Raden

545 38 2
                                    

HAPPY READING
.
.
.
TYPO TANDAI،🔥

Mansion masih sama seperti beberapa tahun lalu,tidak ada perubahan dari terakhir kali Raden lihat

Setelah lulus dari universitas luar negri Raden memang tidak langsung pulang ke mansion ia menetap beberapa hari di apartemen yang memang sedikit jauh dari mansion

"Selamat datang kembali tuan muda"

Saat turun dari mobilnya Raden di sambut oleh Satria sang pelayan pribadi yang memang tidak Raden bawa selama memenuhi pendidikan nya

"Tuan besar berada di ruangan nya beliau menunggu anda di sana"ujar Satria sembari berjalan mengikuti Raden

''Saya akan kesana"

Sebenarnya Raden malas harus datang ke ruangan ayahnya itu namun apa boleh buat kan bisa bisa ia di hukum karma tidak memenuhi panggilan pria itu

Saat berjalan keruangan ayahnya Tampa sadar melihat bayangan seseorang di balik pohon

Setelah di perhatikan ternyata itu Raden adiknya yang sudah beberapa tahun ini tidak ia lihat sedang duduk sendirian sembari menunduk dengan lengan baju yang penuh dengan darah

Tampa sadar Raden berjalan ke arah Bian,sadar akan keberadaan seseorang Bian mendongakkan wajahnya,terlihat darah masih mengalir dari hidungnya

Raden yang melihat itu Tampa pikir panjang menari lengan Bian dan menggantikannya dengan tisu yang selalu ia bawa

Entah kenapa Bian sedikit berbeda dari terakhir Raden lihat,Bian semakin kurus dengan wajah yang pucat sudah tidak ada pipi bakpao yang selalu berona ke merah merah Han

Raden sedikit kesal entah mengapa darah tidak berhenti henti sejak tadi bahkan Sudan beberapa kali lembaran tisu di ganti

Pelayan yang Raden ketahui sebagai pelayan pribadi adiknya berlari mendekat
entah kenapa rasa marah datang bagaimana bisa pelayan itu meninggalkan tuannya sendirian disini

Akhirnya darah yang keluar dari hidung Bian telah berhenti, namun entah kenapa Bian masih memejamkan mata sembari menyengat dahi

Bagas sebagai pelayan Bian yang melihat itu dengan segera membawa tuan mudanya itu pergi Tampa berpamitan dengan Raden

Raden yang melihat punggung tegap yang sedang membawa adiknya itu dengan Pandangan kosong

"Apa anak itu sedang sakit"tanya nya pelan pada Satria

"Yang saya ketahui selama sebulan ini kondisi tuan bungsu sedikit menurun tuan"jawab Satria

Raden yang mendengar itu menganggukkan kepala dan melanjutkan perjalanan yang sedikit tertunda itu

Setelah di pikir pikir ia harus mendiskusikan tentang adiknya itu kepada ayahnya

.
.
.
.
.
.
.
.

Dikit dikit dulu yah hehe

Bian's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang