21 || Borrow one hundred galleon first

804 90 4
                                    

Yuhuuuuuu~ I am combek nih guys
sebenernya aku lupa jalan cerita ini jadi mohon maaf banyak kurangnya ya🙇🙏
.
.
.

2 AM, Malfoy Manor - Lucius Workroom.

"My Lord ada apa?" tanya Lucius untuk kesekian kalinya, ia menatap jengah kekursi depan meja kerjanya yang tengah diduduki Thomas Marvolo Slytherin -Lord of Slytherin and Dark Lord- yang sejak Yule ball berakhir terus mengikutinya kemana pun ia pergi bahkan sampai -hampir- mengikutinya masuk kekamar mandi.

"Kau pasti tau Luke,"

'Mulai-mulai... si lord suka sekali kode kodean, yo ndak tau kok suruh nebak,' dumel Lucius dalam hati.

"Maafkan saya karena tidak mampu menebak isi pikiran anda, My Lord." beda di hati beda dimulut, apa yang Lucius ucapkan sama sekali tidak singkron dengan hatinya yang dongkol.

"Ck, ya sudah kemari!" Tom berdecak sebal dan melambaikan tangan agar Lucius mendekatinya. Dengan cepat Lucius kini sudah berdiri di depan Tom, badannya ia bungkukkan  ketika melihat tuannya menyuruh lebih dekat.

"Ada apa my Lord?"

Tom mulai mendekatkan kepalanya kesisi telinga kiri Lucius dan mulai mendesis rendah.

"Can I borrow one hundred first?"

"W-what?!" Lucius tersentak mundur ketika mendengar kalimat mengerikan itu. Tak pernah terbayang olehnya, sang dark lord akan meminjam seratus darinya, itu agak mengerikan.

"Yeah, I mean I am borrow one hundred galleon" Tom menutup mulutnya dengan kepalan tangan yang elegan. Tom terkekeh melihat ekspresi syok tangan kanannya.

"Tapi jika saya boleh tahu, itu untuk apa?" tanya Lucius lagi.

"Tentunya untuk dana pencalonan kepala mentri di kementrian sihir Inggris-uhuukk- pengen login slot-PLAAAK

"Tidak untuk apa apa, hanya ingin merasakan ditagih hutangnya, soalnya akhir akhir ini...." balas Tom, ia menutup matanya sambil tertawa jahat.

"Anda ini...."

***

Di ruang keluarga outdoor Malfoy manor, Hadrian duduk diapit oleh Demon dan Draco, kedua penyihir muda itu tidak pernah akur ketika bertemu. Ah Semangat masa muda batin Hadrian dengan senyum Guy sensei.

"Hei Naga Albino menyingkir kau!"

"Tidak! kau yang menyingkir dasar setan!"

"Kau yang menyingkir, aku ingin bermain dengan Baby seharian, dan kau pergilah kesarang mu! Naga Albino!" Teriak Demon membalas Draco, kenapa Demon menyebut Draco 'Naga Albino'? itu karena kejadian di tahun pertama kemarin, melihat Draco melepaskan aura sihirnya dan auman Naga yang membuat kastil bergetar.

"Kau yang mengganggu Setan! Ree usir setan hitam penuh dosa ini keluar, dia terus terusan mengganggu!" rengek Draco memeluk erat adik kembarnya.

"Tidak! Apa apaan kau ini?! lebih baik baby mengusirnya dari sini, dia sungguh mengganggu waktu bersama kita berdua." Demon menarik Hadrian kepelukannya lebih dekat.

Ketika Draco mendengar kepakan sayap burung, ia kemudian berbalik untuk melihat burung hantu milik siapa. Ternyata itu burung hantu keluarga Zabini, terlihat dari emblem yang terpasang melingkar dilehernya. Segera Draco mengulurkan tangannya untuk tempat burung hantu mendarat, tentunya setelah ia mentransfugrasi buku menjadi sarung tangan burung.

"Ah tumben sekali Blaise mengirim surat padahal kemarin baru bertemu," gumam Draco membuka suratnya. Mata abu-abu perak itu bergerak seirama dengan susunan kalimat dalam surat, selesai membaca Draco langsung membakar surat itu dengan cepat.

Meanwhile isi suratnya:

Agar kerjasama diantara kita tidak terputus
Pinjam dulu seratus

Please pinjemin guee bentar lagi Pansy mau ultah, gue butuh duit buat beliin hadiah buat pacar(,╥︵╥,)

Bulan depan gue ganti kok, pliss pinjemin gue seratus galleon.
tertanda
Your best friend
Zabini, Blaise

'Bocah gendheng baru sebelas tahun juga udah pacaran, mana pinjemnya seratus galleon. gue gak percaya bakalan dibalikin bulan depan.' omel Draco dalam hati.

"Kenapa Dray?" Hadrian mengelus kepala kakak kembarnya saat melihat raut wajah Draco menjadi datar dan marah(sebal). Ia selalu tidak tega dan merasa sakit ketika melihat Draxo sedih, ia tidak suka kakak kesayangannya sedih.

"Tidak penting Ree, hanya Blaise sedang kumat. Lupaka  saja." lirih Draco menikmati elusan dikepalanya.

Demon be like : (¬▂¬)tau aja lu kelemahan baby...

Draco : 1 : 0 loser! Hahahah!

.
.
.
.
.

#Edisianakgaul makanya bahasanya agak campur.

Kasian yakk siDraco sama Lucius wkwkwk

Terima kasih sudah membaca!

The Green [DISCONTIUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang