chapter 29

128 8 0
                                    

seorang gadis cantik tampak sedang mengatur napas karna kelelahan, dia adalah vava, sejak kemarin ia sembunyi dihutan dan tertidur diatas pohon besar
paginya ia bangun dan terjatuh dari atas pohon membuat seleuruh tubuhnya seperti remuk saja saat tersadar ia mengingat sesuatu, motor, dimana motornya sekarang
vava mulai keluar dari hutan itu dan semakin yakin jika motornya sudah mereka bawa, vava berpikir untuk meminta bantuan victor dan segera pergi tak sengaja matanya melihat toko yang menjual sketboard,sepatu roda, dll, membeli satu sketboard dan ia memakainya lalu segera menuju markas victor
sampai tujuan vava dibuat menganga karna kondisi markas bisa dibilang tidak baik sama sekali
vava masuk mengernyit bingung saat melihat didalam terlihat sangat berantakan

tak sengaja matanya melihat seorang keluar dari satu ruangan ia menghampiri orang itu dan bertanya, orang itu bilang beberapa hari yang lalu tiba2 markas diserang oleh sekelompok tak dikenal

vava bertanya dimana victor dan keny asistennya, orang itu bilang saat mencoba melawan sekelompok itu datang dua orang bertopeng dan langsung menghajar dengan sangat brutal sehingga victor dan keny dilarikan kerumah sakit, victor koma dan keny harus menjalani perawatan karna ia juga mendapat luka yang lumayan serius

lagi2 vava tercengang ia mulai merasa tidak enak
ia berlari keluar dan melesat pergi dengan sketboardnya tujuannya adalah  markas eric
sampai markas vava diam mematung dugaan nya benar dapat ia lihat setengah markas hancur juga terlihat banyak anak buah eric yang terlihat banyak luka2 ia masuk dan bertanya dimana eric dan aleisson

vava kini buru2 pergi kemansion eric ia memencet bol terburu2 lalu saat ada yang membuka pintu vava menorobos masuk membuat seorang wanita paruh baya itu bingung ia bertanya karna ia melihat wajah khawatir vava

vava bertany pada wanita yang ternyata dia adalah ibunya eric, vava bertanya kondisi eric, ibu eric itu membawa vava menuju kamar eric yang ternya juga ada aleisson disana

dapat vava lihat kondisi eric, ia meringis melihat bosnya yang biasa terlihat bersih itu kini penuh luka bakar juga terlihat luka sayatan yang ia yakini itu sayatan belati, kondisi aleistonn juga tak baik baik saja

selesai melihat kondisi mereka vava pergi dari sana ia tampak melamun ia menduga duga siapa kiranya yang telah membuat dua markas mafia hancur secara bersamaan juga kondisi ketua mereka mengenaskan begitu

dan diotaknya saat ini hanya satu,
alexon, ya vava menebak itu semua ulah alexon, karna mungkin mereka tau jika victor dan eric telah membantu rencana balas dendam nya

kini ia termenung agak menyesal, meminta bantuan mereka, sekarang kakak dan dua sahabatnya diculik mau minta bantuan siapa lagi
sedangkan tadi aleiston bilang ia dan eric tak bisa membantunya lagi karna mereka mengancam akan membunuh ibu dan adik eric jika mereka cari masalah lagi

saat ia melamun ia dikejutkan dengan suara mesin mobil yang halus mendekat kearahnya dapat ia lihat pemilik mobil keluar, seketika vava membelalak, mengambil sketboardnya berniat kabur namun salah satu dari mereka menahan tangannya agar tidak kabur vava memberontak sesekali berteriak dekat kuping membuat beberapa orang itu menutup kuping mereka

"bangsatt!!!!lepas bangke..!!!" teriak vava

"lepaas wooyyhmp..-" sebatang colat agak besar masuk kemulut vava

dengan santai vava memakan coklat itu setelah habis dia berteriak kencang lagi

"bangke..!!!!lepaaa-hmmp-" lagi tapi kali ini roti coklat yang lumayan besar masuk kemulutnya tentu saja ia melahapnya cepat
dua hari ia hanya minum air untuk mengganjal perut laparnya, mau pulang apartemen dijaga ketat, mau mampir makan saja masih dikejar2 orang2 bertubuh besar itu

kini ia ada sedikit energi jadi ia memberontak dengan keras, menggigit tangan orang yang menahannya dan menginjak kaki orang lainnya

setelah terlepas buru2 ia berlari sangat kencang tak lupa sketboardnya, ia melaju di jalan berbaur dengan banyaknya kendaraan membuat beberapa orang yang tadi mengejarnya agak kesusahan

"bangke bener, pakek nemuin gue segala lagi, kabur kemana lagi ini" panik vava saat beberapa orang mengepungnya didepan, menghindar gesit dengan melompat tinggi lalu kembali mendarat sempurna dengan sketboardnya, vava menoleh kebelakang dan menjukurkan lidahnya

tentu saja semua kelakuan vava itu membuat banyak orang yang melihatnya kagum dan tertawa termasuk empat orang yang tadi menarik tangan vava

"hahaha kau lihat itu ayah, bahkan sudah dikepung begitu dia masih bisa lolos, sungguh benar2 menggemaskan" kata alfino tertawa kecil

"hm dia benar2 lebih unggul dari yang lain" ucap tuan andere tersenyum fiexo dan derfa tertawa

"tapi dia harus kita bawa pulang hari ini juga" ucap tuan andere  dan diangguki yang lain dengan seringai seram mereka lalu kembali mencari vava

sedangkan vava benar2 dengan gesit menghindari setiap beberapa orang datang mengepung

vava sesekali bernyanyi dengan terus menaiki sketboardnya sesekali melompat berputar dan kembali bernyanyi

vava tak sadar empat laki2 tadi sudah stand by didepan berjarak tak jauh darinya, vava masih dengan santai bernyanyi

"senang nya dalam hati, kupunya suami dua eh suami..? salah..!, ulang, senangnya dalam hati bisa lolos dari para bab* hahaaha" saat menoleh kedepan ia malah menabrak tubuh kekar seorang laki2
hampir saja ia jatuh jika saja tangannya tak ditarik dan dipeluk oleh salah satu lelaki itu

"puas bermainnya baby" alfino berkata pada vava yang masih berada dalam pelukannya itu

"anjirr lepas oooyyy, sesak napas gue, mau bunuh gue lo ya..!!!" teriak vava melepaskan diri dari pelukan alfino, baru saja lepas kini tubuhnya ditarik oleh fiexo

fiexo memandang vava tajam dibalas cengiran oleh vava, karna vava tau fiexo mungkin masih marah karna kemarin fiexo ia cekoki obat perangsang secara paksa

"hehe apa kabar bro" sapa vava tak lupa cengiran bodohnya

"Oh kau masih tanya, kebetulan aku 'baik' bro" balas fiexo dengan seringainya

"heh kemaren gimana, siapa yang jadi tumbal buat ngobatin lo kemaren" tanya vava

"heh kau bukannya merasa bersalah malah menanyakan itu" kesal fiexo

"suruh siapa mau nangkep gue, makan tuh obat" ejek vava semakin membuat fiexo menahan kesal dengan terus tertawa secara paksa

tuan andere alfino dan derfa bingung

"obat apa fiexo" tanya tuan andere

"heh kemarin ini bocah cekokin obat perangsang, jadilah kemarin aku pulang dipapah anak buah" kesal fiexi dibalas cengiran tak berdosa dari vava

tuan andere dan yang lain terkejut tak lama mereka tertawa terbahak bahak

"gila, obat perangsang pun dicekokin biar bisa lolos hahah hebat hebat" derfa menaikkan dua jempolnya kearah vava, tentu saja vava mengangkat dagunya dengan bangga

"tentu saja, gen bapak ken mana ada yang cacat" bangga vava dengan menyebut nama ayahnya sewaktu didunia nya dulu, dan tentu saja tuan andere alfino fiexo dan derfa kembali mendatarkan raut muka mereka tampak menahan kesal karna mereka sudah tau siapa dan tentang orang yang disebut vava tadi

"sudah bicaranya..?kalo sudah sekarang kita pulang" tuan andere menarik tangan vava dengan lembut

vava yang ditarik tentu saja memberontak dengan menyikut tangan tuan andere dan mendorongnya meski pelan karna lumayan lelah sekarang

ia mengeluarkan petasan dan bom asap dan melemparnya kearah empat laki2 itu, seketika asap mengepul

vava tak menyia nyiakan itu segera ia melesat dengan sketboardnya pergi dari sana

sedangkan tuan andere alfino derfa dan fiexo terbatuk batuk dan menghela napas kasar saat asap sudah tak ada

"haha lolos lagi" ucap alfino tak percaya

mereka pun mengejar vava dengan mobil mewah mereka

twins girl psicopat and transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang