19

16.1K 1.3K 212
                                    

"Nyonya bangun." Ucap Irena, berdiri di pinggir kasur sembari menggoyangkan tubuh Celica pelan.

Celica yang merasakan seseorang menggoyangkan tubuh, sedikit membuka mata. "Siapa?" Gumam Celica yang masih di dengar Irena.

"Ini saya nyonya Irena."

Celica berdiri dari tidur dan duduk di atas kasur, mata nya menyipit menyesuaikan cahaya yang ada di ruangan. "Kenapa Iren?" Tanya Celica.

"Ada harus bersiap nyonya."

Celica mengkerutkan kening nya, "kenapa?"

"Anda akan tahu nanti, sekarang anda harus bersiap. Tuan Duke sudah menunggu anda."

Celica mengangguk mengerti. Ia berdiri dari tempat tidur yang mana Michael masih tertidur. Sebelum pergi Celica menyempatkan mencium pipi Michael.

"Aku akan mandi sendiri." Langkah Irena terhenti saat mengikuti Celica dari belakang.

Melihat pintu kamar mandi tertutup, Irena melangkah membuka pintu yang di ketuk pelayan wanita yang membawa gaun yang akan Celica pakai.

Setelah mengantar gaun itu ke Irena, pelayan wanita yang mengantar gaun pamit untuk pergi. Untuk membantu Celica bersiap hanya Irena seorang, tidak di bantu pelayan lainnya. Itu semua adalah perintah Riel.

Selama Celica melakukan ritual mandi nya, Irena mempersiapkan hal-hal yang di butuhkan Celica. Seperti make up yang cocok untuk Celica pakai, mencocokkan dengan gaun.

Mungkin hanya memoles sedikit make up ke Celica, sudah membuatnya cantik. Tidak hanya mempersiapkan make up Irena juga mempersiapkan sepatu yang cocok dengan warna gaun.

Selesai mandi Celica menghampiri Irena. "Iren aku pakai baju apa?" Tanya Celica yang masih memakai baju mandi.

"Ini nyonya." Celica menatap baju yang di tunjuk Irena. Ia menatap kagum dengan gaun berwarna pink itu, sangat mewah.

"Akan saya bantu anda memakai nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akan saya bantu anda memakai nya." Celica mengangguk setuju. Mungkin kalau Celica hanya sendiri memakai gaun itu, tidak akan terpasang sempurna.

Setelah memakai gaun berwarna pink, Celica bercermin. "Cantik." Puji Celica ke diri nya sendiri.

"Mari nyonya saya antar anda ke tempat tuan Duke."

"El tidak ikut?" Tanya Celica memperhatikan Michael yang tidur nyenyak.

"Tidak nyonya, tuan Duke hanya menyuruh anda." Celica mengangguk mengerti.

"Mari nyonya." Celica mengikuti Irena.

Mereka berjalan berdampingan. Dan berjalan sedikit lambat karena gaun yang sedikit berat serta sepatu tinggi, meskipun tidak terlalu tinggi. Irena menyesuaikan langkah dengan Celica.

Sampai di atas tangga tepat di depan pintu utama terbuka lebar. Terlihat banyak kesatria yang memakai baju besi

"Apa kita akan turun?" Bisik Celica yang kini masih di atas tangga. Ia merasa malu saat melihat banyak orang yang berada di bawah.

Celica Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang