BBF, J - 03

23 11 1
                                    

Setelah melihat Jefran pulang, gadis itu kembali memasuki rumahnya. Menutup pintu kemudian tertawa kegirangan.

Sementara itu Savira yang masih berada disana kebingungan melihat tingkah laku temannya tersebut. Gadis itu menghampiri Junisha lalu menepuk-nepuk pundak Junisha mencoba menyadarkannya.

Junisha tiba-tiba berhenti tertawa namun masih tersenyum. Ia menatap temannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Gadis itu kemudian membuka ponselnya dan mengirim pesan pada Savira. Saat Savira membuka pesan Junisha, ia semakin dibuat bingung dengan temannya itu.

“Lo ngapain ngirim gue kontak cowok tadi?” Tanya Savira bingung.

"Kalo di liat-liat, si Jefran ini kayaknya cocok buat lo. Kulit putih, tinggi, ganteng, rahang yang tegas, itu tipe lo banget!" Jelas Junisha, seolah sangat tau tipe ideal Savira.

"I-iya sih tapi gue kan baru aja kenalan sama dia" Ucap Savira tidak terima.

"Udah, jalanin aja dulu" Balas Junisha dengan santai.

"Lo jangan lupa chat dia oke!" sambung Junisha kemudian meninggalkan Savira sendirian di depan pintu.

***

Pagi hari, gadis bernama Junisha itu hendak keluar rumah. Junisha akan pergi ke supermarket untuk membeli perlengkapan rumah yang belum sempat dibeli.

Niatnya akan pergi menggunakan ojek online. Tapi saat akan melangkah meninggalkan rumah, tiba-tiba saja dari sebrang rumah terdengar seseorang memanggil namanya.

Menyadari dirinya terpanggil seseorang, gadis itu mengedarkan pandangannya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

Tak lama seseorang itu menghampiri Junisha lalu bertanya kemana gadis itu akan pergi. Kemudian gadis itu menjawabnya.

"Gue mau ke supermarket buat beli perlengkapan rumah" Ucapnya. Orang itu mengangguk.

"Gue anter lo ya?" Laki-laki itu menawarkan dirinya untuk mengantar Junisha.

Gadis itu terdiam sejenak dan seketika menyetujuinya. Akhirnya Junisha pergi ke supermarket dengan Jefran.

Sesampainya di supermarket, tanpa membuang banyak waktu gadis itu segera mencari barang yang dibutuhkan. Ya, ditemani dengan tetangga barunya, atau mungkin sekarang teman?

"Oh, jadi semalem Savira chat lo?" Tanya Junisha sembari mendorong troli belanjaan.

"Iya. Dia lucu juga, ya." Ucap Jefran membayangkan paras cantik milik Savira.

"Emang! semangat, ya! semoga berhasil" ucap Junisha terkekeh.

***

Selesai pergi belanja tadinya mereka akan langsung pulang. Tapi saat ditengah jalan Jefran tiba-tiba saja memarkirkan motornya di pinggir sebuah angkringan yang menjual mi ayam.

"Kenapa berhenti?" Tanya Junisha yang masih terduduk diatas jok motor.

"Gue laper. Ayo makan, gue yang bayar" Ucap Jefran percaya diri.

"Serius?" Junisha tidak percaya tetangganya ini akan mentraktirnya.

"Iyaa! ayo!" Jefran menarik tangan gadis itu dan segera memesan dua porsi mi ayam.

Kini keduanya tengah asik melahap mi ayam mereka masing-masing. Hari ini keberuntungan sepertinya memihak pada Junisha. Sudahlah diantar belanja, sekarang ditraktir makan pula. Kalau seperti ini setiap hari sepertinya hidup gadis akan penuh ketenangan.

Setelah selesai makan, mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang. Jefran tidak hanya mengantar gadis itu sampai rumah dengan selamat, tapi juga membantu membawakan belanjaan gadis itu.

Best Boy Friend, JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang