"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"
[Habib Umar Bin Hafidz]
اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد
•
•
•HAPPY READING❤️
•••
Setelah menerima pesan dari Umi Dijah, Ziapun bergegas memakai jilbabnya.
"Mau kemana Zi buru buru amat?" Tanya hani.
"Ini Han aku dichat Umi suru ke ndalem,"
"Ayo bareng aku juga hari ini piket ndalem,"
"Yah aku ditinggal sendiri dong," keluh Azkia.
"Lah memangnya kamu sudah piket az?," Tanya Zia.
"Belum si, ini lagi nunggu Tiara lama banget"
"Ya udah aku sama Hani duluan yah,"
"Assalamualaikum," salam Zia dan Hani.
"Waalaikumussalam,"
Sampai di ndalem Zia dan Hani pisah, Zia lewat pintu depan sedangkan Hani lewat pintu belakang.
Zia masuk setelah mengucap salam. Ternyata di ndalem Umi sudah menunggu.
"Sini Nduk,"
"Nggih Umi wonten nopo?"
"Besok sampean ikut Umi ngaji nggih, nanti biar Umi izinkan sampean buat libur dulu ngajinya,"
"Nggih Umi,"
"Nanti disana kamu ikut naik ke panggung saja, jangan nunggu di bawah,"
"Mboten usah Umi, nanti Zia nunggu Umi di bawah saja seperti biasa,"
"Loh ngga papa ikut saja itung-itung belajar buat melatih mental,"
Sebenarnya Zia sudah terbiasa berbicara di depan banyak orang, tapi itupun dilingkungan pesantren. Setiap ada acara Zia selalu ditunjuk sebagai pembawa acaranya. Tapi kalo untuk berbicara di luar pesantren Zia belum terbiasa bahkan belum pernah sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DOA
Novela Juvenil[SUDAH TERBIT] Tersedia di TBO dan Gramedia Nanzia Anatasya harus menerima kenyataan bahwa dirinya sudah dinikahi diam-diam oleh seorang Gus di pesantren tempat dirinya menimba ilmu. Semua cita-cita dan impiannya hancur. Zia sangat menentang pernik...