Istri Fisikawan yang Menjungkirbalikkan Dunia[7]

Bab 1351 - Menungguku

Xue Fanxin juga disinari oleh cahaya keemasan yang kuat dan tidak bisa membuka matanya. Hanya setelah dia perlahan beradaptasi barulah dia bisa membuka matanya sedikit. Menghadapi cahaya yang kuat, dia melihat ke depan dan melihat bahwa patung batu besar di depannya telah tertembus oleh cahaya keemasan. Tepatnya, cahaya keemasan telah menembus patung batu itu.

Setelah itu, lapisan tanah batu di luar patung batu tersebut berangsur-angsur terkelupas, seolah-olah telah dikuliti. Saat ini, patung batu itu sebenarnya seluruhnya berwarna emas. Itu benar-benar seekor elang emas, elang emas besar, dan elang emas berbentuk manusia.

Dari bahan ukirannya, itu bukanlah emas biasa yang pernah dilihatnya di dunia sekuler, tapi dia tidak tahu apa itu.

Saat Xue Fanxin sedang mempelajari elang emas, sesosok hantu terbang keluar dan melayang di udara.

Xue Fanxin menatap hantu yang melayang di udara. Perasaan pertamanya adalah cinta.

Ya, itu adalah cinta. Itu adalah cinta seorang ayah kepada anaknya.

Namun, bagaimana mungkin?

Sepertinya dia sedang berhalusinasi. Itu pasti.

"Bolehkah aku bertanya apakah kamu... Kaisar Star Abyss?" Xue Fanxin yang pertama berbicara. Dia meminta pihak lain dengan hati-hati untuk mengkonfirmasi identitasnya.

Hantu itu tidak menjawab pertanyaan Xue Fanxin. Sebaliknya, ia terbang ke bawah dan mengulurkan tangan transparan. Pertama, ia membelai wajahnya dengan lembut, lalu membelai rambutnya. Ia menekan kegembiraan di dalam hatinya dan berkata, "Anak baik, akhirnya aku menunggu sampai kedatanganmu."

"Ah? Kamu... sedang menungguku?"

"Ya."

"Tapi kenapa kamu menungguku? Apakah ada sesuatu di antara kita?"

"Setelah kita keluar dari sini, Ruangwaktu dan Debu Merah akan memberitahumu segalanya. Tidak banyak waktu. Bersiaplah untuk menerima warisan."

"Apa..." Xue Fanxin masih memiliki banyak pertanyaan, tetapi sebelum dia dapat bertanya lagi, dia tiba-tiba kehilangan kendali atas tubuhnya. Dia melayang di udara karena suatu alasan dan tidak bisa bergerak.

Pada saat ini, energi kuat melonjak ke dalam tubuhnya dari segala arah. Itu dengan paksa memperluas meridiannya, memperkuat dantiannya, dan bahkan mengaktifkan kekuatan garis keturunannya. Segel Dewa yang ada di tubuhnya sebenarnya telah dibuka untuk sementara waktu.

"Ah..."

Xue Fanxin tidak dapat menahan terlalu banyak kekuatan untuk sesaat. Tubuhnya sepertinya akan meledak karena sprint. Rasa sakit yang seperti jantungnya terkoyak, tendonnya kram, dan tulangnya terkoyak tak tertahankan baginya. Ada beberapa kali dia hampir pingsan karena kesakitan, namun setiap kali dia akan pingsan, akan ada kekuatan yang menopangnya.

Lebih jauh lagi, dia terus berkata pada dirinya sendiri: Kamu tidak boleh menyerah, kamu tidak boleh menyerah, kamu tidak boleh menyerah.

Jika ini adalah rasa sakit yang harus dia tanggung demi warisan, maka apa pun yang terjadi, dia akan mengertakkan gigi dan menanggungnya. Dia tidak bisa menyerah begitu saja.

"Saya tidak akan menyerah. Tidak pernah."

"Ah Jiu masih menungguku. Aku masih ingin menjadi pengantin Ah Jiu. Saya tidak bisa menyerah."

Xue Fanxin menahan rasa sakit karena tendon dan tulangnya terkoyak berulang kali, tetapi dia menahannya lagi dan lagi. Saat daya tahan tubuhnya meningkat, perlahan dia tidak merasakan sakit lagi. Sebaliknya, dia merasakan kekuatan yang sangat kuat mengalir di tubuhnya, seolah-olah ada sesuatu yang akan keluar.

Saat Xue Fanxin merasa bingung, cahaya keemasan terbang keluar dari tubuhnya dan berubah menjadi burung phoenix emas besar yang terbang dengan penuh semangat di atap istana.

Setelah terbang membentuk lingkaran besar di istana, burung phoenix emas terbang kembali ke sisi Xue Fanxin dan mengitarinya lagi dan lagi, mengeluarkan tangisan burung phoenix yang tajam dari waktu ke waktu.