17

16K 1.5K 181
                                    

Michael yang berlari tidak tahu arah berhenti di depan lorong yang mana hanya ada satu ruang di sana. Ingin berbalik mencari jalan lain terhenti saat mendengar pintu terbuka.

Melihat siapa yang membuka pintu, Michael langsung menghampiri orang yang wajah nya familiar, itu Milano.

"Di mana tuan mu?" Ucap Michael tiba-tiba yang kini berada di depan Milano.

Milano yang melihat Michael terkejut. "Duke ada di dalam."

Mendengar ucapan Milano, Michael langsung masuk ke ruangan Riel.

Brak

Riel yang sedang duduk santai sembari meminum wine menatap orang yang membuka pintu itu tajam.

Setelah pintu terbuka Michael langsung menghampiri Riel, menghiraukan tatapan tajam Riel.

"Di mana mama?!" Tanya Michael menatap tajam Riel tanpa rasa takut karena Riel juga menatap tajam nya.

"Apa maksud mu?"

Michael ingin menjawab Riel terhenti saat Milano mendatangi Riel dan membisikkan sesuatu. Riel mengangguk mendengar bisikan Milano. "Aku menculik Celica." Ucap Riel enteng sembari meminum wine.

"Kembalikan mama!"

"Tidak akan!" Riel tersenyum smirk.

Saat Milano ingin masuk lagi ke ruangan Riel, terhenti saat seorang pelayan yang mengejar Michael melaporkan kepadanya kalau Michael melarikan diri untuk mencari Celica, padahal Celica sedang mandi.

Riel yang mendapatkan bisikan dari Milano, ingin mengerjai Michael.

Michael mengepalkan tangannya. Tanpa pikir panjang Michael langsung mengeluarkan sihir elemen es dan menembakkan tepat ke kepala Riel. Tapi itu tidak berhasil, kerena Riel berasil menghindari meskipun pipinya tergores.

Mata tajam Riel melirik ke arah tempat sandaran sofa yang ia duduk bolong. Sedangkan Milano yang berdiri di samping Riel di buat jantung dengan aksi Michael.

Riel berdiri dari duduknya berjalan menghampiri Michael. Sampai di depan Michael Riel menunduk, sedangkan Michael mendongak. Mereka saling melempar tatapan tajam.

Michael menatap pipi berdarah Riel, "kenapa tidak kepalanya saja yang kena." Gumam Michael yang masih terdengar Riel yang mana jarak di antara mereka tidak jauh.

"Kembalikan mama!"

"Tidak akan!"

"Kau akan menyesalinya!" Setelah mengucapkan itu Michael langsung berbalik dan pergi dari ruang Riel.

Hal yang terpenting bagi Michael adalah mencari Celica.

"Akan saya kejar tuan."

"Tidak! Biarkan dia." Ucap Riel sembari berjalan ke arah pintu, ingin keluar.

***

"Apa yang kau lakukan berlari memakai baju ini!"

Celica menghiraukan ucapan Riel.

Riel berjalan mendekati Celica membuat Celica mundur. Celica menunduk takut dengan tatapan tajam Riel.

"Di mana Michael." Ucap Celica menunduk tidak berani menatap Riel.

Riel hanya diam, ia melepaskan jubah nya dan meletakkan di bahu Celica. Mata tajam Riel menatap Milano dan empat pelayan yang mengejar Celica, "pergi."

Mendengar ucapan Riel mereka langsung pergi. Tinggallah Riel dan Celica. Riel memegang tangan Celica menariknya untuk mengikutinya masuk ke ruangan Riel.

Celica Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang