5

28.5K 2.1K 41
                                    

Setelah beberapa saat berbicara dengan Lamos akhirnya Celica mengerti. Lamos ingin Celica menjadi pelayan pribadinya.

"Bisa anda memberikan alasan menawarkan pekerjaan itu pada saya tuan?"

Lamos bingung menjawab apa. Sebenarnya itu bukan tujuan utama nya menawarkan Celica menjadi pelayan pribadinya. Ia sebenarnya hanya ingin bertemu dengan pembuat kue bolu itu dan menjalin kerja sama yang akan di sponsori olehnya.

Tapi saat melihat Celica yang menurutnya lucu dan cantik meskipun Celica melakukan penyamaran tidak menutupi kecantikannya. Lamos sedikit tertarik dan ingin Celica menjadi pelayan pribadi nya, karena Lamos bisa memantau dari dekat.

"Itu karena saya ingin merasakan kue bolu mu." Alibi Lamos menyakini Celica berharap percaya.

Celica menatap Lamos curiga, "bukan nya tuan bisa beli di Pyyne?"

"Kenapa kau tidak mau menerima permintaan saya? Gajinya tidaklah kecil seminggu 10 juta gold!" Bukan nya menjawab Lamos malah bertanya balik dan menawarkan gaji dengan nominal yang tinggi.

Sebenarnya Celica mau menerima nya kerena memiliki gaji yang besar. Tapi ia sadar kalau lagi hamil, perut nya akan membesar itu bisa menjadi banyak pertanyaan bagi orang-orang. Pelayan pribadinya Marquis berbadan dua?

Pasti akan banyak rumor yang beredar. Hidup tenang dan tentram Celica akan hancur.

"Benar."

Lamos terkejut mendengar nya. Beneran dia di tolak? Masih tidak percaya karena sebelumnya dia tidak pernah di tolak oleh perempuan malahan ia menolak perempuan.

"Kalau hanya itu yang hanya ingin ada katakan saya permisi." Celica menunduk hormat dan pergi dari hadapan Lamos.

Lamos yang melihat itu bibirnya menyinggung senyuman tipis.

"Menarik."

***

Celica bernafas lega saat berasil keluar.

Tujuannya sekarang hanya pulang ke rumah dan rebahan. Ia merasa kalau tubuh nya sangat capek padahal melakukan aktivitas hanya sedikit.

Mungkin kondisi hamil membuat Celica cepat capek.

Sampai di rumah Celica langsung rebahan yang ia butuh sekarang tidur.

Tok

Tok

Tok

Celica membuka mata nya dengan berat hati. Padahal baru saja ia masuk ke alam mimpi.

Dengan langkah berat nya Celica membuka pintu.

Cklek

"Permisi maaf mengganggu nyonya. Ini saya hanya ingin bertanya apakah anda pernah melihat orang dengan ciri-ciri mata zamrud dan rambut panjang berwarna putih?" Tanya seorang kesatria itu dengan sopan.

Celica yang mendengar itu terkejut tapi ia menormalkan ekspresi wajahnya.

"Maaf sekali tuan saya tidak pernah melihat nya." Celica tersenyum tipis.

Celica menguap dan menggosok mata nya karena ngantuk, "kalau itu saja yang ingin anda bicarakan, lebih baik tanya ke orang lain. Saya ngantuk."

Celica langsung menutup pintu itu dengan kasar.

Setelah itu Celica langsung masuk kamar, "kenapa dia enggak membiarkan aku tenang. Brengsek!"

Celica Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang