*ding, dong!
Pagi hari terlihat seorang gadis muda berpakaian santai dengan mengenakan celana training dan kaos putih dibalut dengan jaket tipis sedang berdiri di depan salah satu rumah yang berada di komplek tersebut.
*ding, dong!
Sekali lagi gadis itu menekan bel rumah di depannya itu sambil berharap tuan rumah segera keluar menemuinya.
"Nishaa! ayo katanya mau jogging!" teriak gadis itu dari luar pagar. Tapi tak ada respon apapun dari dalam rumah itu.
"Nishaaa!!! JUNISHA AYO! KATANYA MAU JOGGING!" Teriaknya sekali lagi dengan suara yang lebih dilantangkan.
Seorang wanita yang baru saja pulang dari pasar melihat gadis itu dan segera menghampirinya. Wanita tersebut menepuk pundak gadis itu seketika membuat gadis itu terkejut.
"Eh, tante Ria, Junisha ada, tan?" tanya gadis itu pada sang wanita.
"Ada kok, ayo masuk!" ajak wanita itu yang tak lain adalah Riani.
Wanita itu membuka pagar dan segera memasuki rumah diikuti gadis tadi. Gadis itu dipersilahkan duduk di ruang tamu sementara Riani pergi ke lantai dua untuk memanggil Junisha di kamarnya.
tok, tok, tok!
"Nisha, itu di bawah ada Savira! Bangun, nak!" Riani mencoba memanggil putri nya itu. Tapi tidak ada jawaban apapun dari dalam.
Wanita tersebut menutuskan untuk membuka pintu kamar Junisha dan menemui gadis itu masih tertidur. Segera, ia menghampiri anaknya itu dan membangunkannya.
"Hei! di bawah ada Savira itu katanya mau jogging, bangun cepat!" Riani menggoyangkan pelan tubuh Junisha.
"H...huaammm! hah? Savira? OH IYA!" Menyadari dirinya memiliki janji dengan Savira, gadis bernama Junisha itu segera bangkit dari ranjang nya dan berlari ke arah kamar mandi untuk bersiap.
Riani pun kembali turun dan memberi tahu Savira bahwa Junisha sedang bersiap.
"Savira, ditunggu ya. Nisha lagi ke toilet"
"Iya tante siap" Savira mengangguk dan tersenyum.
Tak lama seorang gadis berjalan menuruni tangga dengan terburu buru kemudian menghampiri Savira.
"Lo gimana sih?! katanya mau jogging tapi jam segini belom siap!" ucap Savira kesal.
Lawan bicaranya itu hanya terkekeh, "maaf, gue lupa"
Segera Junisha dan Savira berpamitan pada Mama nya dan mereka pun meninggalkan rumah lalu memulai aktivitas mereka.
Pertama, kedua gadis itu pergi jogging mengelilingi komplek dan pergi ke sebuah taman. Mereka pun melanjutkan olahraga itu di taman komplek.
Setelah beberapa saat, dua gadis itu merasa lelah dan memutuskan beristirahat sebentar.
"Vir, gue minta minum lo dong! haus banget ini. Gue lupa bawa minum" Ucap Junisha mengipasi wajahnya dengan tangan.
Savira, yang berada di samping Junisha itu menoleh ke arahnya. Tak lama Savira mengambil botol minum berisi air mineral yang berada di sisi lain kemudian memberikannya pada Junisha.
Junisha menerima botol itu dan segera meminumnya. Junisha tersenyum, "Makasih ya..." ucapnya lalu menyodorkan botol minumnya. Savira menerimanya kembali dan tersenyum.
Kini keduanya terlihat sedang bersantai di sebuah kursi taman sambil berbincang ringan seputar kehidupan mereka.
Junisha dan Savira sudah berteman baik sejak mereka masih berada di bangku sekolah dasar. Tak heran jika saat ini keduanya semakin dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Boy Friend, J
أدب المراهقين28 Desember, Pertemuan pertama antara seorang gadis dan tetangga barunya yang kemudian menjadi teman yang semakin dekat seiring berjalannya waktu. Ya, percaya tidak percaya. Memang rasanya tidak mungkin jika pertemanan antara perempuan dan laki-la...