H-22🫧

5.4K 301 60
                                    

~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~

Setelah mendengar semua itu Rin benar benar berubah menjadi marah


"Dia masih syok dengan berita ini, sebaiknya jangan mengungkit tentang keguguran nya untuk sementara waktu"


Rin menutup matanya dengan telapak tangan, dia tidak percaya begitu ceroboh nya dia, jika saja dia tak pergi mungkin sekarang dia sedang bersama kakaknya dirumah tenang mereka, merayakan kehamilan nya


Membayangkan kakaknya yang selalu dingin sedang manja padanya dan meminta lebih banyak perhatian


Rin mengkhawatirkan sae sampai lupa dengan luka nya sendiri, lengan bajunya basah karena darah yang masih menetes akibat tembakan di lengan




tapi meski darahnya sebanyak itu dan tangannya mulai kaku rin tetap tidak merasakan sakit,ada bagian lain yang beribu kali lebih sakit dari pada tangannya



Bagaimana jika sae bangun dan panik lagi....... Bagaimana perasaannya saat dia tau kalau dia kehilangan anak nya?!

gak.....
itu juga anak ku...


Sial, Perasaan ku bercampur antara sedih, khawatir, kecewa dan marah, aku merasakan semuanya dalam waktu yang bersamaaan




"Tuan, sebaiknya obati dulu luka mu"-dokter



Rin menuruti perkataan dokter dan mengobati lukanya dulu, setelah di perban dan mengganti bajunya Rin pergi ke kamar sae sambil membawa nampan berisi makanan dan beberapa obat



Sae masih tertidur di dalam, wajahnya begitu cantik dan tenang di mata Rin,


"Kakak...... "



Rin masuk dan mengambil kursi, duduk di pinggir ranjang, menaruh nampan nya di atas meja lalu melihat sae lagi



Rin menatap sedih ke sae, dia meraih tangan sae dan mencium nya singkat





"Hmmm.......? "-sae
Sae terusik dari tidurnya

" Rin"-sae

"Kakak aku-" -Rin



Sae memeluk Rin erat secara tiba tiba, meskipun sae tidak bilang apapun tapi Rin bisa merasakan bahwa sae masih ketakutan karena kejadian yang hampir membuatnya putus asa, sekuat apapun dia...naluri omega nya tetap ada dan itu membuatnya takut

"Kenapa kau begitu telat? "-sae


Sae melepaskan pelukannya dan kini bersandar manja pada dada bidang rin, Rin melihat ekpresi kebahagiaan sae yang entah dari mana penyebab nya hanya bisa terdiam, sae dengan pelan meraih tangan Rin dan menempatkan nya di perut sae


[𝑹𝒊𝒏 𝑿 𝑺𝒂𝒆]✓𝑩𝑹𝑶𝑻𝑯𝑬𝑹 𝑰 𝑳𝑶𝑽𝑬 𝒀𝑶𝑼🔞𝒃𝒍𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒄𝒌 𝒇ᴀɴ𝒇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang