Love Complex 17

18 1 0
                                    

Assalamualaikum...

Double nih...🙈












Happy Reading

"A-Adiba." Fahri pun dengan canggung membalas pelukan dari Adiba, yang membuatnya secara reflek memberikan kecupan lembut di pucuk kepala gadis itu.

"Abang perginya lama banget, Adiba kan kesepian di rumah tanpa Abang." Ucap Adiba dengan bibirnya yang mengerucut sebal seraya melepaskan pelukannya dan mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah tampan Kakak-nya itu, karena tingginya yang hanya di bawah dada Fahri.

"Ya Allah, mengapa dia semakin manis dan terlihat dewasa. Aku malah semakin terpesona di buatnya." Ucap batin Fahri frustasi karena dirinya di buat jatuh lagi ke dalam pesona milik gadis mungil yang berada di hadapannya itu.

"Beneran kamu kesepian kalau nggak ada Abang? Emang sih Abang itu ngangenin banget."

"Pulang dari luar negeri, kepercayaan diri Abang tambah ya. Tapi menurut Diba lebih ke songong sih."

"Apa? Kamu berani bilang Abang songong?"

Adiba pun hanya mengedikkan bahunya acuh, seraya tersenyum geli ketika melihat raut wajah garang Abang-nya itu yang malah terlihat lucu baginya.

"Sini kamu, Abang akan kasih hukuman sama gadis nakal yang udah ngatain Abang-nya sendiri songong." Adiba sontak langsung berlari, ketika Fahri berusaha untuk menangkapnya.

Mereka berdua pun seperti anak kecil yang bermain kejar-kejaran, Adiba masih terus berlari untuk menghindari kejaran dari Fahri yang juga tengah berlari sembari melebarkan tangannya untuk bersiap menangkap dirinya. Bahkan mereka tidak menyadari, jika rintik hujan mulai turun dan membasahi tubuh keduanya.

"Ketangkep juga kan." Adiba langsung menjerit ketika Fahri berhasil memeluknya dari belakang.

Fahri pun semakin erat mendekap tubuh mungil Adiba yang tengah memberontak itu, bahkan tangan kekarnya mulai mengelitiki tubuh gadis itu yang membuatnya langsung mengelinjang tak karuan.

"Abang...udah, Diba nyerah. Hahaha, Abang...berhenti." Ujar Adiba yang terdengar putus-putus itu, karena tengah menahan geli akibat perbuatan Fahri.

Kini posisi Diba pun sudah berbaring di atas rumput hijau yang ada di taman depan rumah mereka, dengan Fahri yang tengah berada di atas tubuh Diba seraya tetap menggelitikinya.

"Abang...udah, Diba minta...maaf. Hahaha, Abang...nggak songong...kok."

Karena Fahri tidak tega dengan Adiba yang wajahnya sudah memerah itu, sontak dirinya langsung menghentikan perbuatannya tetapi tanpa mengubah posisinya itu. Sedangkan Adiba mulai mengatur nafasnya yang masih tersenggal-senggal.

"Sungguh cantik rupa dan sifatmu, ingin ku miliki seutuhnya dirimu itu dengan ucap qobul atas nama Allah." Ucap batin Fahri, yang matanya tengah fokus menatap wajah manis milik Adiba yang masih memerah itu.

"Abang kenapa lihatin Diba kaya gitu?" Adiba pun menatap Fahri dengan raut wajah polosnya, yang membuat sang empunya mengulum bibirnya untuk menahan rasa gemas ketika melihat wajah Adiba yang seperti itu.

"Khem, nggak apa-apa kok. Abang lagi memahami suatu hal."

"Memahami apa?"

Bukannya menjawab pertanyaan dari Adiba, Fahri malah tersenyum lebar ke arah adiknya itu.

"Nanti akan Abang kasih tahu, kalau waktunya sudah tepat ya."

Tiba-tiba sebuah suara yang sangat lembut langsung mengintrupsi kegiatan mereka, yang sontak membuat mereka berdua menoleh ke arah sumber suara itu.

Forbidden Love 21+ [Fahri & Adiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang