Chapter 3

45 14 48
                                    

"Gue cuma takut dengan sikap lo yang kayak gini buat lo makin disiksa sama bajingan tua itu!.''



~~



"Bahkan pacar lo, udah jadi milik gue." Vera tersenyum puas. Gracia menatap tajam mata Vera.

"Bajingan!" Gracia meraih baju yang digunakan Vera lalu menariknya. Semua mata di area rooftop menatap dua saudari tiri itu.

"Lepas baik-baik di dalam atau gue telanjangin lo di sini!" ancam Gracia, namun gadis itu mendapat dorongan keras dari Selva.

"Jangan macam-macam kamu!"

"Anak lo ajarin!" sembur Gracia mendorong bahu Selva.

"Lepasin baju gue!" Gracia menarik lengan baju itu hingga robek, membuat Vera memekik. Kenzo dan Gio datang dari belakang kerumunan setelah tak mendapatkan gadis itu di dalam aula.

"Lepas, Ci!" Gio menahan kedua tangan Gracia yang masih setia menarik-narik baju yang digunakan Vera.

"GUE BAHKAN GAK NYANGKA KENAL DENGAN ORANG YANG GAK PUNYA MALU KAYAK LO!" Adegan tarik-tarikan baju masih terjadi.

"Lepas!" teriak Selva namun diabaikan begitu saja oleh Gracia.

"KENAPA BOKAP GUE BAWA ORANG GILA PULANG KE RUMAH!"

"LO YANG GILA!" balas Vera.

"LOOO! NGACA TOLOL!" teriak Gracia, kini keduanya benar-benar menjadi pusat perhatian di acara bbq itu.

Gio masih berusaha melepaskan tangan Gracia dari baju Vera namun hasilnya nihil, pacarnya eh, mantannya ini menggila.

"Gracia, lepas!" bentak kenzo saat melihat Heru datang dari luar kerumunan.

"LO DIEM!" Gracia mendorong tubuh Kenzo menjauh dari dirinya, lalu...

Byur...

Semua orang yang berada di acara itu terpekik kaget melihat Gracia mendorong tubuh Vera, ke dalam kolam renang.

"Dasar anak kurang ajar!" Satu tamparan langsung diterima Gracia dari Selva.

Bukan Gracia namanya kalau ia tidak berani membalas tamparan itu, tanpa pikir panjang ia langsung melayangkan tangannya ke wajah Selva membuat semua orang yang berada di acara itu terpekik kaget dengan apa yang baru saja gadis itu lakukan. Kenzo mengunci tubuh gadis itu dari belakang agar tak maju mencakar wajah Selva.

"Berani kamu sama saya!?" Selva memegang pipinya yang kebas karena tamparan Gracia.

Gadis itu terkekeh geli. "Lo pikir gue takut sama lo!?" tanya gadis itu, kepalanya menggeleng kecil.

"Gue nggak pernah takut sama jalang kaya Lo!" cemooh Gracia membuat Selva semakin marah, wanita itu berteriak menyalurkan amarahnya membuat Gracia tersenyum puas.

"Gracia! Gila kamu!?" Heru datang ke tengah-tengah kedua perempuan itu. Jantung Gracia berdetak tak beraturan, gadis itu kepayahan mengatur napasnya.

Iris mata Heru melebar melihat Vera berada di dalam kolam renang sambil menangis, ia langsung menatap tajam Gracia.

"Pikirkan orang lain sebelum kamu bertindak, Gracia!" murka Heru. Mendengar perkataan Heru, Gracia langsung tertawa keras.

GraciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang