Bonjour...
Happy Reading
Seseorang yang telah membuka pintu ruangan Rizki pun seketika kedua matanya langsung membola, begitu melihat pemandangan yang ada di hadapannya. Orang itu langsung membalikkan badannya dan langsung memeluk seorang gadis mungil yang berada di belakangnya, agar tidak melihat kejadian yang sangat dewasa itu.
"Ayah, Bubu." Ujar orang itu dengan suara yang cukup keras yang membuat dua orang atau lebih tepatnya satu orang yang tengah menikmati kegiatannya itu langsung terkejut dibuatnya dan dengan perasaan tak rela menghentikan kegiatannya yang tengah melahap bibir mungil sang Istri yang ia anggap seperti tengah memakan es krim itu. Sedangkan yang menjadi objek kesenangan itu pun sudah menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang Suami, dengan wajah yang sudah memerah menahan malu karena sudah tertangkap basah tengah melakukan kegiatan yang begitu intim itu.
"Khem, kalau mau masuk ruangan Ayah biasakan ketuk pintu dulu." Ucap Rizki sembari dengan perlahan menurunkan sang Istri yang sedari tadi duduk dipangkuannya.
"Fahri udah ketuk pintu, Ayah. Ayah aja yang ngak dengar, malah asik mesra-mesraan sama Bubu."
"A-Adiba sudah pulang ya? Sini Sayang, duduk di sebelah Bubu." Ais pun setelah menormalkan jantungnya, tiba-tiba pandangannya terarah pada putri bungsunya yang berdiri di sebelah Fahri.
Adiba yang tidak tahu apa yang terjadi pun, dengan ceria melangkah mendekati Bunda-nya dan langsung memeluknya setelah duduk di sebelahnya.
"Diba sudah pulang soalnya kan belum mulai pelajaran, jadi bisa pulang lebih awal Bubu."
"Oh iya, kalau begitu Adiba sudah makan belum Nak?" Tanya Ais dengan nada lembutnya seraya mengelus lembut kepala sang Putri yang tengah bersandar di ceruk lehernya.
"Belum, Bubu."
"Benarkah? Kalau Abang sudah makan belum, Nak?"
"Belum juga, Bubu. Tadi nggak sempet soalnya selepas rapat di kantor, terus langsung ke sini karena Adiba yang pengen."
"Aduh, pasti anak-anak Bubu pada kelaparan ya. Ya sudah, kita makan sama-sama ya. Kebetulan Ayah kalian juga belum makan, ayo duduk di sini Fahri. Alhamdulillah, Bubu tadi bawa nasi sama lauk yang cukup banyak."
"Ck, mau mesra-mesraan sama Istri malah gagal." Gerutu Rizki yang tengah duduk di sebelah kanan Ais yang membuat sang empunya menepuk lembut pahanya.
"Nggak boleh gitu, Aa'. Masa di depan anak sendiri cemburu gitu, ayo sini kita makan sama-sama ya."
Dengan telaten Ais pun memberikan wadah yang sudah berisi lauk dan nasi kepada putra sulungnya yang memilih duduk di sofa yang berada di samping kanan Adiba.
"Makasih, Bubu. Makan Ayah, jangan cemberut gitu. Nanti semua makanan Bubu, aku habisin loh." Ujar Fahri seraya mengejek sang Ayah yang nampak cemberut sembari bersedekap di samping Bunda-nya.
"Awas aja, nggak bakal Ayah biarin kamu."
"Sudah-sudah, sekarang makan ya. Adiba, Bubu suapin ya Nak. Ayo buka mulutnya."
"Yeay, di suapin Bubu." Adiba pun kemudian membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Bunda-nya yang berisi nasi dan lauk itu.
"Yang, aku juga mau disuapin." Rengek Rizki sembari menggesekkan kepalanya di lengan mungil sang Istri.
"Ya Allah, masa Ayah nggak malu sama Fahri sih. Udah bapak-bapak masih aja disuapin." Ejek Fahri seraya menyuapkan sesendok nasi ke arah mulutnya.
"Diem kamu, jomblo nggak tahu apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love 21+ [Fahri & Adiba]
RomanceSekuel Love Change [Istri Keduaku] Dua insan manusia yang terjerat oleh ikatan cinta, berusaha melepas tapi tak mampu untuk membuka simpul yang mengikat keduanya. Bukan sosok asing yang datang dan akhirnya jatuh cinta, melainkan sosok terkasih yang...