sultan (pt.22)

508 3 0
                                    

“Ingat guys, cerita ini hanya fiktif dan untuk fantasi semata, tidak dianjurkan untuk ditiru. Gunakan akal kalian dan jangan melakukan sex sembarangan. Ingat safe sex demi kebaikan diri sendiri dan juga orang lain.”

Part. 22

Suara air gemericik air shower terdengar sayup-sayup dari dalam kamar sultan, diselingi sama sultan yang bersenandung meski suaranya tidak sebagus penyanyi namun cukup nyaman untuk didengar. Malam ini sultan mau nge-date dengan pacarnya. Malam minggu memang jatahnya sultan bermesraan dengan sang kekasih (ranti).

Keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk melilit pinggang, sultan dengan percaya diri bercermin dengan memerkan otot-otot hasil nge-gymnya, otot yang membuat pacarnya merasa nyaman walau dibelakang ranti sultan lah yang mencari kenyamanan di badan berotot laki-laki lain.

Berkaca sambil menyemprotkan parfume, beberapa kali sultan mendengar bunyi pesan dari hanpdhonenya, namun tak sultan gubris. Dirinya masih saja narsis di hadapan cermin. Mulai merasa terganggu, barulah sultan membuka pesan-pesan yang masuk. Sultan tersenyum miring membaca banyaknya pesan yang masuk.

Ada belasan pesan yang masuk, dua dari ranti dan selebihnya dari para pria yang menjadi pemuas nafsu menyimpang sultan. Termasuk arya sang taruna muda yang resmi menjadi selingkuhannya. Arya minta malam ini mereka melakukkan video call, lantaran arya sudah aktif pendidikan taruna Kembali, jadi dirinya tidak bisa bermesraan secara langsung dengan sultan. Ada juga dari kepala sekolahnya (pak ginanjar) yang mengajaknya meninap di hotel malam ini, karena dirinya kangen akan kebinalan anak didiknya ini diatas ranjang. Dan masih banyak lagi chat-chat berbau mesum dari banyak pria yang meminta dibooking oleh sultan karena sedang butuh duit.

Sultan tak menggubris semuanya, hanya pak ginanjar serta sang taruna muda yang sultan balas pesannya. Isi pesannya tentu saja sultan menolak. Sebenarnya sultan sangat ingin melayani mereka semua, namun sultan masih ingin hubungannya dengan ranti tetap berjalan awet. Karena selain cinta dengan ranti, sultan juga ingin menjaga privasinya agar tidak dicurigai orang lain termasuk ranti dan keluarganya. Sultan paham kondisi dan dia tau cara bermain aman.

Untuk kesekian kalinya, sultan mencatut diri di hadapan cermin. Dirinya tersenyum tampan melihat penampilannya yang selalu manly dan tampan. Saatnya malam ini dirinya menservis sang pacar cantiknya. Juga diam-diam sebenarnya Sultan juga tak sabar untuk bertemu dan bertatap muka dengan om setyo (papahnya ranti). Tak sabar melihat wajah garang penuh karisma yang membuat siapapun yang menjadi lawan bercintanya pasti bakalan tunduk dan nurut apapun yang diperintah.

“mah pah, sultan keluar dulu” ucapnya setelah sampai di lantai bawah.

Mamah dan papahnya sultan yang sedang bersantai di ruang tv melihat sang anak sudah tampan dan gagah. Mamahnya lalu tersenyum manis menghampiri sang anak semata wayang. Bisa dia hirup parfum mahal milik sultan. Dirinya sudah paham sultan akan kemana.

“jangan malam-malam pulangnya ya tan. Jangan kamu apa-apain anak orang” ujar papahnya sultan yang mana matanya sudah Kembali fokus ke layar hpnya.

“iya pah” saut sultan.

“mah, nanti sultan kayaknya bakal nginap di rumah rafi, habis pulang nganterin ranti” terang sultan balik ke mamahnya.

“iya lajangnya mamah. Ojo melok-melok yah” jawab sang mamah sambil merapihakn sedikit rambut sultan.

Setelahnya sultan cabut dari rumah menuju rumah sang pacar. Jaraknya tidak terlalu jauh, sekitar 20 menit. Memasuki perumahan mewah, sultan bisa cuci mata melihat satpam-satpam perumahan disini yang gagah dan jantan sekali. Ingin rasanya sultan goda dan bayar mereka semua untuk sultan nikmati keperkasaan mereka, namun sultan masih belum ada waktu.

Sultan memang bukan tinggal di perumahan, keluarganya tinggal di jalan biasa. Namun papahnya sultan termasuk salah satu orang terkaya dikampung mereka. Makanya banyak yang kenal keluarga sultan dan segan sama keluarga tersebut. Itu pula lah yang membuat kedua orang tua ranti memberi restu untuk anak cantik mereka berpacaran dengan sultan. Anak semata wayang pengusaha grosir yang sudah punya banyak cabang.

“malam pak” tegur sultan ke salah satu satpam yang sedang jaga, sekalian modus.

Satpam tersebut bernama jarwo, orangnya tidak terlalu tinggi, masih tinggian sultan. Namun badannya padat dan sepertinya enak jika dipeluk semalaman. Belum lagi tonjolannya cukup gede yang membuat mata sultan fokus kesana.

“eh mas sultan. Malam juga mas, mau kerumah pak setyo ya?” saut ramah sang satpam.

“iya pak. Mau jemput ayang. Btw sendirian aja nih pak? Yang lain mana?” balas sultan yang masih berada di dalam mobilnya, dengan jendela terbuka lebar.

“lagi pada minta ganti sift mas. Soalnya malam mingguan kan” ujar jarwo. Yang mana mereka terlibat obrolan singkat.

“emang pak jarwo gak malam mingguan?” pancing sultan.

“wah enggak lah mas. Udah tua, anak saya juga udah pada gede, isin kalau malam mingguan lagi hahaaa” terang jarwo dengan suara beratnya.

“haha bisa aja bapak” saut sultan

“dilihat lihat, badan bapak padet juga yah. Bapak sering olahraga ya?” sultan mulai masuk mode modusnya.

“enggak juga mas. Kadang aja, tapi masa sih badan saya padet mas?” saut jarwo yang kurang pede dipuji sultan.

“iya pak. Nih lengannya gede gini, keras. Perut bapak juga keras meski gak kotak-kotak” terang sultan. Tangan sultan sudah menjelajah tanpa segan ke badan tegap jarwo. Bahkan sultan betah meraba perut dan dada bidang jarwo yang masih berbalut seragam satpam.

“istri bapak pasti puas banget pegang-pegang badan bapak tiap malam nih” sambung sultan, tangannya masih geratil menjamah badan jarwo.

“hahaa mas bisa aja” ucap jarwo yang mana dirinya semakin menunjukan otot-ototnya dengan bergerak memamerkan otot padatnya.

“apalagi kalau sama yang ini, saya lihat gede banget pak” tangan sultan sudah mendarat digundukan selangkangan jarwo yang membuat jarwo sedikit kaget, namun malah tertawa dan seolah membiarkan tangan sultan meremas-remas kontolnya.

“kalau ini pasti lah mas. Tapi istri saya sudah tua, sudah gampang cape kalau saya minta jatah” curhat jarwo.

“yaudah, kalau istri pak jarwo gak bisa muasin, bilang ke aku aja. Biar aku yang puasin” ujar sultan sembari mengedipkan matanya dan dengan terus meremas batang jarwo yang sepertinya mulai mengeras itu.

“mmpphh maksudnya mas?” tanya jarwo. Namun belum sempat sultan menjawab, sultan melihat dari belakang ada mobil yang juga mau masuk. Sultan pun buru-buru pamit dan meningalkan jarwo yang sudah ngaceng dibuatnya. Jarwopun pening ditinggal dalam keadaan ngaceng seperti itu.

Sultan tertawa geli melihat ekspresi cengok sang satpam komplek Ketika dia tinggal dalam keadaan tegang seperti itu batangnya. Yang terpenting sultan sudah dapat celah untuk bisa merasakan kegagahn salah satu satpam incerannya di perumahan mewah ini.

-----------------------------------------------------------

Hi guys, untuk lengkapnya kalian bisa baca di akun karyakarsa ku. Sampai part 26. Link on bio ya.
Sehat selalu guys...

SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang