Jika sudah ditakdirkan, kalian tidak akan bisa mengelak karna bagaimana pun takdir kalian adalah bersama.
Walaupun berkali-kali kalian mengelak, takdir seakan terus mengejar kalian. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin karna semua sudah digariskan oleh yang maha kuasa.
Javier dan Jerico sudah dikenal oleh seluruh pihak kampus bahkan dospem sekaligus, karna dua orang itu benar-benar tidak pernah akur satu sama lain
Bahkan hanya dengan berpapasan dan saling memandang bisa menjadi pertarungan yang sengit, lalu bagaimana bisa mereka berakhir bersama, bahkan bertunangan?
❣ --- .𖥳
Saat ini kembali ada pertarungan dari dua belah pihak, siapa lagi kalau bukan Jerico dan Javier. Semuanya berawal karna Javier yang menumpahkan minumannya ke baju Jerico, bukannya Javier sengaja tapi justru ada seseorang yang sengaja menabrak Javier dan membuat minuman yang dipegang Javier tumpah dan kebetulan sekali sedang ada Jerico yang lewat. Terdengar sepele mungkin, tapi bagi mereka berdua itu adalah masalah yang amat sangat besar
"Sok banget lo berani numpahin minuman lo ke baju gue?"
"Udah gue bilang ga sengaja ya bangsat, emang lo nya aja yang lebay"
"Lebay mata lo anj"
BUGH!
BUGH!Jerico dengan ketidaksabarannya mulai memukuli Javier yang tentunya dibalas pukulan juga. Mereka masih saling memukul satu sama lain dengan beringasnya, Javier sebenarnya bukan tipe yang mudah terpancing emosinya jika hanya hal sepele seperti ini tapi berbeda jauh dengan Jerico yang mudah sekali terpancing emosi walau hanya tidak sengaja tertabrak.
"Bajingan lo Javier" teriak Jerico saat Javier memukul wajahnya dan membuat bibir Jerico sobek
"Yang bajingan gue atau lo?"
"Fuck!" Jerico membalas pukulan Javier yang juga membuat bibir Javier sobek sama sepertinya
Mereka masih saja saling memukul tanpa niat berhenti
"MATI AJA LO JAVIER, BAJINGAN"
DEG!
Sialan, kalimat yang paling Javier benci kini meluncur keluar dari mulut Jerico dengan entengnya, sungguh Javier benar-benar lemah dengan kalimat itu. Javier yang semula membalas pukulan Jerico kini hanya diam dipukuli oleh Jerico karna tubuhnya mulai bergetar hebat dengan keringat dingin yang bercucuran di dahinya. Potongan-potongan kenangan menyakitkan di masa lalu kembali melintas di ingatan Javier
Tubuh yang semula dipukuli oleh Jerico mendadak limbung dan terjatuh dan Jerico tiba-tiba merasa khawatir saat sadar tubuh Javier di depannya bergetar hebat, Jerico berpikir apakah dia keterlaluan?
"Jav! Lo kenapa cemen banget elah, masa gitu doang udah tumbang"
Javier bahkan tidak bisa mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan oleh Jerico, pandangannya kini mulai mengabur dan tubuhnya yang sangat lemas
"BANGSAT! LO APAIN TEMEN KITA, SIALAN" teriak Haidar
Tiba-tiba teman Javier datang dengan raut wajah yang begitu emosi melihat teman mereka yang sudah terkulai lemas disana, Arshaka dengan cepat mendekati tubuh adiknya dan menghempas tubuh Jerico yang masih memegang adiknya
"Gausah perduliin dia dulu dar, fokus sama Javier aja!" Teriak Arshaka yang terlihat sangat panik melihat kondisi adiknya
"Temen lo cemen, gue pukulin gitu doang udah sekarat"
"-coba kalo kalian ga dateng duluan pasti udah mati temen lo ini"
"BAJINGAN" teriak Chandra emosi dan memukul wajah Jerico
"CANDRA! gausah aneh-aneh dulu, kita bawa Javier ke rumah sakit sekarang"
Sedangkan Jerico setelah dipukul chandra langsung bangkit dan memilih meninggalkan mereka berempat.
"Sialan, si Jerico itu"
"Ndra, bantu gue bawa Javier ke mobil lo"
"Sama Haidar aja bang, gue siapin dulu mobilnya"
"Sini Ar, gue gendong aja Javier nya"
"Kuat lo dar?"
"Lo jangan ngeremehin gue gitu dong"
"Iye iye"
"AYO CEPET!" teriak Chandra dari dalam mobilnya"
Diperjalanan Arshaka sangat khawatir dengan kondisi adiknya, dia tau Javier bukan pingsan karena dipukuli oleh Jerico tapi karna traumanya kembali muncul
"shak, gamungkin banget Javier pingsan cuma gara gara dipukulin Jerico?"
"Gue curiga kalo Jerico ngatain sesuatu yang harusnya ga didenger lagi sama adek gue" sahut Arshaka di jok belakang sambil memeluk tubuh lemas Javier
"Maksudnya?"
"Hal yang belum kalian tau dari Javier itu, dia punya trauma sama ayah dari kecil.. Javier sering banget disiksa sama ayah tapi gue gabisa ngapa ngapain, Javier selalu dipukul bahkan dicaci-maki sama ayah yang bahkan aku sendiri gatau kesalahan Javier itu apa dan itu selalu terjadi semenjak bunda ketahuan selingkuh dan ayah yang mulai mabuk-mabukan"
"Yang bener aja lo nyembunyiin ini dari kita berdua, anjir?" Sahut Haidar
"Sebenernya Javier gamau kalian berdua tau, cuman cepat atau lambat kalian harus segera tau kan"
Chandra yang sedari tadi fokus menyetir hanya menyimak pembicaraan Haidar dan Arshaka. Setelah perjalanan kurang lebih 20 menit akhirnya mereka sampai dirumah sakit dan langsung melarikan Javier ke IGD
Hampir satu jam mereka menunggu tapi dokter serta perawat didalam sana tidak kunjung keluar yang membuat Arshaka berkali-kali lipat lebih khawatir dengan kondisi adiknya
Selang beberapa menit kemudian akhirnya dokter keluar dari IGD
"Dengan keluarga pasien?"
"Saya kakaknya, dok"
"Sebelumnya saya ingin bertanya apakah pasien memiliki trauma terhadap sesuatu?"
"Benar dok, ada apa ya?"
"Sepertinya kondisi mental pasien cukup terguncang, jadi saya sarankan besok segera menemui psikiater untuk mengkonsultasikan kondisi pasien"
"Untuk beberapa hari ke depan pasien harus dirawat inap agar kondisi tubuhnya pulih kembali"
"Baik dok, Terima kasih banyak"
Dokter itupun mengangguk dan berlalu pergi dari hadapan mereka bertiga
❣ --- .𖥳
Haii, maaf aku memilih buat ganti alur ceritanya karna di part-part sebelumnya aku merasa tidak sesuai dengan judul book ini
Dan maaf juga jika tulisan dan bahasanya masih berantakan, kritik dan sarannya akan aku terima dengan senang hati. Semoga kalian suka dengan karyaku ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominant | jaemjen ft. nct dream
Fanficfrom enemy to boyfriend -jmjn bagi votee nyaa yaa teman temann