ning indira!

593 16 5
                                    

masyaallah" kagum nazwa melihat ruangan baca gus alif yang tertata rapi, kitab kitab yang tersusun dengan rapi, beserta novel novel islamic.

"duduk depan saya" perintah gus alif kepada nazwa yang masih berdiri di depan pintu.

"dihh...ngak asik, baru dateng di judesin"ucap nazwa sambil menghentakkan kakinya menuju ke kursi kosong di hadapan gus alif.

"saya tidak suruh kamu protes"balas gus alif
namun di tatap tajam oleh nazwa

"punya suami gini gini amat ngak ada romantis romantisnya sama sekali"batin nazwa

"kanapa kamu melihat saya seperti itu? iyaa saya tau saya tampan, tapi. jangan di lihat seperti itu juga"ucap gus alif yang melihat nazwa tak berhenti menatapnya dengan tatapan elang, namun. bagi alif itu seperti tatapan anak kucing yang baru melihat ikan di depannya.

"ck..yaudah gus manggil saya kesini buat apa?"tanya nazwa

"kenapa memang nya saya tidak boleh memanggil kamu?""balas gus alif

"i-iya ngak gitu juga dong"jawab nazwa gelagapan

gus alif menutup dokumen yang ia pegang dan baca tadi, lalu berdiri dari kursi kebesarannya menghampiri nazwa. sesampai di hadapan nazwa gus alif membungkukkan badannya, kini wajah alif dan nazwa tinggal beberapa cm lagi. nazwa menutup matanya karena tatapan gus alif jatuh kepada bibir nazwa dan....

"bikinin kopi gihh...haus dari tadi ngebaca terus"ucap gus alif sambil menjauhkan kembali wajahnya, lalu kembali ke tempat duduknya.

nazwa membuka matanya dengan kesal, wajahnya memerah dan jantungnya tidak aman karena kelakuan alif kepadanya tadi.

"NGESELIN!!!" sentak nazwa

"emang kamu sedang berfikir apa tadi?"tanya gus alif

"apaansih"ketus nazwa

"hayoo lohhh ngaku...kamu lagi berpikir saya ingin menci--- empht" putus kata gus alif karena kini mulutnya penuh dengan tisu, katena ulah nazwa yang memasukkan tisu kedalam mulut gus alif.

"PUNYA SUAMI GINI AMAT SIHH...NGAK ADA ROMANTIS ROMANTISNYA!!!"ucap nazwa lalu meninggalkan gus alif.

"s-suami"gumam gus alif sambil menunjuk dirinya

                                     ***

kini nazwa sedang berada di dapur ndalem, ia sedang membuatkan gus alif kopi. karena, permintaan gus alif nazwa mengoceh tidak jelas di dapur itu dengan mbak syifa yang menjadi penontonnya.

"gimana sih, aku kira dia manggil aku buat apa kek, ini malah di suruh bikin kopi."omel nazwa

"sabar ning"timpal mbak syifa

"gimana mau sabar mbak, punya suami ngak ada romantis romantisnya"balas nazwa yang mampu membuat mbak syifa bungkam.

"salah ucap lagi"batin nazwa

"m-maksud ning..."bingung mbak syifa

nazwa menepuk nepuk bibirnya karena ia salah ucap kepada mbak syifa, bagaimana nanti mbak syifa tau kalau sebenarnya dia dan gus alif punya hubungan suami istri?.

berbeda dengan mbak syifa yang memikirkan, bagaimana nazwa mengatahui hubungannya dengan gus alif? siapa yang memberitahunya? dan mengapa dia dengan gampang menerimaya? itu adalah suatu kesyukuran bukan?.

"ekhm,...ini kopi nya udah jadi saya ke ruangan gus alif lagi ya mbak"ucap nazwa memecah keheningan.

"i-iya mbak silahkan"balas mbak syifa memberi izin

                                     ***

"assalamualaikum warohmatullah gus"salam nazwa pas sampai di ruang tamu melihat gus alif dan ning indira sedang berbincang.

"wa'alaikumussalam warohmatullah"jawab serempak gus alif dan juga ning indira

"waaahhh, ada ning indira. maaf ning, saya cuman bikin minumannya 1 doang"lirih nazwa tapi tidak dengan hatinya yang di penuhi rada cemburu.

"ngak apa apa mbak saya juga di sini cuman sebentar kok, cuman pengen bicara empat mata sama gus alif."jelas ning indira yang berhasil membuat hati nazwa meronta ronta menahan dirinya untuk tidak melakukan hal hal yang tidak di inginkan.

"o-oh gitu, ini gus kopinya kalau gitu saya pamit ya guss. awas gus di tengah ada setan!, assalamualaikum"pamit nazwa usai menaruh kopi di depan gus alif. lalu, tidak sengaja menatap tajam gus alif saat mengatakan ada setan di sampingnya.

batang hidung nazwa pun sudah tidak kelihatan kini tinggal gus alif dan ning indira di ruang tamu ndalem, sedang berperan dengan batin mereka sendiri.

"a-afwan ning, saya ada urusan sebentar di kantor pesantren"pamit gus alif berdiri dari tempat duduknya, memasukkan tasbih di dalam kantong jubahnya. karena habis memikirkan kata kata nazwa,"awas gus di tengah ada setan" yang mengartikan bahwa bila ia berdua dua dengan ning indira, yang berstatus bukan mahramnya. maka, yang ketiganya adalah syaitan.

"assalamualaikum warohmatullah"tanpa menunggu jawaban salam dari ning indira gus alif langsung saja meninggalkan ndalem.

                                    ***

nazwa berjalan menuju asrama teman temannya dengan hati yang gembira, karena sudah tidak ada lagi yang harus dia kerjakan selain muraja'ah sabil rebahan di kasur.

"habbiiitek yaumat la inak lamma hakinaa awel kalam"nyanyi nazwa sambil melompat kegirangan

"tunggu!"suara seseorang mencegah jalan nazwa sambil menunduk

"assalamualaikum"salamnya

"wa-wa'alaikumussalam warohmatullah"balas nazwa

"ada apa ya stadz, kok berehentiin saya jalan.
untung saya ngak nabrak ustadz ilham, kalau ketabrak trus jatuh. trus posisinya saya yang nindihin ustadz, trus anak santri lewat yang ada fitnah stadz!." jelas nazwa sambil berdecak pinggang namun berhasil membuat ustadz ilham gemas.

"afwan,,,,nazwa saya ingin tahu alamat rumah mu di mana?"tanya ustadz ilham

"hah? alamat rumah? buat apa ustadz ilham nanyain rumah saya?"

"EKHEM!!!,,,assalamualaikum" salam seseorang dari belakang nazwa

"..."

-----------------------------------------------------------

BAGAIMANA PART KALI INI?

MAAF YA MASIH BANYAK TYPO NYA SOALNYA SAYA HANYALAH MANUSIA YANG TAK PERNAH LUPUT DARI KESALAHAN

ISTIGHFAR BARENG YUK

ASTAGFIRULLAH

ASTAGFIRULLAH

ASTAGFIRULLAH

ASSALAMUALAIKUM🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ISTRI KECIL GUS ALIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang