truth or dare

911 70 10
                                    

Botol kaca itu berputar dengan cepat, lalu berhenti tepat dihadapan Jay.

"Truth or dare?"

"Karna gue cowo sejati gue pilih—"

"Truth, hehe" sambung Jay yang disertai cengengesan, kedua temannya memutar bola matanya.

Kedua netra itu bertemu, lalu menyunggingkan senyuman yang Jay pun tak tau apa maknanya.

"Confess ke Sunoo"

Mata Jay membola sempurna dengan ucapan temannya itu.

"Perasaan gue tadi milihnya truth deh, kenapa jadi dare dah?"

"Bodoamat! Udah cepetan sono!" Sunghoon mendorong punggung Jay dengan keras. Sedangkan riki hanya mengawasi dibelakang.

"Gila ya lo! Bisa bisa gue kena tonjok Jungwon anjing!" ucap Jay dengan sedikit berbisik.

Namun keduanya hanya mengangkat bahunya acuh.

✰✰✰

"Um.. Hai, Sunoo." sapa Jay terlebih dahulu.

Sunoo mengangkat sebelah alisnya, tangannya menyimpan handphone miliknya disaku celana.

"Kenapa Jay?" manik indahnya menatap Jay, ia bingung, Jay dan dirinya memang tidak terlalu akrab.

"Gue suka sama lo, No"

BUGH!

Jay tersungkur setelah mengungkapkan bahwa dia menyukai Sunoo.

Lalu ia berbalik, betapa terkejutnya melihat Jungwon dengan rahang yang mengeras dan jangan lupakan kedua tangan miliknya yang mengepal.

"Maksud lo apa sialan! He's mine!"

Jungwon kembali melayangkan pukulannya, namun segera ditahan oleh Riki dan Sunghoon.

"Sorry won, ini sebenernya kita bertiga lagi main truth or dare, terus Jay milih dare." jelas Riki.

Jungwon menatap Riki dengan tatapan tajamnya, "dare sampah." ucapnya lalu pergi sembari menarik tangan kekasihnya.

"Anjing! Gara gara kalian nih sialan, gue jadi bonyok" Jay meringis saat ia menyentuh luka yang merobek sedikit sudut bibirnya.

"Yaa sorry, gue kan gatau"

Sunghoon dan Riki hanya tertawa puas saat melihat temannya dihajar oleh Jungwon.

✰✰✰


Mereka melanjutkan permainannya, dan kali ini botol itu berhenti dihadapannya.

"Truth or dare rik?" tanya Sunghoon

"Jelas truth lah! Yakali gue milih dare"

Jay berpikir sebentar, lalu ia segera membisikkan idenya pada Sunghoon.

Sunghoon tampak setuju dengan Jay, jadi ia membiarkan temannya yang kali ini memberi truth.

"Berapa kali dulu lo disodok sama bang yeonjun?"

Riki melototkan matanya, pipinya merona dengan sempurna.

"Dih! Apaan sih lo, y - ya jangan gitu lah pertanyaannya anjirr ganti dong ganti"

"Gue itu dominan, mana mungkin disodok" ucap Riki dengan lantang, sehingga membuat kedua temannya itu tertawa.

"Cepetan dah jawab, gaada ganti ganti"

Riki menghembuskan nafasnya kasar, lalu mulai mengingat ingat kejadian dahulu.

"Lima kali kayanya"

Tawa mereka pecah seketika, Riki menutup wajahnya dengan kedua lengan.

✰✰✰


"Tinggal Sunghoon doang yang belum, langsung aja kali ya" tanya Riki lalu dihadiahi anggukan oleh Jay.

"Dare or dare?"

"Hah, sejak kapan dah ganti jadi dare or dare"

"Tinggal itu doang elah, udah ya lo berarti dare," jawab Riki.

Sunghoon hanya pasrah saja, lagian gapapa juga sih pilih dare, siapa tau darenya menarik.

"Having sex with Jake Shim."

✰✰✰

"Uhm.. Hi, Jake"

Jake menatap pria yang sedang berada dihadapannya tanpa minat. Dengan segera ia kembali memfokuskan diri membaca novel yang ia bawa.

"Can we be friends, Jake?"

Sebenarnya Jake sedikit tertarik dengan pria ini, wajahnya terlihat cantik. Pasti akan lebih cantik lagi jika dia berada dalam kungkungannya.

"Sure, what's your name?" jawabnya tanpa menatap lawan bicara.

"Gue Sunghoon, Park Sunghoon."

Sunghoon merasa sangat gugup, bahkan tanpa ia sadari pipinya bersemu merah seperti tomat.

"may i have your number?"





TBC.




Switch - jakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang