BAB8✓

476 28 1
                                    

.
.
.
.
HAPPY READING
TYPO TANDAI🔥

Rangan Surya memiliki nuasan gelap namun tetap terlihat elegan dan mewah. Bian berdiri di depan meja menghadap sang kepala keluarga

Entah ada apa yang ingin pria paruh baya itu lakukan tiba tiba menyuruh Bian untuk datang menemui di ruangan dan membiarkan Bian berdiri sampai kesemutan begini

Setidaknya biarkan lah Bian untuk duduk yakan apa pria itu ingin Bian menonton dirinya dengan kertas kertas itu yang benar saja

"Duduklah"tiba tiba suara berat terdengar mengusir keheningan di antara mereka berdua

Bian segera duduk mengistirahatkan kakinya yang sedikit kaku

"Kenapa kau keluar Tampa meminta izin kepada ku"tannya Surya sembari menyender kan tubuhnya di Sandara kursi tangannya yang dilipat di dada dengan pandangan fokus ke arah Bian

"Ku pikir ayah tidak akan peduli"jawab Bian pelan

"Namun setidaknya kau meminta izin ke padaku,ingat kau sedang sakit kau bisa meminta apapun kepada ku asalkan...."

"Kenapa ayah tiba tiba peduli?"Tannyaa Bian menyela ucapan Surya

"Bian ingatkan yah ayah,ayah selalu mengabaikan Bian meskipun Bian sakit pun ayah tidak mengetahuinya karena apa? karena ayah tidak peduli pada Bian kan,namun kenapa tiba tiba ayah peduli"

"Ayah minta maaf Soal itu ayah menyesal nak ayah hanny khawatir pada mu"ujar Surya

"Khawatir?ayah khawatir pada ku apa kasian melihat ku sakit, kenapa ayah tidak melakukan hal semacam ini dari dulu apa ayah harus melihatku sakit seperti ini agar ayah peduli"setelah mengucapkan itu Bian dengan segera keluar dari ruang Surya

Mengabaikan panggilan dari Surya yang meminta nya itu kembali menghadap

Melangkah kearah taman belakang mansion yang sempat menjadi tempat favorit nya dulu

Setelah sampai di taman Bian duduk dengan menyenderkan tubuhnya di salah satu pohon besar yang ada di sana

Menghirup udara secara rakus serta memijit dadanya pelan sembari memejamkan mata mencoba menenangkan kondisi yang tiba tiba merasakan sakit di area dada

Setelah beberapa menit rasa sesak dan rasa nyeri di dadanya mulai berkurang Masih memejamkan mata menikmati udara sejuk di bawah pohon besar itu

Saat menikmati suasana sejuk itu tiba tiba usapkan lembut mendarat di kepala Bian,Bian yang merasakan usapan itu segera membuka mata nya melihat siapa gerangan yang mengganggu suasana enak ini

Ternyata itu Surya yang mungkin mengikuti Bian saat anak itu keluar dari ruangannya

"Maaf"ucap Surya pelan sembari duduk di samping putranya  mencoba untuk lebih dekat dengan Bian

Keheningan disana tercipta Bian yang acuh akan kehadiran ayah pemilik tubuh nya ini kembali memejamkan mata ia cukup kesal dengan pria itu

Bagai mana tida kesal dulu pria itu habis habisan menyalahkan Bian dan mengacuhkannya eh  setelah mengetahui Bian sakit tiba tiba pria itu meminta maaf akan perbuatannya dulu,yang benar saja kemana harga diri yang dulu pria itu junjung tinggi

Surya yang dirinya di abai pun melirik kearah Bian yang sedang memejamkan mata

Entah berapa lama keheningan terjadi di antara ayah dan anak itu yang penting Surya mulai jengkel akan kecanggungan ini

'Hahhh'

Entang berapa kali Surya mengeluarkan nafas seperti itu melirik lagi ke arah Bian dan oh lihat anak itu ternyata dia tertidur terbukti dengan dengkuran halus yang di keluarkan Bian

Melihat itu Surya pun berinisiatif mengendong anaknya itu dan membawanya ke kamar

Entah memang tenaganya yang besar atau Badan Bian yang ringan Surya seperti tidak mengendong anak berusia 16 tahun namun mengendong belita

Setelah sampai di kamar sang anak Surya segera memindahkan anaknya di atas ranjang mencoba membenarkan posisi badan Bian supaya nanti anak ini bangun tidak merasa sakit pada area badannya

Memandang sebentar wajah pucat Bian kemudian mengecup pipi yang sudah tidak berisi seperti dulu

"Selamat tidur putra ku jangan lupa nanti bangun lagi dan maaf atas semua"bisik Surya di dekat telinga Bian

.

.

HALO GUYS APA KALIAN SUKA CERITA YANG SAYA BUAT MAAF BANGET YAH KALO TIDAK SEBAGUS CERITA LAINNYA SAYA BARU PERTAMA KALI BIKIN CERITA JADI AGAK SUSAH HEHE
MAKASIH YAH SUDAH MEMBACA DAN MAAF BILA CERITA INI TIDAK NYAMBUNG

Oy jangan lupa klik bintang nya yah GRATIS

Bian's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang