chapter 38

103 6 0
                                    

langit tampak gelap, udara berhembus dingin, dan bulan tampak berwarna merah darah, malam ini tepat di suatu ruangan terbaring tiga tubuh gadis yang tak sadarkan diri juga disamping tubuh tiga gadis itu ada tiga tubuh gadis yang terikat mereka adalah vivi livi dan aneli, malam ini keluarga alexon akan melakukan ritual pemindahan jiwa

"sudah saat nya" gumam tuan andere pelan, ia mendongak keatas dimana terlihat bulan purnama yang berwarna merah memancarkan aura yang begitu kuat

aneli livi dan vivi awalnya ingin pergi mencari vava namun niat itu diketahui oleh keluarga alexon, dengan segera tuan andere dan yang lain mengikat mereka bertiga

"kalian tahanlah kesadaran kalian, ritual ini sangat membutuhkan banyak energi" kata tuan delefey dan diangguki yang lain

"dan kalian bertiga, tahan kesadaran kalian, ini akan sangat sakit" kata tuan delefey pada aneli livi dan vivi yang hanya dibalas tatapan tajam oleh mereka bertiga

ritual dimulai

tuan andere, zexie, alfino, derfa, fiexo, dan zacky duduk bersila mengelilingi tiga tubuh yang tak sadarkan diri itu juga aneli livi dan vivi

sementara tuan delefey dan desyra berdiri didepan dua cermin berbeda warna, jika tuan delefey berdiri didepan cermin berbingkai hitam maka desyra berdiri didepan cermin berbingkai putih, itu bukan cermin biasa

tuan delefey dan desyra mengangkat tangan mereka keatas, mengarah pada sinar bulan purnama merah dan bibir mereka mulai menggumami suatu mantra

tak lama bulan purnama bersinar dan menyinari dua cermin itu, tiba2 cermin itu melayang kemudian memantulkan cahaya, cahaya itu memancar kan sinar yang berbada yang mana itu berwarna hitam dan putih

sinar hitam yang dipantulkan cermin berbingkai hitam mengarah pada tubuh aneli livi dan vivi, sinar itu menyelimuti tubuh mereka bertiga, awalnya aneli livi dan vivi tak merasakan apapun namun lama kelamaan rasa sakit mereka rasakan, rasa sakit itu semakin bertambah, seiring sinar hitam yang menyelimuti mereka semakin pekat, mereka bertiga berteriak kesakitan, mereka bertiga merasa tubuh mereka seolah ditusuk2 dan seolah perut mereka diaduk, sungguh itu menyakitkan namun mereka mencoba tetap sadar sesuai yang dikatakan tuan delefey

sementara sinar putih yang dipantulkan cermin berbingkai putih itu mengarah pada tiga tubuh yang terbaring tak sadarkan diri, sinar itu menyelimuti tiga tubuh itu tak lama tiga tubuh itu melayang

sedangkan tuan andere dan yang lain sudah bercucuran keringat, energi mereka benar2 akan habis namun mereka mencoba sekuat tenaga menyalurkan kekuatan mereka,

mereka menyalurkan kekuatan mereka supaya tiga tubuh yang tak sadarkan diri itu juga tiga gadis yang berteriak kesakitan itu tidak meledak karna tak dapat menahan kekuatan yang dipantulkan dua cermin dan kekuatan dari sinar bulan purnama merah

tiba2 tuan delefey dan yang lain panik saat mereka tak mendengar suara aneli livi dan vivi, mereka pikir tiga gadis itu pingsan, jika itu terjadi maka ritual gagal dan mereka bertiga bisa mati, juga tiga tubuh yang melayang itu juga akan hancur

namun mereka kembali menghela napas lega ketika suara tiga gadis itu kembali terdengar, satu langkah lagi ritual akan selesai
.
.
.
.
.
.
.
disisi lain seorang gadis tampak berjalan dengan linglung, ia terjatuh karna tak kuat menahan tubuhnya sendiri

"ughh napa tiba2 lemas begini sih? perasaan baru makan sekeranjang buah deh, huh" ia bergumam lalu mencoba berdiri namun ia terjatuh lagi
ia tak sadar wajah nya sangat pucat, tiba2 gadis itu kehilang kesadarannya alias pingsan

tap..tap..tap..

seseorang mendekat lalu membawa tubuh yang tak sadarkan diri itu


keadaan keluarga alexon

ritual yang alexon lakukan hampir selesai, dua cermin kembali ketempat awal, tiga tubuh yang melayang kembali kebawah sinar putih yang menyelimuti juga sudah memudar dan tubuh aneli livi dan vivi tumbang dengan sinar hitam yang sudah menghilang

tuan delefey mendekati tiga tubuh gadis yang tak sadarkan diri itu lalu ia meneteskan sebuah air berwarna biru cerah yang sangat indah kebibir tiga gadis tak sadarkan diri itu, tak lama tubuh tiga gadis itu bersinar dan sinar itu kembali memudar

"istirahatlah, pulihkan kekuatan kalian, besok kita akan memakamkan tubuh lama aneli livi dan vivi" kata tuan delefey

"apa ritualnya sudah selesai" tanya zacky

"iya" jawab alfino

"tapi kenapa adik2 ku belum bangun..?" tanya zacky lagi

"tentu saja belum, mereka akan sadar besok, sekarang ini mereka baru ganti tubuh jadi mereka harus mengistirahatkan tubuh mereka dulu" jawab fiexo

mereka pun pergi dari ruangan itu dengan membawa tubuh baru aneli livi dan vivi


"enghhh..." suara lenguhan seorang gadis yang baru sadar dari pingsannya

ia memandang kesekeliling ia mengernyitkan dahi

"ini dimana lagi gue!!!baru kemarin diseret tuh tante2, baru juga kabur, eh masak iya tuh tante nemuin gue" gumam gadis itu kesal gadis itu adalah vava

kriett...

vava menoleh ketika ia mendengar suara pintu terbuka, ia bingung "eh siapa dia?, dia yang nemuin gue waktu pingsan kemarin..?" batin vava sambil menatap seorang gadis yang mendekatinya lalu duduk di dekatnya dengan mata berbinar senang

"kamu sudah baikan? apa kamu lapar? kebetulan ibuku sudah memasak, dia juga menyuruhku untuk mengajak mu makan jika kau sudah sadar, kau sudah sadar jadi kau harus makan" cerocos gadis itu membuat vava terdiam dengan mulut menganga

"anjir gue kira nih cewek kalem, eh ternyata ni orang cerewet juga, sama kek neli livi sama vivi" batin vava, dia sendiri tak sadar jika dia lebih cerewet dari tiga gadis yang dirinya sebut atau mungkin vava tak mau mengakuinya

"kau tidak apa2..?" tanya gadis itu bingung ketika melihat vava terdiam

"a-ah iya aku tidak apa2, oh iya terima kasih karna sudah menolongku, namaku vava salam kenal" kata vava

"sama2, kenalkan juga namaku xeicu dan ibuku biaxe, yasudah kau belum makan sedari kemarin karna kau pingsan jadi kau pasti lapar, yuk kedapur ibu sudah masak banyak makanan enak" kata xeicu semangat sambil menarik tangan vava keluar kamar, vava mengikuti sambil melihat2,  rumah ini benar2 mirip seperti difilm cina yang berlatar belakang kerajaan atau cina kuno

"wah kamu sudah sadar, nah makanlah kau pasti lapar" suara lembut seorang wanita menyadarkan vava dari kekaguman sekaligus ketidak percayaannya

vava pun duduk dan makan bersama xeicu dan biaxe, vava makan dengan lahap karna dirinya benar2 lapar ditambah makanan yang dimasak biaxe sangat enak

tak lama mereka selesai vava membantu mencuci piring, awalnya xeicu dan ibunya melarang vava karna mereka masih khawatir dengan kondisi vava, namun vava memaksa dan akhirnya mereka pasrah

selesai membantu xeicu dan ibunya beberes vava memutuskan untuk mandi, ia bertanya pada xeicu dimana tempat untuk mandi, xeicu mengajak vava kesebuah sungai yang terdapat air terjunnya jaraknya agak jauh dari rumah xeicu

sesampainya di sungai vava terperangah, pemandangan di sungai  itu benar2 menabjubkan tak jauh dari sungai itu banyak pepohonan yang rimbun dengan banyak buah yang terlihat matang dan manis

"va sini!!!" teriak xeicu pada vava

vava dengan semangat meloncat ke sungai, segarnya air dapat vava rasakan ia dengan semangat menyelam kedalam sungai dan berenang kearah air terjun, xeicu dan vava bermain air kadang mereka berdua juga menangkap ikan untuk dimakan nanti malam

beberapa jam mereka menyudahi acara mandi mereka dan kembali kerumah dengan perasaan bahagia

dilain tempat seorang wanita tua tengah mengamuk

"apa ini!!!kau bilang akan segera menemukan gadis itu!!!bulan purnama sudah selesai kekuatannya akan segera menghilang, jika gadis itu belum kau temukan juga, semua akan hancur, kau kerahkan semua anak buahmua cari sampai ketemu!!!CEPAT!!!" teriak wanita tua itu pada anaknya, yang tak lain adalah yuvia

"iya ibu" jawab yuvia pasrah, ia juga kesal sekarang

ia pun keluar dari ruangan itu dan segera mengerahkan prajuritnya untuk mencari vava

twins girl psicopat and transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang