sultan (pt.6)

756 6 0
                                    

“Ingat guys, cerita ini hanya fiktif dan untuk fantasi semata, tidak dianjurkan untuk ditiru. Gunakan akal kalian dan jangan melakukan sex sembarangan. Ingat safe sex demi kebaikan diri sendiri dan juga orang lain.”

Part. 6

Flashback

Minggu lalu, tepatnya di hari minggu. Sultan terbangun di jam 9 pagi. Remaja tampan itu menguap diatas tempat tidrunya. Merenggangkan badan berototnya, mengumpulkan nyawa sesaat, setelahnya sultan menuruni Kasur berjalan menuju kamar mandi di kamarnya. Sultan berjalan bertelanjang dada, hal itu sudah menjadi kebiasan anak semata wayang dari keluarga bapak tjatmiko.

Sesampainya di dalam toilet, sultan yang masih dengan kondisi bangun tidur langsung berdiri menghadap cermin. Wajahnya masih tampan meski dengan muka bantal. Bahkan badan atletisnya menambah sisi maskulin sang sultan.

Sesi ini kerap membuat sultan mengingat segala kejadian dimasa lalu. Jika begini sultan suka merasa sedih namun setelahnya dia akan merasa itu semua tidak masalah. Jujur sultan kecewa akan kisah kecilnya dulu yang menjadi korban pencabulan dan pemerkosaan pak asep (tukang kebunnya dulu) sehingga membuat sultan kecil menjadi ternoda. Namun disisi lain sultan menyukai itu setelah dirinya merasa ketagihan. Entahlah sultan juga merasa bingung dengan dirinya. Yang pasti saat ini dirinya sangat menyukai ditiduri laki-laki jantan yang dia suka.

Sultan mengusap wajahnya sebelum akhirnya beranjak menuju closet untuk buang air kecil. Sultan hanya mencuci wajah dan menyikat gigi, biasanya jam segini sultan masih ogah mandi jika tidak sekolah. Hari minggu itu saatnya sultan bersantai sambil nongkrong bareng temannya atau hunting mencari laki-laki jantan yang akan dia rasakan kejantanan mereka di mulut dan lubang dubur sultan.

“pagi bi” sapa sultan yang masih menuruni anak tangga.

“papa sama mama belum balik bi?” sambung sultan yang kini sudah berada di lt.1 rumahnya.

“belum den. Oh iya aden mau sarapan? Itu bibi udah siapin nasi goreng pakai sosis kesukaan den sultan” ucap si bibik asisten rumah tangga sultan.

“gak deh bi, pagi ini sultan ntah kenapa lagi pengen nyarap nasi uduk” saut sultan. Sultan meraup sehelai roti lalu dia masukkan ke dalam mulutnya sekaligus. “bibi tau dimana jual nasi uduk yang enak dekat sini?” tanya remaja dengan uang jajan tak ternilai itu. Setelah meneguk jus buatan sang bibik.

“makan pelan-pelan den” tegur si bibik yang ditanggapi cengiran dari anak tuannya ini.

“aden kalau mau nasi uduk yang enak, itu di gang delima, yang dibelakang rumah kita ini den” lanjut si bibi.

Setelah mendapat informasi dimana ada nasi uduk yang enak, sultan langsung bergegas keluar rumah dengan mengendarai motor sport hitam kesayangannya. Dengan hanya memakai kaos putih dan celana pendek, sultan dengan santai menerobos hari minggu pagi yang cukup cerah ini.

Sultan awalnya cukup kebingungan dimana letaknya, sampai akhirnya dia menemukan ada gerobak nasi uduk dipinggir jalan dibawah pohon, yang terdapat beberapa pembeli mengantri. Sultan yakin kalau itu nasi uduk yang dibilang si bibik.

Sultan memarkirkan motornya lalu mulai ikut mengantri. Sultan menelan ludah melihat jajaran lauk yang ada didalam gerobak. Perutnya semakin lapar. Karena sudah jam 9 lewat, jadi pembeli sudah tidak begitu banyak, apalagi ini hari minggu, jadinya sultan tak perlu repot ngantri dengan karyawan kantor yang semuanya harus didahulukan.

“masnya mau pesan nasi uduk atau nasi rames?” tanya ibu-ibu penjualnya.

“nasi uduk buk. Buat lengkap yah” ucap sultan.

Saat matanya jelalatan melihat isi gerobak, tak sengaja atau memang naluri liar sultan akan kehadiran laki-laki jantan disekelilingnya, mata sultan tiba-tiba beralih melihat kesisi kanan gerobak, atau lebih tepatnya dekat dengan gerobak. Disana ada seorang remaja laki-laki berbadan kurus bertelanjang dada, sedang memandikan motor bebeknya.

Seketika sultan meneguk ludahnya, namun kali ini bukan karena makanan. Akan tetapi karena pemandangan menggiurkan dari remaja laki-laki itu. Meski kurus, namun sixpack diperutnya begiru tercetak sempurna, juga dadanya yang berbentuk bidang itu. Remaja laki-laki sawo matang itu tampak fokus dengan motor bebeknya, wajahnya tak tampan namun garang yang malah itu adalah kesukaan sultan.

Tapi dari itu semua, yang membuat sultan kesengsem adalah tonjolan selangkangan remaja laki-laki itu yang cukup besar dari balik celana boxer usangnya. Sultan mampu meneguk ludah berkali-kali. Sultan meyakini, meskipun tinggi remaja itu tak jauh beda darinya, tapi sultan yakin kalau umurnya dibawah sultan.

“itu anaknya buk?” tanya sultan iseng. Apapun yang sultan mau, dia pasti akan kejar sampai dapat. Uang tak masalah baginya.

“oh iya mas. Namanya iwan. Tiap minggu pasti dia nyuci motornya di depan rumah” terang sang ibuk penjual, yang ternyata rumah mereka tepat dibelakang gerobak mereka ini.

“oh. Anaknya SMA dimana buk?” pancing sultan lagi

“dia masih SMP lah mas. Cuma memang badannya bongsor alias jangkung. Nurun bapaknya” ujar si ibuk sambil membuat pesanan sultan.

Tak berselamng lama, si ibuk memanggil anaknya itu untuk membantu dirinya. Si ibuk mau ke dalam rumah untuk mengambil menu yang kekurangan. Sultan mengingit bibir bawahnya saat anak SMP seksi itu berjalan kearahnya dengan tanpa atasan, sehingga perut sixpack dan tonjolan selangkangan yang menyedot atensi si anak sultan ini, bisa dilihatnya dari jarak sangat dekat.

“pesanan lu apa aja bang?” tanya iwan dengan suaranya yang mulai berat khas remaja akil baligh.

“nasi uduk pake telur sama gorengan. Itu udah dibuatin si ibuk” saut sultan dengan sikap biasa tanpa menunjukan sikap ketertarikannya terhadap remaja ini.

-----------------------------------------------------------

Hi guys, lanjutannya ada di akun karyakarsa ku. Update dari part 6 - part. 9.
Lama gk update, soalnya sering lembur kerja guys.

Btw SELMAT TAHUN BARU guys.
Semoga tahun ini lebih baik lagi ya.

SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang