Chapter 6 : Bantuan dari negeri asing

155 28 12
                                    


Kota Baghdad, Daerah Otonom Baghdad, U.N.A

"Pak presiden, sepertinya kita dalam masalah" (Kepala Intelijen Ismael)

Terlihat sekelompok orang sedang berkumpul di ruangan rahasia yang gelap dan tersembunyi. orang-orang ini adalah pejabat-pejabat loyalis penting U.N.A yang menjadwalkan pertemuan khusus.

Ruangan yang terdiri dari beberapa kursi, meja yang saling berhadapan. mereka mengenakan setelan jas hitam, di luar ruangan banyak sekali penjaga bersenjata lengkap sedang berjaga untuk mengantisipasi hal-hal yang buruk.

"Bicaralah" (Presiden Hamza) ucapnya serius sambil menghisap sebatang cerutu

"Kelompok gerakan Sosial Liberal mulai melakukan manuver politik. mereka berhasil mendapatkan banyak dukungan di Negara Bagian Mesir. partai-partai yang berafiliasi dengan itu menguasai parlemen Mesir. sekarang pejabat eksekutif maupun legislatif di Mesir sudah sepenuhnya di kuasai kelompok ini" (Kepala Intelijen Ismael)

"Hmm, aku sudah menduganya. cepat singkirkan mereka. sebarkan propaganda tentang buruknya partai tersebut. segala hal yang mengancam rezim kita harus di musnahkan. Pak menhan, tolong urus bagian itu" (Presiden Hamza)

"Sepertinya itu akan sulit pak presiden, mereka sudah mulai membuat pasukan paramiliter di Mesir. selain itu mengambil tindakan secara langsung dapat mengancam dukungan publik" (Menteri Pertahanan Abu Khasim)

"kita harus segera memikirkan caranya. masa pemilihan presiden sudah dekat. pendukung partai Sosial Liberal semakin hari semakin meningkat. bahkan mereka sudah menguasai beberapa kursi di parlemen umum. mereka menolak berkoalisi dengan kita. kita harus segera memusnahkannya" (Perdana Menteri Usman Adam)

"Bagaimana dengan meledakkan bom di daerah pusat. lalu menuduh pihak mereka yang melakukannya. cara ini bisa di lakukan dengan mudah" (Menteri Pertahanan Abu Khasim)

"Apakah tidak ada cara lain ? itu tidak manusiawi" (Presiden Hamza)

"Jangan khawatir pak presiden, rencana ini tidak akan bocor ke siapapun. militer akan bekerjasama dengan pihak intelijen dengan membentuk tim khusus dan sangat rahasia" (Menteri Pertahanan Abu Khasim)

"Tidak, tidak perlu. bagaimana dengan rakyat sipil yang menjadi korban ? se rahasia apapun itu pasti akan ada kemungkinan untuk bocor ke publik. dan di tambah media sosial sudah berkembang sangat pesat. kesalahan sedikit saja maka tamatlah kita" (Presiden Hamza)

"Lalu bagaimana ? kampanye dan pencitraan sudah tidak efektif lagi. sisi buruk kita sudah menyebar di publik. banyak masyarakat yang mulai meragukan pemerintah. salah satu pejabat kita telah terjerat kasus korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia. reputasi koalisi partai revolusi mulai memburuk. masyarakat sudah banyak yang pintar" (Perdana Menteri Usman Adam)

"Kita harus segera mengubah opini publik, cepat suruh buzzer-buzzer itu untuk menggoreng kesalahan partai sosial liberal dan menyebarkan informasi palsu yang dapat menjatuhkan partai Sosial Liberal. seperti yang kita ketahui, partai sosial liberal bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam. kita juga harus mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh agama atau ulama" (Presiden Hamza)

"Hahaha lucu sekali. zaman sekarang ini banyak masyarakat yang mulai meninggalkan moral dan religi. 10 tahun sudah berlalu semenjak negara ini merdeka. masyarakat kini mulai terpecah. nasionalisme berkurang, penganut agama mulai menurun. kita hidup terlalu damai. kita perlu menciptakan suatu konflik. kita akan bermain akting, seolah-olah kita adalah seorang pembebas" (Menteri Pertahanan Abu Khasim)

"Jika kau bilang begitu. apakah kau ada solusi untuk itu ?" (Presiden Hamza)

"Kudengar baru-baru ini di dunia baru yang kita tempati telah terjadi peperangan. ini adalah waktu yang tepat untuk ikut campur dalam konflik yang sedang terjadi" (Menteri Pertahanan Abu Khasim)

Summoning United Nations of ArabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang