Kini jam sudah menunjukan Pukul 10:23, sedangkan dua orang tadi masih asik tertidur di ranjangnya masing masing.
Dretttt....
Drettttt...
Dretttttt....
Tiga belas kali panggilan tidak Terangkat di hape Banyu. banyu terbangun setelah merasa getaran di pipinya
"Bunda" matanya masih sayup sayup melihat Nama yang terpampang jelas di sana ia pun langsung terbangun mengangkat panggilan tersebut,
'Ass....
Belum selesaikan salamnya kupingnya sudah terhantam bentakan dari Sebrang sana, ia pun hanya diam Dan mendengarkan ocehan bundanya sampai selesai
'Iya Bun' pasrahnya setelah di ceramahin pagi- pagi gini,
Banyu bangun dari kasur menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya Dan perpamitan.
"Yas, gua pulang. Bunda gue marah marah karena kita ga ke kampus"
"Yaudah si cuma sekali doang kita ga masuk, sutt ga usah bacot pergi sana lo sebelum Bunda lo nelpon lagi"
"Okey, pintu depan gua Konci kalo mau keluar lewat pintu belakang koncinya gua taro di atas komputer"
"Hm" jawabnya Dan melanjutkan tidurnya kembali.
Tidak lama dari itu Hapenya berdering, Abyasa tidak menghiraukannya sama sekali ia tetep melanjutkan acara tidur nya itu.
Singkat saja,
Pukul 05:30 sore Abyasa baru saja selesai mandi Dan rapih rapih untuk pulang kerumahnya karena semalem kakak Daniel menyuruhnya pulang ke rumah, entah ada apa gerangan dirinya di suru pulang ke rumah.***
Tiba di Halaman rumahnya.
Ia meranjak turun dari motornya masuk ke dalam rumah "assalamualaikum, kak"
Pintu terbuka menampilkan suasana hening Dan sunyi, rumahnya masih sama kaya Dulu se waktu dia masih tinggal di sini bersama kembaranya. Tapi sayang seribu sayang kembaranya telah kembali ke pelukan tuhan.Abyasa melangkah menuju Ruang tamu berniat menunggu sang kakak.
Drettt...
Benda pipih yang Ada di saku celananya berbunyi, senyum merekah di wajah Abyasa.
"Hum..hum," Abyasa mengangkat telponya 'kenapa?'
'Gue mau pulang kerumah selama 2 hari, konci gua bawa'
'Yaudah Gua juga ga Akan balik ke asrama kok sampai besok, soalnya gua Ada urusan penting di luar'
'Okey' Abyasa mematikan panggilanya.
"Dek" panggil seseorang dari arah mini bar, Abyasa mencari sumber suaranya,
"Kenapa ka?" Tanyanya menghampiri sang kakak yang sedang membuat minum.
"Hallo Abyasa" panggil seseorang dari belakangnya, Abyasa terdiam sejenak sebelum melihat ke arah suara
"Yy" Abyasa terdiam kaku "yy ini beneran lo?" Lanjutnya Masih ga menyangka kembarannya yang ia sangka telah meninggal sekarang malah berada di hadapanya saat ini, berduduk di Kursi roda yang di dorong oleh perawat pribadinya.
Air mata Abyasa jatuh deras Membasahi pipinya "udah ga usah Cengeng, gua gapapa kok!" Ujar Yaya Nusantara.
"Kalo lo disini yang waktu itu di makamin siapa?" Abyasa bingung dengan semua ini, bagaimana bisa? Ah semua membuatnya pusing untung saja kembarannya masih hidup.
"Gua bersyukur lo masih ada di sini Yy, gua ga sendirian lagi.."
"Tapi Gua ga bisa tinggal bareng lagi sama lo Abyasa"
"Kenapa?"
"Yakan mereka taunya gua mati Yasa bodoh!" Yy memukul kepala Abyasa yang sedang ada dekat di pelukannya.
"Tapi bener juga si, Sekarang juga gua g sendiri di Asrama kok Yy" ujar Abyasa.
Yaya mengerutkan dahinya tidak mengerti "Soalnya ada Cewek yang tinggal di asramanya.." celetuk Daniel.
"Ouh jadi gitu" mereka pun tertawa bersama di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYASA
Teen Fiction[WARNING!] PINTAR-PINTAR LAH MENCARI CERITA, BANYAK BAHASA YANG TIDAK DAPAT DI TIRU!🚫 *** "Siapa?" ____________ Punya mata ga si! Punya. Terus kenapa ga di pake? karena mata gua hanya untuk Mandang mata indah Lo bukan buku Lo, nnya. ________ Lo s...