Di malam hari para murid berkumpul sesuai perintah panitia untuk ikut serta dalam lomba berikutnya yaitu mencari bendera dengan memecahkan teka-teki yang ada di pohon untuk mendapatkan bendera tersebut.
"Baik, langsung saja kakak akan memberikan peta agar kalian tidak tersesat dan pecahkan teka-teki yang ada di pos untuk mendapatkan bendera, benderanya ada lima di tempat yang berbeda dan kalian bisa langsung balik ke area camping ketika sudah menemukan nya, kalian paham? " ucap panitia menjelaskan apa yang akan mereka kerjakan.
"Siap paham kak" serentak para murid dan langsung saja mereka berpencar untuk mendapatkan bendera tersebut.
Dan di perjalanan regu pertama menutup telinga karena kelakuan Sanskara yang mengoceh tidak bisa diam seperti perempuan.
"Kita wajib mendapatkan semua bendera itu" seru Sanskara yang membuat Devan menyentil kening Sanskara sedikit kuat sehingga menimbulkan pekikan dari Sanskara.
"DEVAN SAKIT YA BEGO" marah Sanskara sambil mengusap keningnya yang memerah.
"Gitu aja lo kesakitan cowok bukan lo? " jawab Devan tanpa beban
"Lagian ngapain lo sentil kening gue tiba-tiba ha? " sentak Sanskara sambil mendengus kesal.
"Ya lo berisik udah tau malam lagi di hutan lagi ngapain lo teriak-teriak ga jelas gitu mau kita di datangin hewan buas? " sahut Devan sedikit meninggikan suaranya.
"Ya sorry gue kan terlalu bersemangat biar cepat istirahat kan jauh lebih baik" ucap Sanskara yang membuat Devan dan yang lainnya memutar bola matanya malas.
"Lo bilang semangat cuma cara lo salah, duh untung lo bukan saudara gue" sahut Reyvan yang membuat Sanskara melototkan matanya hampir keluar dari tempat asalnya.
"Kok lo jahat banget sih ga nganggep gue sebagai saudara lo" ucap Sanskara mendramatis memejamkan matanya sambil memegang dadanya dan detik berikutnya dia membuka matanya karena dari tadi hening ternyata mereka meninggalkan Sanskara .
"YAK KENAPA KALIAN NINGGALIN GUE" teriak Sanskara sambil berjalan ke arah temannya untuk mendapatkan bendera.
"Udah di bilangin jangan teriak" sentak Devan kesal dengan Sanskara yang di beri tahu masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Ada aja kelakuan temannya yang membuat dia sedikit frustasi.
"Nih teka-teki nya kita harus menjawabnya" ucap Rafandra sambil memegang kertas yang di temuinya dan sontak membuat mereka berkumpul seperti lingkaran membaca teka-teki lalu memikirkan jawabannya.
Dan teka-teki itu mereka selesaikan yang ternyata ada di pertengahan semak-semak dekat pohon. Lalu mereka melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya.
Berbeda dengan regu pertama, regu kedua tenang dalam perjalanan hingga sampai di pos ketiga dan dengan cepat mereka mengambil kertas dan memecahkan teka-teki tersebut.
"Ah ini pasti di atas pohon" seru Byanca
"Lalu siapa yang akan mengambilnya? " tanya Fellicia bingung
"Gue aja yang ngambil" sahut Byanca dan mengambil posisi untuk memanjat pohon.
"Yang benar aja By? Ini udah malam" ucap Fiorella tidak setuju atas usul Byanca
"Jangan By itu bahaya nanti kalau lo jatuh gimana?" Sambung Catherine sedikit mengomel.
"Jadi mau gimana? Kita gada pilihan lain. Pokoknya gue aja yang manjat" usul Byanca belum sempat mereka menjawab Byanca sudah memanjat pohon itu yang lumayan tinggi.
Suatu kebetulan regu pertama sampai di pos ketiga dan mereka melihat ada regu kedua yang tak lain adalah teman mereka. Namun Devan langsung menyadari bahwa Byanca tidak ada disana dan langsung bertanya kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEON BLOODS
Разное"menceritakan sebuah kisah tentang persahabatan, percintaan, dan balas dendam."