Selamat membaca semuanya
"Liat tuh temen lo dari tadi senyum kaya gitu"ucap feni.
"Dia temen lo juga kali fen" ucap jinan.
"Nan kepala lo sakit ga"tanya sindy.
"Ga,tapi ya untung aja kevin mukul nya pelan tadi kalo ga udah sama udah kepala gw"ucap jinan.
"Syukurlah kalo gitu tapi lo harus periksa ke dokter"ucap feni.
"Iya gw khawatir nanti kenapa-napa lagi"ucap shani.
"Lo juga anjrrr pergi ke rumah sakit bukan nyuruh si jinan doang"ucap sindy.
"Gw balik dulu ya"ucap shani.
Shani langsung pulang ke rumah dia juga tidak menjemput gita karna shani udah nyuruh supir buat jemput gita di sekolah.
Sekarang shani sudah sampai di rumah dia di kagetkan oleh seseorang yang berada di ruang tamu ada sepasang orang tua yang sedang mengobrol dengan bundanya.
Melody melihat kearah shani berdiri shani yang mengetahui itu lalu dia mendekati kepada melody shani ke arah orang tua kevin itu.
Ya yang mendatangi shani itu adalah orang tua dari kevin meminta pertanggungjawaban atas perbuatan shani di kampus barusan.
Shani menatap dengan tetapan tajam ke arah orang tua kevin shani tidak berkedip sedikit pun.
"Shan,bunda mau tanya sama kamu?"ucap melody.
"Boleh bunda,bunda mau bertanya apa?"ucap shani.
"Apa bener kamu udah mukul anaknya tante ini"ucap melody.
"Iya shani emang mukul kevin sampe rumah sakit,tapi shani ga akan main memukul orang tanpa ada salah bukan bunda"ucap shani.
"Iya bunda tau shani"ucap melody.
"Shani mukul kevin ya karna kevin duluan yang mukul shani terus kevin juga mukul jinan pake besi,bunda bisa liat kepala shani ini. Ini semua karna ulah kevin"
"Ya udah shani bales aja mukul dia, ga salah dong kalo shani membela diri terus dia ngomong kalo shani ga punya orang tua shani sebenarnya kesel emosi tapi shani sabar aja nahan emosi itu"jelas shani.
Shani menjelaskan semuanya dan menceritakan apa saja yang terjadi jika mereka tidak percaya di depan kelas shani ada sebuah cctv dan shani sudah menyalin nya ke dalam hp nya itu.
Shani melihatkan video itu kepada orang tua kevin mereka berdua sudah malu karna tadi sudah memarahi melody juga memaki shani saat belum tiba di rumah.
Orang tua kevin pamit pulang shani malah tersenyum lebar di sana.
Melody melihat kepala shani di perban itu langsung memeluk tubuh shani dengan kuat gita yang baru saja masuk melihat cicinya itu terluka di kepalanya.
Gita juga bisa melihat darah shani dari ikat kepala itu yang terus nembus dari perban.
Shani memegang kepalanya lalu dia pingsan di pelukan melody dengan erat shani memeluk melody menahan rasa sakit itu yang menjalar di kepalanya.
Melody lalu sadar jika pelukan shani semakin longgar melody melihat shani sudah pingsan itu di bawa kerumah sakit dengan gita juga ikut.
"Bunda ci shani kenapa bun?"tanya gita.
"Cerita nya panjang sayang,kita doakan cici kamu supaya baik-baik aja ya"ucap melody.
"Iya bunda gita bakal doakan cici"ucap gita.
Gita lalu memberikan kabar bahwa shani di rawat di rumah sakit kepada teman-teman shani.
Mereka yang mendengar kabar itu langsung kaget lalu mereka segera datang ke rumah sakit dimana shani di rawat.
"Gita gimana keadaan shani sekarang"ucap feni.
"Ci shani masih di dalam di periksa sama bunda"ucap gita.
"Hah,bunda!!??siapa git"ucap jinan.
"Ya bunda gita sama ci shani lah nanya lagi"ucap gita datar.
"Berarti shani punya orang tua ya?"tanya jinan.
"Ya iyalah punya terus bunda melody itu siapa lagi"ucap gita cuek.
"Lo serius kalian udah tau siapa orang tua kalian"ucap sindy.
"Hmm,jangan banyak tanya"ucap gita.
Dokter yang memeriksa shani keluar.
"Dok apa boleh kita tau kalo pasien yang di dalam kenapa"tanya cindy.
"Dia begitu kekurangan banyak darah juga mungkin akan kehilangan ingatannya"ucap Dokter.
"Makasih dok"ucap feni.
Gita melihat kedepan begitu kosong sekarang ini pikirannya sudah tidak singkeron dengan apa yang di harapkan.
Apa cicinya akan melupakan semuanya apa shani juga akan melupakan bunda, dirinya sendiri juga adik baru nya.
Gita sangat ingin menangis sekarang ini kalo boleh dia akan menghajar orang yang sudah membuat shani seperti ini.
"Lo harus kuat demi shani,git"ucap jinan.
"Tapi cici ga boleh lupain aku, bunda sama freya"ucap gita.
"Kita harus bisa jaga shani jangan sampe dia merasa ga nyaman"ucap feni.
"Aku mau liat cici dulu"ucap gita.
Saat gita memasuki ruangan shani rasanya ingin menangis tapi gita berusaha menahan agar air matanya tidak keluar di depan cicinya.
Sekian dari cerita ini lanjut lagi nanti bye