kiss

1K 68 11
                                    

Jake sedang mencuci tangan di wastafel, ia menoleh, dan mendapati Sunghoon sedang tersenyum yang dia pikir menyeramkan, namun dimata Jake tampak menggemaskan.

Mematikan air, lalu mengelap tangannya dengan tissue yang tersedia disana. Segera maniknya menatap Sunghoon lewat kaca.

"Why? Do you need help? Hoonie."

Sunghoon menelan salivanya tipis, jantungnya berdebar saat Jake memanggilnya dengan sebutan 'hoonie.'

Rasa takut nan gugup menyerangnya setelah tau Jake sedang menatapnya dengan datar.

Ia menarik lengan Jake dan mendorongnya untuk memasuki salah satu bilik toilet yang kosong. Sunghoon menutup pintu itu dengan pelan.

"I wanna kiss you"

Keduanya saling bertatapan, alis sebelah Jake terangkat. Lalu tersenyum yang membuat wajah Sunghoon menjadi merah.

"Sure, anything for you." Jake menarik lengan Sunghoon untuk duduk dipangkuannya. Menempatkan tangannya pada posisi yang pas, yaitu pinggang Sunghoon.

Jantung Sunghoon berdebar kencang, ada perasaan senang ketika Jake memeluk pinggangnya.

Sial, dia jadi gugup sendiri.

"Kiss me"

Tanpa basa basi Sunghoon mencium bibir Jake dengan lembut, Jake menyeringai disela sela ciuman mereka.

'Masih pemula ternyata..'

Jake melepas tautan mereka, lalu menyuruh Sunghoon untuk turun dari pangkuannya.

Sunghoon hanya menurut saja, tak tahu apa yang akan dilakukan oleh murid pindahan itu.

Sebenarnya itu adalah first kiss Sunghoon, dan dirinya juga tak terlalu mahir dalam berciuman.

"Ciuman lo lemah"

Sunghoon yang merasa di remehkan lantas ingin membalas omongan Jake.

"Emangnya l - lo bisa ciuman?!" balasnya dengan kesal.

Sudut bibirnya terangkat, rupanya anak manis ini benar benar ingin menantangnya berciuman.

Jake memojokkan Sunghoon, "mau sampe pingsan atau cuma sampe ngedesah?" alis Sunghoon terangkat.

"M - maksud lo—"

Ucapannya terputus, Sunghoon merasakan bahwa Jake menciumnya.

Kedua bibir itu bertemu kembali, ciuman kali ini Jake yang memimpin. Ia memeluk pinggang lelaki manisnya itu untuk lebih dekat pada dirinya.

Jake melumatnya dengan sedikit kasar, mengigit bibir bawah sang lawan main dengan keras.

"Akh!"

Sunghoon merasa bahwa bibir bagian bawahnya berdarah, rasanya sungguh sakit.

Lidah Jake menyelusup masuk, ia mengabsen gigi lelaki berkulit pucat dihadapannya.

Sunghoon yang merasa sedikit terbuai dengan ciuman Jake pun mengalungkan kedua tangannya pada leher Jake.

Kedua benda tak bertulang itu bergulat, saling bertukar air liur, erangan lembut milik Sunghoon kini mulai terdengar.

Saliva mulai keluar dari mulut dan membasahi dagu keduanya.

"Umh.. Anghh.. J - jake.."

Sunghoon sedikit kewalahan mengimbangi ciuman lelaki bermarga Shim itu. Sungguh, ciumannya begitu aggressive.

Namun dengan begitu, dirinya tak menyesal berciuman dengan lelaki bermarga Shim.

Tangan nakal Jake masuk kedalam seragam milik Sunghoon, mengusap pinggang ramping dan mulus itu dengan sensual.

"Eunghh.." Sunghoon memukul dada Jake dengan pelan, menandakan bahwa ia juga membutuhkan oksigen.

Jake tak akan berhenti, ia menurunkan ciumannya dan kini telah beralih pada leher seputih susu milik Sunghoon.

Sunghoon meremas bahu Jake pelan, jujur saja, ia menyukai skill yang dimiliki Jake saat ini. Dirinya tak menolak saat lehernya di lumat oleh Jake.

"Anghh jakehh.."

Jake tak memberi tanda apapun disana, walaupun sangat ingin, namun dirinya tak ingin membebankan Sunghoon dengan menutupinya dari semua orang.

Apalagi ini masih jam pelajaran.

Jake menjauhkan wajahnya dari leher yang tadi sedang ia nikmati, lalu mengecup bibir Sunghoon.

"Bagaimana?"

Muka Sunghoon sangat merah kali ini, malu pada Jake yang tengah menatapnya, saat dirinya malah mendesahkan nama lelaki Shim itu, bukan dia yang mendesahkan nama miliknya.

Sunghoon membuang muka pada Jake yang masih setia menempatkan tangannya pada pinggang miliknya.

Jake tersenyum, mengusak rambut Sunghoon dengan gemas.

"Balik duluan kekelas sana, kalo ga pak Yoogi nanti bakal marahin lo. Karna kelamaan di toilet."

Sunghoon hanya mengangguk lemah, dirinya masih lemas setelah kejadian tadi yang ia dan Jake perbuat. Padahal itu kemauannya sendiri.

✰✰✰

Jay dan Riki menatap curiga pada sahabatnya yang kini tampak sedikit berantakan, dan jangan lupakan bibir yang memiliki luka itu.

Mereka menatap Sunghoon dan Jake secara bergantian,

"Lo! Abis ngapain gila?!" pertanyaan Riki tak ingin ia balas. Kalo dia ngomong abis desahin nama Jake kan bisa berabe tuh.





TBC.





Switch - jakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang