Boleh kenalan gak?

308 45 50
                                    

Sejak 17 Mei 2023, dia adalah Abidzar-ku.

Begini kisahnya ....

***

02 juli 2022, sudah hampir satu bulan aku berada di rumah tahfidz, mengikuti program menghafal al-qur'an selama 2 bulan di kota hujan.

Seperti biasa, malam Ahad sampai malam Senin adalah hari libur, aku dan semua santri di sini diizinkan untuk memegang ponsel masing-masing.

Saat sedang asyik memainkan handphone terdengar notifikasi dari pesan facebook. Aku tidak mengenali siapa pemilik akun itu, Abidzar Al-Ghifari namanya. Karena waktu luang, aku pun membalas pesan darinya. Hanya sekedarnya saja.

Lampu asrama sudah semakin gelap, semua lampu sudah di matikan, hari semakin larut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu asrama sudah semakin gelap, semua lampu sudah di matikan, hari semakin larut. Aku memutuskan untuk segera tidur dan meninggalkan pesan dari Abidzar.

***


03 juli 2022, gemericik air mulai terdengar. Aku segera membuka penutup mataku, merapikan rambutku, melipat selimut, dan merapikan tempat tidurku. Kulihat ada sebagian santri yang masih tertidur, ada yang sedang melaksanakan sholat malam, dan ada juga yang sedang membaca al-qur'an.

"Siapa di dalam?" tanyaku pada seseorang yang sedang berada di dalam kamar mandi.

"Nurul, kak," jawabnya dari dalam kamar mandi.

"Ba'daki man, Rul?" tanyaku lagi, menanyakan habis Nurul siapa yang akan mandi.

"Ga ada, kak,"

"Fatimah, ya, Rul. Kalo udah bilang aku, ya!"

"Baik, kak Fatimah." Aku segera kembali ke tempat tidurku.

Sambil menunggu Nurul, aku menyiapkan baju yang akan kupakai setelah mandi nanti.

Beberapa menit kemudian ...

"Kak Fatimah, Nurul udah, kak," teriak Nurul saat keluar dari kamar mandi.

"Baik, Rul," jawabku yang sedang duduk di depan lemari milikku.

Aku segera membersihkan diri.

Selesai mandi, aku melaksanakan sholat malam. Aku memulainya dengan 2 rokaat sholat tahajud.

"Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ." Aku mulai melafadzkan niat, "Aku niat shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala," ucapku dalam hati, "Allahu Akbar."

"Assalamualaikum warahmatullah ... Assalamualaikum warahmatullah."

Aku melanjutkan dengan sholat taubat, hajat dan witir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh Pilihan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang