tentang laut lepas

41 11 0
                                    


"jadi pacar gue"

Sarat dari langit berhasil membuat alicia terdiam dan melepaskan pelukanya.

"kenapa? Gak mau hmm" goda langit sambil memainkan anak rambut milik alicia "kalo seandainya lo gak mau, ok gak masalah, tapi lo bakal kena masalah terutama untuk fais lelaki yang sangat lo cinta itu. Cantik" ujarnya membuat alicia menurunkan air mata setelah lama ia terdiam.

"jahat, langitnya acia jahat menghalalkan segala cara untuk dapetin aku hikss.." ujar gadis itu sambil menekuk lututnya untuk menyembunyikan tangisnya dari langit, lelaki yang sangat ia kenal sangat membenci gadis menangis.

Langit menghelan nafas kasar "kalo gak mau ok gak papa, gue keluar dulu" ujarnya lalu ia memakai  kaosnya yang terselampir di sisi ranjang dan berdiri namun di saat hampir melangkah tangan kecil meraihnya.

"jangan pergi cia takut, langit" ujar gadis itu.

Namun langit menipiskan tangan gadis itu "lo itu masih kaya dulu ya ci" ujarnya.

"aku nganggap kamu itu kakak aku, gak jauh cukup keluarga cia gak memiliki perasaan apa apa bahkan sama kakak, mulai sekarang perasaan itu hilang gitu aja kak" ujarnya.

Langit tidak memperdulikan suara gadis itu ia tetap melanjutkan untuk pergi dari kamarnya itu,  iya alicia di kamar pribadinya.

Sesampainya di ruangan tengah ia hanya melihat ren yang sedang nonton tv dengan sang bodyguardnya.

"gimana lang?, gadis itu masih kaya dulu kan?" ren mengenal langit sejak ia masih smp dulu ia juga sahabat dekat langit.

Sang bodyguard menyenggol siku rendi "sopan dikit ke ke tuan mudanya" tegur zuma, sang bodyguard muda yang menjaga langit dari orang jahat luar sana di sini zuma di tugaskan karena sang ayahnya yang memerintahkan bukan kemauannya.

Langit duduk di hadapan mereka lalu ia menyalakan rokok faforitnya "iya emang masih kaya dulu sih ren, cuma ya gitu gue gak suka keras kepalanya yang semakin menjadi jadi" ujarnya lalu ia menghisap rokoknya yang sudah ia nyalakan.

Ren fokus ke tvnya yang sudah menampilkan acara yang ia tunggu tunggu "ya emang gitu sih, selama lo nyuruh gue mantau dia, dia emang keras kepala" ujarnya.

Langit mengangguk mengiyakan ucapan sahabatnya itu, matanya beralih menatap zuma "buat lo cariin pendondor mata buat alicia, gue kasian liat dia kaya gini sekarang " ujarnya.

"baik tuan saya laksanakan" zuma tetap bersikap selayaknya bawahan tidak seoerti ren yang bersikap seenaknya kepada sang majikan walau ia tau hubungan bosnya dan ren cukup di bilang akrab.

Semalaman tika tidak tidur ia tetap memikirkan sang anak yang dari tadi tidak ada kabar bahkan benua yang sudah pergi untuk mencari keberadaan adiknya dengan teman temannya tidak ada kabar.

"kamu kemana sih sayang mama khawatir ini loh, katanya kamu gak mau buat mama khawatir" monolognya.

Sementara benua sedang mencari keberadaan adiknya di bantu anggota vegrosa termasuk fais yang mulai mencoba bergabung, di sini mereka semua berbagi tugas ada yang ke desa desa terpencil hingga hotel.

Jakarta cukup luas itu membuat mereka kewalahan, akhirnya mereka putuskan untuk berkumpul kembali di tempat yang sudah di perintah.

"maaf nih benua, gue kayanya nyerah" ujar bagaskara yang memang sudah kekelahan.

"gue juga maaf ni ye" andy juga ikut kelelahan, keberadaan gadis itu sudah tidak berjejak.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang