kupu kupu?

13 3 1
                                    


Assalamu'alaikum wr wb
Masyyalahh ada yang baca
Semoga kalean kaya raya tahun ini
Btw udah 2024 aja
Tapi kisahnya masih nempel diotak licin gue aja tau.

Dah lah bacano
Ga baca ga selamat

🦋🦋🦋

Aku merebahkan tubuhku yang merasa kenyang malam ini,menatap ponselku lalu tersenyum bahagia.

Kenapa?

Alvan mengajakku untuk berangkat bersama!demi Neptunus?!astaga aku sangat bahagia.Aku sungguh berterima kasih kepada Agnes,karna nya aku jadi bisa dekat dengan alvan.

Ekpresi Wawa saat itu.

AGNES!!AKU MENCINTAIMU!

Ting!

Nomor tidak dikenal.
Sv Angga
Ga di sv di cap.....

Apa apaan ini!dapat nomorku dari mana.ini pasti ulah Agnes aku yakin seratus persen.Mengabaikan pesan itu,aku lanjut membaca novel berjudul are you okay karya penulis bertanam tanvira.

Ting!!
Ting!!
Ting!!

Yatuhan,kenapa jamet ini keras kepala.seharusnya ia sadar diri bahwa aku tidak suka di chat olehnya.dengan terpaksa aku membuka teks pesan dan membalas dengan singkat pesannya kemudian mematikan ponselku total.

dengan terpaksa aku membuka teks pesan dan membalas dengan singkat pesannya kemudian mematikan ponselku total

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Jam menunjukan pukul setengah 6,aku sudah siap dan lengkap dengan pakaian seragamku.tak lupa harum parfum manis ku yang menyebar di seluruh penjuru ruangan.

"Widih tumben kamu wa,jam segini sudah siap.nungguin Agnes ya?"celetuk ayahku yang kini sudah siap juga dengan pakaian kerja nya.

"Nungguin cowok nya itu yah!"seruan itu berasal dari kamar mandi.ternyata kakakku,ember sekali mulutnya.

"Yallah Wawa udah dapet calon menantu buat papi?Ganteng gak wa?kaya gak?"sontak aku melotot geram,kumat lagi penyakit ayahku.

"Bawel banget hih! dahlah minta uang jajan!"ucapku spontan membuat ayahku mencibir kesal,lihat sekarang dia pura pura tidak mendengarkan ku.

"Papi...minta duit dong papi.jatah bulanan buat Wawa kan udah abis kemaren.jadi mana?"pintaku dengan tangan mengadah menunggu hal yang ku tunggu datang.

"Bunda-bunda,ngidam apa kemaren kamu waktu hamilin wawa.jadi mata duitan gini anaknya,"ujar ayahku lesu dengan tidak ikhlas ya memberikan satu card berisi uang bulanan ku.

KUPU KUPU DAN KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang