55. Kekuatan do'a

70.3K 5.8K 1.5K
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Setelah selesai sholat, menjemur baju dan membereskan barang-barang yang akan di bawannya Zia langsung pergi lagi ke rumah sakit untuk menjaga suaminya. Giliran lagi buru-buru ngga ada orang yang bisa di mintai tolong, jadilah Zia pergi lagi untuk mencari angkot mungkin karna lagi jam ngaji makannya pondok sepi.

Saat sudah di angkot Zia menyempatkan untuk membuka hpnya sebentar dan betapa kagetnya saat banyak sekali pesan dan panggilan tidak terjawab dari Gus Ahmad, satu pesan dari Gus Ahmad yang membuat jantungnya seketika berhenti.

"Pa ini angkotnya masih lama ya jalannya?" Tanya Zia.

"Masih Neng, nunggu penuh dulu baru bisa berangkat," jawab sang supir.

"Saya sewa deh nanti saya bayar lebih tapi jalan sekarang ya pa,"

"Beneran Neng,"

"Iya,"

Karna tidak bisa menunggu lebih lama Zia memilih untuk menyewa saja "Aga cepetan ya Pa,"

"Siap Neng,"

Di dalam hatinya Zia terus saja berdoa, semoga suaminya tidak kenapa-napa. Inilah alasan Zia tidak mau pulang di saat suaminya dalam bahaya dirinya malah tidak ada.

Saat sudah sampai di depan rumah sakit Zia langsung bergegas turun dan memberikan uang lembaran merah berjumlah 3 lembar "Terimaksih pak,"

"Waduh ini kebanyakan Neng,"

"Nggapapa ambil aja itu rezeki bapanya," jawab Zia yang langsung berjalan cepat.

Bruk.

Dugh.

"Awsh,"

"Maaf Mba saya ngga sengaja,"

"Iya tidak papa," jawab Zia yang langsung berdiri dan kembali berjalan.

Entah siapa yang salah Zia atau orang yang tadi menabraknya, sikunya sempat terbentur tembok tapi Zia tidak peduli yang dia pikirkan sekarang keadaan suamainya.

"Bang gimana keadaan Mas Syafiq?" Tanya Zia saat sudah sampai di depan ruangan Gus Syafiq.

Zia berani memanggil Gus Ahmad Abang karna perintah dari Gus Ahmad sendiri, awalnya Zia menolak tapi setelah di bujuk-bujuk akhirnya dia mau, bukan tanpa alasan hanya saja Zia sudah menjadi anggota keluarganya jadi Gus Ahmad ingin Zia menganggap dirinya sebagai Abangnya sendiri.

"Zi, kamu duduk dulu yah,"

Zia menggeleng "Mas Syafiq sempet kejang-kejang terus sekarang keadaannya gimana Bang,"

CINTA DALAM DOA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang