BAB9✓

424 27 1
                                    

.
.
.
HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE 🔥

Typo tandai yah
~~

Pagi ini keadaan Bian cukup menghawatirkan bagai mana tidak semalam anak itu mengelus sakit pada area kepalanya dan bulak balik ke kamar mandi untu membuang muntahan nya

Semua orang yang ada di mansion di buat jantungan dengan ke adaan anak itu.Surya duduk di tepi ranjang di sisi Bian yang sedang berbaring mengelus puncak kepala Bian yang basah di karenakan keringat dingin

Setelah semalam dokter memeriksa keadaan Bian dan memberikan informasi terkini tentang keadaan tubuh Bian

Surya cukup bingung akan apa yang harus ia lakukan untuk anaknya ini sebenarnya dokter Daril juga menyarankan untuk mengambil tindakan antara operasi dan kemo yang harus Bian lakukan

Namun Surya cukup takut akan resiko bila mengambil salah satu dari tindakan itu membuatnya teringat akan sang istri yang memang memiliki penyakit yang sama dengan putranya

Seakan mengetahui apa yang ayah nya itu pikirkan Raden yang memang berdiri di belakang ayahnya memegang pundak kokoh itu mencoba memberikan kekuatan untuk sang ayah

Sebenarnya Raden cukup takut akan kondisi adiknya itu takut sang bunda mengambilnya dan membawanya pergi dari sisinya

Merasakan usapan di area dahinya Bian mencoba membuka mata dan terlihatlah Surya yang duduk di sebelahnya serta Raden sang kakak yang berdiri di belakang ayahnya

Bian cukup senang akan perhatian yang di berikan ayah dan anak itu ia juga cukup menyesal kemarin telah menjauhi ayahnya

Perdebatan kemarin tentang Bian yang pergi tanpa meminta izin itu memang salah Bian sih namun tidak sepenuhnya salah Bian

Bian yang salah meminta Raden untuk membawanya keluar mencari buku di perpustakaan kota yang katanya toko yang terbilang cukup besar di kota itu

Sebenarnya Bagas sudah meminta Bian untuk diam saja di mansion dan membiarkan dirinya untuk pergi mencari apa yang Bian ingin kan

Namun rasa penasaran yang Bian miliki akan perpustakaan yang katanya besar itu cukup tinggi dan dengan kekeh ingin melihatnya secara langsung

Raden yang mendengar ke inginkan adiknya itu dengan pasrah membawa adiknya Tampa memberi izin pada kepala keluarga

Raden pikir Surya sang ayah Mungin tidak akan marah membawa adiknya itu keluar untuk sebentar saja namun Surya salah ayahnya cukup marah kepadanya dan mewanti wanti untuk tidak membawa adiknya keluar Tampa izin dari ayahnya itu

Setelah di omel olah ayahnya itu Raden memang langsung pergi untuk menyelesaikan hukuman yang ayahnya itu berikan

Ketika sedang mengerjakan tugasnya Raden mendengar dari asisten nya tentang adiknya yang kembali sakit Tampa pikir panjang Raden pun pulang untuk melihat kondisi adiknya itu

Dan benar saja setelah sampai ke mansion dan segera kekamar yang adiknya itu tempati adiknya sedang menangis dan mengeluh sakit

Sebenarnya juga Raden sudah meminta Surya untuk membawa Bian kerumah sakit setelah melihat kondisi adiknya itu namun sayang permintaan nya itu di tolak oleh ayahnya di karnakan dokter Daril yang sudah tiba untuk memeriksa Bian

Bian yang merasakan lemas pada tubuhnya itu tidak bisa berbuat apa apa mengerakan tangan nya saja tidak kuat,nasal kanula memudahkan nya untuk bernafas dan menetralisir rasa sakit di area dada

Semalam kondisi tubuh ini sedikit merepotkan Bian rasa sakit di area dada dan kepala serta rasa sesak di dada jangan lupa rasa mual yang mengganggunya itu membuat nya harus bolak balik ke kamar mandi

Ayolah Bian belum pernah merasakan sakit sehebat ini membuat lebih banyak mengeluh sekarang

Bian Menarik kembali kata katanya tentang menerima kehidupan ini dan menikmatinya

Manikmati bagai apa yang harus Bian Nikmati apakah rasa sakit ini ouh yang benar saja orang gila pun tidak akan mau menerima kondisi ini dan dengan bodoh nya Bian mengucapkan akan menikmati kehidupan ini

Meskipun Surya serta Raden yang mulai memerhatikan tubuh ini Bian benar benar tidak mau

'ayolah Bian kembali saja kau ke tubuhmu aku tidak mau mengganti rasa sakit ini dan ayah serta kakak mu itu mulai memerhatikan mu pasti kau senang ayo kembali dan biarka aku pergi dari rasa sakit ini'

'ini benar benar merepotkan '

"Maaf Bian aku tidak bisa kembali".

.
.

Apakah ada yang menunggu cerita Bian?

Bian's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang