelah selesai aku diberi bayaran yang lumayan daripada biasanya
Setelah mereka mau pulang aku sangat respect kepada kakaknya tidak malu di hadapan adik nya

Dan tetap mau di sunat secara sempurna walau harus menanggung rasa sakit yang amat amat sangat

Bersambung

CERITA TUKANG KHITANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang