CINCIN?

439 11 0
                                    

alif. kini lelaki itu sedang merasa gelisah karena sangat ingin menamui istrinya, namun terhalang oleh papa ali karena ia masih di hukum.

alif kini sudah berada di depan rumah papah ali, alif kini merasa bahagia, sedih, gelidah, bercampur aduk. entah ia senang mendengar nazwa sudah keluar dari rumah sakit, sedih karena tidak bisa menemui sang istri, dan gelisah karena masih di hukun oleh papah ali.

"ya, allah berilah hamba kesabaran ya allah. hamba mencintai segala takdir yang engkau berikan ya allah"lirih alif lalu melangkah masuk ke dalam pekarangan papah ali

TINGGG TONGG

alif memencet bel yang ada di pintu utama rumah papah ali tak selang berapa menit pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya namun masih cantik walaupun umurnya sudah berkepala empat.

"nak aliff?..."beo mama ratna

"assalamualaikum mahh"salam alif sambil menyalimi tangan mama ratna

"papah ali nya ada mah?"tanya lembut gus alif

"ada di dalam...masuk saja nakk, mama mau ke dapur dulu"jawab mama ratna sambil mempersilahkan alif masuk

kini alif, pemuda itu berjalan menuju ruang keluarga yang di mana ia menemui papah ali yang sedang membaca koran sesekali menyeruput kopi yang ada di hadapannya.

merasakan ada seseorang di sekitarnya, kini papah ali menghentikan aktivitasnya. ia melipat koranya tanpa menoleh kebelakang karena ia tahu siapa yang datang.

"assalamualaikum....ada apa engkau datang kemari putraku?"salam papah ali yang kini telah memakai bahasa formal

"wa'alaikumussalam warohmatullah, saya ingin menjemput istri saya untuk kembali ke pesantren pah"ucap alif sambil menunduk dalam

"kemarilah nak duduk di sampingku"ajak palah ali yang mengajak alif untuk duduk di sampingnya, alif pun dengan senang hati duduk di samping papah ali

"PAPAHHHH...HUAAAAAAA...TOLONG
BANG HARISSS BANGKIT DARI KUBURNYAAA...!!!"teriak nazwa berlari ke arah papahnya dan di mana gus alif serta papah ali berdiri dari tempat duduknya melihat ke arah tangga di mana seorang wanita cantik lengkap dengan gamis dan juga krudungnya berlari terbirit birit

nazwa kini berlari sekencang mungkin karena telah membangunkan abangnya dengan cara yang tidak benar, yaitu mengambil air di kamar mandi lalu menyiramnya ke haris. karena takut haris mengamuk nazwa pun lari untuk mencari perlindungan, nazwa berlari ke arah papah ali dan...

HAP

nazwa berhasil memeluk punggung salah satu dari pria yang berdiri di sana, yang di mana pria yang di peluk oleh nazwa seketika menjadi patung.

"papah tolongin nazwa, itu kak haris lagi mode jadi harimau. tadi nazwa di suruh sama mamah buat bangunin kerbau, ehk pas nazwa siram dia malah jadi harimau pah"adu nazwa di belakang punggung seorang pria tegap itu

"nazwa sayang....papah disini bukan di situ"tegur papag ali

"hah?...iya pah nazwa tau papah kan nazwa lagi meluk papah"komplen nazwa

"ADEKKKK!! ABANG NGAK MAU TAU KERINGIN KASUR ABANGGGG!!!"teriak haris dari lantai atas, orang yang mendengar itu pun langsung terkejut di buatnya. begitu juga dengan nazwa yang langsung memeluk erat seseorang yang ada di hadapannya

"pahhhh...tolongin nazwa"lirih nazwa dan mampu membuat dua pria itu terkekeh

kini seorang pemuda turun dari tangga dengan baju yang setengah basah dan berwajah masam menghampiri nazwa.

"adek abang ngak mau tau keringin kasur abang!"ketus haris yang melihat nazwa bersembunyi dengan memeluk erat tubuh seseorang

"mentang mentang udah punya suami malah nebar kebucinan"batin haris

ISTRI KECIL GUS ALIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang