Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
───o0o───
Malam kedua teman Jerico berkumpul di rumah jerico dan Marka untuk sekedar bermain dan mengunjungi orang tua jerico karna mereka bisa dibilang dekat dengan kedua orang tua jerico, efek berteman dari jaman sekolah menengah pertama.
"Main uno aja gimana? nanti yang kalah balapan sama sebelah" usul jerico agar mereka berempat tidak hanya merokok di kamarnya
Mereka semua setuju dengan usulan jerico yang cukup menarik.
Menit demi menit mereka lewati dengan bermain uno, segala umpatan terlontar dari bibir mereka dan akhirnya salah satu dari mereka kalah.
"Bangsatt"
"Dia yang nantangin dia yang kalah" sahut Marka
"Anj, jadi gue harus balapan sama siapa nih?" Tanya jerico yang masih tidak terima karna kalah
Mereka bertiga dengan kompak menjawab
"JAVIER!"
"Harus banget Javier ya? Gue takut abis itu dia masuk RS lagi"
"Semoga aja kali ini gabakal deh"
"Oke deh, gue terima hukumannya" jawab jerico setuju pada akhirnya
"Kita tunggu jer" sahut theo
"Iya iya "
Keesokannya Jerico mencari keberadaan Javier untuk mengajaknya balapan malam ini di arena.
Sudah Jerico cari ke seluruh penjuru gedung arsitektur tetapi belum juga menemukan Javier.
Satu satunya tempat yang tersisa adalah di rooftop gedung, Jerico bergegas naik ke rooftop dan benar saja Javier sedang berada di sana tetapi yang membuat Jerico terkejut adalah Javier yang sedang duduk di pinggiran rooftop sambil menghisap sebatang rokok di genggamannya.
"Javi!"
Merasa jika namanya dipanggil Javier menolehkan kepalanya ke belakang dan mendapati Jerico disana.
Jerico berjalan menuju kearah Javier yang sibuk berperang dengan pikirannya sendiri.
