[𝑹𝒊𝒏 𝑿 𝑺𝒂𝒆]✓𝑩𝑹𝑶𝑻𝑯𝑬𝑹 𝑰 𝑳𝑶𝑽𝑬 𝒀𝑶𝑼🔞𝒃𝒍𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒄𝒌 𝒇ᴀɴ𝒇

H-26🫧

_______________________________________

"Bereskan ini, buka semua jendela dan biarkan udaranya masuk"-rin

Kehangatan tiba tiba memeluknya dari belakang rin mengangkat tubuh sae ke luar dan mendudukan nya di sebuah bangku

"Tuan, ini..... "
Seorang pelayan memberikan segelas air dan susu pada rin

Rin memeluk tubuh sae dan memberikan itu padanya
"Minumlah pelan pelan"-rin

Sae menerimanya dan mulai meminumnya, rin melihat sae dengan seksama khawatir dia terluka

"Kenapa bangun begitu pagi? Kamu harus istirahat lebih banyak"-rin
Pasangannya terlihat lesu hari ini dia juga tidak menjawab pertanyaan rin dan hanya minum dengan tenang

"Ambilkan sesuatu yang dapat di makan untuk nya "-rin

Saat Rin sedang berbicara pada pelayan nya sae menari narik kecil lengan baju Rin, gerakan lembutnya membuat Rin menoleh

"........ "-sae

menyerahkan gelas susunya kembali pada Rin, gelas nya masih penuh, sae hanya meminum nya satu tegukan

"....aku....tidak mau ini"-sae
Ucapnya dengan nada pelan

Mendengar suara lembut sae rin dengan cepat berbalik menarik pinggang sae dan memangku sae duduk di paha nya, tangannya merapihkan poni sae dengan lembut. Memberikan semua perhatiannya pada sae

"Kenapa? Apa itu tidak enak? "-Rin

Mengelus ngelusnya pelan seperti kucing kecil yang imut

" Vanilla.......mmph!"-sae
Sae menyembunyikan seluruh wajahnya pada dada bidang rin setelah mengatakan itu

"Huh? Vanilla? Ada apa dengan vanilla?"-rin

"Ha~(menghela nafas)
Kakak......
Cobalah untuk menyukai rasa yang lain"

Sae hanya diam dan semakin mengeratkan tubuhnya dengan tubuh rin,sae menggelengkan kepalanya dengan pelan dalam pelukan.

Rin hanya bisa menghela nafas melihat hal itu, rin tidak bisa mengatakan tidak pada keinginannya apa lagi jika itu adalah orang yang paling ia cintai

"Ambilkan susu hangat rasa strawberry"-ucap Rin pada pelayan

Sae tidak ingin terlihat lemah dari sudut pandang siapapun, membuat batas jarak agar tidak ada yang bisa menganggapnya remeh. tapi saat bersama rin rasanya dia seperti meleleh