Bab 13

557 92 130
                                    

Kemarin setelah kerusuhan mereda, para pengawal kerajaan ditugaskan oleh Tuan Batu itu untuk mengantar mereka pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarin setelah kerusuhan mereda, para pengawal kerajaan ditugaskan oleh Tuan Batu itu untuk mengantar mereka pulang. Ibu dari Sunna itu tentu saja menerima niat baik dari calon Raja di masa depan itu.

Menurut Sana, pria itu melakukannya sebab ia yang mengetahui keberadaan Lyra di dalam rombongan mereka. Tidak mungkinkan Tuan Batu itu melakukannya tanpa sebab? Sudah pasti ia melakukannya untuk perempuan yang dia sukai.

Jika saja Sunna yang menguasai tubuh ini, Sana yakin sekali kalau perempuan menyebalkan itu akan ke-pede-an menganggap kebaikan pria itu karena untuk melindunginya. Untung saja yang sedang menguasai tubuh itu Sana, jadi tidak ada adegan memalukan part yang kesekian kalinya.

Kini, baru Sana ketahui jika sekelompok orang yang membuat keributan di pusat kota kemarin adalah para pekerja tambang yang berada di daerah perbatasan antara Kerajaan Silard dan Kerajaan Heraum, tepatnya di Kota Oldham yang terletak di sebelah Utara dari pusat kota Kerajaan Silard.

Ayahnya hanya memberi tahu sedikit saja informasi tentang mereka, itu pun karena ibunya yang bertanya saat mereka hendak menyantap sarapan mereka. Sana sebenarnya masih penasaran dengan alasan dibalik kemarahan para pekerja itu, tidak mungkinkan para pekerja tambang itu membuat keributan tanpa ada alasan yang jelas?

Sana teringat dengan demo yang sering dilakukan oleh para buruh di dunianya dulu. Para buruh itu akan melakukan demo untuk menuntut keadilan seperti, meminta pemerintah untuk menaikkan upah mereka. Mungkin saja para pekerja tambang itu juga melakukan kerusuhan kemarin untuk meminta kenaikan upah mereka, bukan?

Namun Sana sadar, saat ini bukan kapasitasnya untuk memberikan pendapat pribadinya, terlebih lagi mereka saat ini sedang berada di ruang makan, dan bukannya di ruang pertemuan.

Dalam setiap kunyahannya, Sana terus saja memikirkan nasib para pekerja tambang kemarin. Mendadak Sana merasa kasihan dengan nasib mereka, di sini ia dapat makan dengan enak sedangkan para pekerja tambang itu belum tentu bisa makan tiga kali dalam sehari.

Suasana hati Sana menjadi suram memikirkan nasib para pekerja kemarin, ingin sekali membantu, tapi apa daya dia tidak memiliki kuasa yang besar. Suara ayahnya yang tiba-tiba terdengar membuat fokus Sana yang sempat terbagi kini kembali utuh.

“Setelah sarapan segera kemasi barang-barang kalian, kita akan ke pusat kota dan menetap di sana untuk satu bulan ke depan,” ujar Argus.

“Untuk apa?” Benak Sana bertanya-tanya akan informasi dadakan yang ayahnya beritahu, beruntung ibunya sudah lebih dulu menanyakan alasan dari keputusan Ayah tampannya itu.

“Ada apa Sayang? Kenapa mendadak sekali?” tanya Viva kepada Argus.

“Maaf, sebenarnya aku sudah lama merencanakan ini Sayang, hanya belum ada waktu untuk membicarakannya pada kalian. Pekerjaanku sangat banyak akhir-akhir ini, dan aku merasa kesulitan membagi waktu jika tetap tinggal di sini,” jelas Argus.

THE ROYAL AGENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang