2020

19 3 0
                                    

Jika kalian suka lanjut baca
Ga suka tetap baca
Ingat azwa adalah kita semua dan semua tokoh ini adalah tokoh hlahahhwhw

Gajelas lanjut baca deh

Gajelas lanjut baca deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Azwatun maheswara"

🦋🦋🦋

Namaku azwa,azwatun maheswara biasa dipanggil Wawa oleh teman temanku.lahir di bulan Juli tanggal 30 kala itu,tinggi badanku 159cm,berat badanku 47kg sebelum makan dan 49kg setelah makan.

Aku perempuan biasa,tidak cantik,tidak spesial,tidak pintar,tidak juga kaya.baiklah aku biasa saja.

Apa kalian tau hari ini apa?hari senin.sialan sekali bukan?!dan kalian tau ini pukul berapa?PUKUL 7:30!!!

Astaga,sangat malas sekali aku mendengar ceramah dari guru fisika ku yang sangat aku cintai.ini semua salah bundaku...em salahku sebenarnya.

Baiklah ini salah ku dan salah bundaku.salahku adalah kenapa aku harus begadang dan salah bundaku tidak membangunkan ku.

Arghh!!sangat menyebalkan!!

Tatapan ku memicing ketika melihat pos jaga yang kosong,kemana guru kesayanganku itu?biasanya dia selalu menyambutku paling awal.

Setidaknya ini bagus!saatnya untuk beraksi bukan?!dengan langkah pelan aku mengendap endap memasuki gerbang yang memang tak memilik satpam sekolah.

Enak bukan?namun keenakan itu berakhir setelah naiknya jabatan guru kesayanganku menjadi Waka kesiswaan.setiap hari selalu saja datang menyambut para murid yang terlambat termasuk aku.

Aku bernafas lega,merasa aman aku berlari perlahan lahan telingaku pun samar samar mendengar lagu Indonesia raya yang berarti baru setengah dari upacara dimulai.

Aku fokus pada sekeliling tanpa melihat jalan hingga...

Bruk!

Yang kurasakan kini adalah bagian bokongku terasanya keram dan nyeri,menatap kedepan menatap sebal kearah depan.meringis mendapati guru kesayanganku yaitu Bu aspri menggelengkan kepala nya jengah.

"Mau kemana kamu?upacara jalannya lewat sana bukan lewat sini,"tuturnya datar.

Ouh ayolah tuhan,turunlah sudah harga diriku.berdiri terpisah dari para anggota upacara apalagi berdiri di palang zona pelanggar.

Dengan wajah malas,akupun mengikuti bu aspri yang menuntunku untuk berdiri dizona itu.semua tatapan jatuh padaku,aku tahu bahwa kini mukaku sangat merah padam.

Bukan karna panas tapi karna malu!

Semua kakak kelas memandangiku sinis,dan satu tujuanku mengarah kearah gadis dengan kepangan ala Elsa Frozen yang menatapku mengejek membuat aku melotot kesal.

KUPU KUPU DAN KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang